Kisah Istri Bayaran

Hadiah (11)



Hadiah (11)

0Begitu juga dengan Leng Sicheng, melihat Gu Qingqing sedang memikirkan pekerjaannya dengan serius. Wanita itu seolah tidak memedulikan urusan lain, meskipun itu menyangkut keluarganya atau Xu Zijin yang mencari masalah dengannya.     
0

Mereka pergi mandi dan beristirahat setelah menyelesaikan semua pekerjaan. Keduanya berbaring di tempat tidur, kemudian Leng Sicheng mengulurkan tangannya, dan Gu Qingqing secara alami berguling ke dalam pelukannya, membuat Leng Sicheng menyipitkan matanya dan mengangkat sudut bibirnya tanpa sadar.     

Sebelumnya Leng Sicheng tidak pernah membayangkan mereka akan bermesraan seperti ini. Ia tidak menyangka Gu Qingqing akan begitu bergantung padanya sekarang. Ia ingin tampak lebih serius, jadi ia menarik kembali lengkungan senyum di bibirnya. Tetapi begitu ia menarik kembali senyumannya, itu malah membuat matanya melengkung.     

Lampu ruangan dimatikan dan ruangan menjadi gelap, tapi Leng Sicheng belum tidur, dan Gu Qingqing yang di sebelahnya juga mempertahankan postur tubuhnya. Wanita itu kemudian mendongakkan kepalanya dan melihat plafon untuk waktu yang lama. Lalu ia mendesah dengan lembut, dan Leng Sicheng di sebelahnya juga meliriknya.     

Meskipun tidak ada cahaya, tetapi tirai jendela tidak ditutup, dan cahaya bulan tampak menyinari mata Leng Sicheng.     

Gu Qingqing melihat mata Leng Sicheng, ia mengira Leng Sicheng ingin … ia pun melonggarkan pelukannya sedikit dan berkata dengan suara pelan, "Aku agak lelah hari ini …."     

Itu artinya, dia tidak ingin melakukan hal nakal malam ini dan ingin istirahat.     

Leng Sicheng tertawa, ia tidak berpikir untuk melakukan apa pun sekarang, meskipun ia sering kehilangan kendali ketika bersama Gu Qingqing. Namun, ia tidak ingin mengganggu suasana yang tenang ini.     

"Aku juga harus pergi bekerja besok pagi."     

Ketika mendengar itu, Gu Qingqing tahu bahwa dirinya mengatakan hal yang salah, tetapi ia lebih mengkhawatirkan Leng Sicheng, "Berangkat kerja pagi lagi?"     

Sekarang sudah hampir dini hari, Leng Sicheng pergi bekerja begitu pagi, bukankah itu berarti pria ini akan kurang tidur lagi?     

Jika mengetahuinya lebih awal, Gu Qingqing tidak akan terus menanyakan urusan pekerjaan kepadanya, dan akan membiarkannya makan malam lalu istirahat sebentar sebelum tidur.     

Leng Sicheng menanggapinya dengan deheman lembut. Sebelumnya Gu Qingqing tampak biasa saja, namun mengapa saat ini wanita itu terlihat cemas? Tapi ketika melihat Gu Qingqing bangun dan melihatnya dengan sedikit cemas, Leng Sicheng malah tertawa, "Tidak apa-apa, aku juga pergi sesuai waktu yang ditentukan, jam 9."     

Kalau begitu tidak apa-apa.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing tampak gugup, dan ia merasa sedikit tersentuh. Sekarang, kamu akhirnya menganggapku sebagai anggota keluarga yang dapat diandalkan, dan menganggapku sebagai orang yang bisa kamu dukung, serta tempatmu meluapkan isi hatimu, kan?     

Anggota keluarganya tidak bisa diandalkan, dan hanya memiliki satu teman, yakni Li Youyou. Gu Qingqing hampir seperti sendirian di dunia ini. Walaupun Leng Sicheng hanya memberikan sedikit kehangatan padanya … namun Gu Qingqing sudah dapat merasakannya.     

Leng Sicheng terbatuk sekali, lalu perlahan berkata, "Sebenarnya, awalnya aku ingin memberimu hadiah kecil hari ini."     

"Hadiah?" Gu Qingqing terlihat senang, "hadiah apa?"     

Ia berpikir sejenak dan segera berkata, "Apakah itu iklan untuk Grup Huang Ting? Kamu berencana untuk menyerahkannya kepadaku?"     

Hadiah seperti apa itu? Bahkan jika tidak menyerahkannya padanya atau Xu Yi, ia juga bisa mencari perusahaan lain untuk melakukannya. Ia memberinya kepada Xu Yi karena Xu Yi sedikit lebih cocok, ia juga ingin Gu Qingqing memiliki lebih banyak pengalaman dan lebih percaya diri.     

"Kamu memang supervisornya, tapi Lin Zhouyi masih perlu mengawasi proyek ini. Selain itu, juga akan ada supervisor dari perusahaan kami." Meskipun Leng Sicheng sengaja memprovokasi Lin Zhouyi, tetapi ia harus mengakui bahwa kemampuan Lin Zhouyi memang hebat.     

"Bagus sekali! Terima kasih! Aku sangat menyukai hadiah ini!" Gu Qingqing maju dengan gembira untuk mencium pipinya, lalu meluruskan tubuhnya dan menarik selimut, "Tidur!"     

Mungkin karena terlalu lelah, Gu Qingqing tampaknya tertidur dalam waktu 1 detik, Leng Sicheng menyentuh pipinya yang dicium oleh Gu Qingqing sambil tersenyum..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.