Identitas Terungkap (5)
Identitas Terungkap (5)
Leng Sicheng sedikit tersenyum. Ketika ia baru saja kenal dengan Gu Qingqing, ia merasa bahwa wanita ini adalah adik kelas yang pendiam dan lembut. Namun setelah mengenalnya lebih jauh, ia baru tahu bahwa Gu Qingqing terlihat seperti gambaran dari: "Hidup dengan aman dan tenang, stabil dan sehat". Tetapi setelah menikah, penampilan Gu Qingqing yang pendiam dan tenang itu membuat Leng Sicheng sangat ingin menghancurkan wajah yang dingin itu!
Hanya saja, sampai saat ini, Leng Sicheng baru menyadari bahwa istrinya yang biasanya terlihat serius, ternyata sebenarnya diam-diam suka berperilaku manja. Gu Qingqing tidak berperilaku maja terhadapnya sebelumnya, itu karena hubungan mereka waktu itu masih sangat buruk, jadi Gu Qingqing pun seolah mendirikan semua duri di tubuhnya. Hingga saat ini, saat wanita itu merasa bahwa situasi sudah aman, ia baru menunjukkan sisi dirinya yang lembut.
Leng Sicheng menatapnya dengan tatapan tak berdaya. Ia meliriknya dengan tenang, lalu merapatkan selimutnya seraya berkata, "Tidurlah."
Gu Qingqing mengangguk, ia sebenarnya mengantuk, tapi tidak sampai tahap akan berbaring malas di tempat tidur, ia hanya takut Leng Sicheng terlalu lelah.
Jika tidak mengisi kembali tenaga setelah tidak tidur selama 2 hari, ia takut Leng Sicheng akan sakit.
Keduanya pun kembali tidur hingga siang, kemudian makan sedikit bubur dan lauk. Setelah meminum semangkuk sup jamur dan ayam, Leng Sicheng pun menyipitkan mata dengan nyaman.
Setelah makan siang, Leng Sicheng baru pergi menemuk Sekretaris Cheng, dan mengunci diri di ruang buku sepanjang sore.
Untungnya, pekerjaannya hampir selesai, dan akhirnya benar-benar beres saat malam tiba. Ruangan itu tampak sunyi, Leng Sicheng segera berjalan ke kamar tidur, dan ia melihat Gu Qingqing juga sedang mengurus pekerjaannya.
Di bawah cahaya, Gu Qingqing sedang mengetik di depan komputer, ekspresinya terlihat serius. Mungkin karena cahayanya tidak terlalu bagus, ia pun mengulurkan tangan dan menyentuh lampu di sebelahnya. Ketika ia hendak menyalakannya, ada sebuah tangan besar yang meraih tangannya di atas lampu.
Gu Qingqing menoleh, Leng Sicheng telah memeluknya dari belakang. Pria itu menyandarkan kepalanya di bahunya seraya bergumam, "Bekerja?"
Gu Qingqing mengangguk.
"Aku iri pada Lin Zhouyi. Dia memiliki karyawan yang bekerja begitu keras sepertimu." Setengah dari ucapannya hanya bercanda, setengahnya lagi ia mendesah dan berkata, "bagaimana jika kamu mengundurkan diri, dan datanglah padaku untuk membantuku?"
"Benarkah? Grup Leng atau Huang Ting Entertainment akan melakukan bisnis periklanan?" Gu Qingqing benar-benar sedikit tersentuh. Ia bekerja saat ini, pertama karena Leng Sicheng juga sedang bekerja, jadi tidak ada yang menemaninya, kedua, karena ia juga ingin menyelesaikan pekerjaannya lebih awal dan mengundurkan diri.
Ia tidak menyangka Lin Zhouyi akan menyukainya, jadi mungkin … ia tidak bisa tinggal di Xu Yi lagi.
Leng Sicheng tersenyum, "Karena kamu sudah berkata seperti ini, maka aku akan segera mengakuisisi sebuah perusahaan periklanan, dan mempekerjakanmu."
Itu artinya, Grup Leng masih belum memiliki rencana untuk melakukan bisnis periklanan saat ini.
Gu Qingqing menundukkan kepalanya sedikit, ia berpikir sejenak dan bertanya, "Sicheng ... bagaimana pendapatmu tentang hubungan yang canggung di tempat kerja? Misalnya … jika bawahanmu di kantor menyukaimu, apa yang akan kamu lakukan terhadapnya?"
Leng Sicheng sedikit mengernyit, beberapa saat kemudian ia baru teringat. Maksud Gu Qingqing adalah, ia takut ada wanita jahat di sekitarnya, takut ia akan selingkuh, jadi ingin mengundurkan diri dan berada di sampingnya untuk mencegah para wanita itu merayunya?
Apakah tindakan Gu Qingqing saat ini bisa dikatakan sedang berusaha bersaing untuk mendapatkan cintanya?
Jika tidak, apakah bisa dijelaskan dengan cara lain? Gu Qingqing memang sedikit tersentuh tadi, dan ingin mengundurkan diri lalu pindah ke perusahaannya?
Leng Sicheng sengaja mengganggunya, "Bagaimana menurutmu?"
"Aku …." Gu Qingqing bertanya seperti itu karena ia tidak tahu harus bagaimana!