Kisah Istri Bayaran

Mendekati (3)



Mendekati (3)

0Di seberang telepon, Leng Sicheng sedikit mengangkat sudut bibirnya, suaranya seperti daun yang tertiup angin, terbang di atas udara, "Atau …kamu takut akan terjadi sesuatu antara aku dan dia? Apa kamu cemburu?"     
0

"Tidak!" Gu Qingqing segera meyangkalnya, "Aku hanya … dia bukan orang yang baik. Aku khawatir dia akan melibatkanmu dalam masalah di masa depan."     

"Memangnya akan seperti apa dia? Akankah dia menggunakan kekayaannya, atau … merayuku?" Suara Leng Sicheng terdengar jahil, ia sengaja mengatakannya untuk menjahili Gu Qingqing. "Aku tidak peduli jika dia mau menipuku menggunakan kekayaannya. Tapi jika dia merayuku, sepertinya aku juga tidak dirugikan, kan?"     

"Kamu .…" Setelah tinggal bersama Leng Sicheng untuk waktu yang lama, ia tampaknya juga bisa mendengar apakah nada Leng Sicheng itu sedang menjahilinya atau marah. "Kalau begitu aku harus menjalin hubungan secepat mungkin agar kalian bisa bertemu lebih awal!"     

Leng Sicheng tersenyum, nada bicaranya masih terdengar tenang, "Ini bukan apa-apa. Hal seperti ini malah akan semakin banyak di masa depan."     

Gu Qingqing tercengang.     

"Kamu ini istriku, kamu pikir apakah orang-orang tidak akan menemuimu jika ada yang ingin melakukan sesuatu di masa depan? Mau memohon untuk meminjam uang, mungkin? Tidak hanya kamu, kakakmu, serta ibumu juga akan menghadapi semua itu."     

Gu Qingqing tercengang lagi.     

"Selain itu, mungkin kalian juga bisa berada dalam bahaya nantinya, jadi kamu juga harus berhati-hati ketika bepergian, terutama terhadap pria yang memiliki niat buruk. Kamu harus lebih menjauhi mereka. Tidak baik jika terjadi sesuatu di masa depan."     

Leng Sicheng mencoba sebaik mungkin untuk berkata dengan tenang, tidak ingin membuat Gu Qingqing mendengar sedikitpun kecemburuan dalam nada bicaranya. Sementara itu, Gu Qingqing tidak terlalu memikirkannya, tapi ia cukup terkejut dengan ucapan terakhir Leng Sicheng, dan berkata, "Seharusnya tidak akan terjadi, kan?"     

"Dalang dari masalah yang terakhir kali terjadi masih belum terungkap. Aku takut mereka akan menyerangmu di masa depan." Leng Sicheng merasa ia terlalu terburu-buru mengatakan hal itu, lalu ia menambahkan lagi, "Bagaimanapun juga, kamu adalah istriku. Jika ada yang mencari masalah denganmu, aku juga akan sangat kerepotan."     

Gu Qingqing menundukkan kepalanya sedikit. Sebelumnya ia selalu tidak merasa bahwa dirinya adalah istri Leng Sicheng. Ia awalnya berpikir, selama ia bekerja keras untuk menyembunyikan identitasnya sebagai Leng Sicheng, maka tidak akan ada masalah yang terjadi. Atau, masalah yang terjadi mungkin hanya sebatas kritikan dari rekan kerja, kesepian dalam pekerjaan dan kehidupan, serta wawancara yang merepotkan.     

Tetapi, ia tidak pernah berpikir akan ada begitu banyak orang licik yang mencarinya di masa depan. Bukan hanya mengincarnya, tapi juga keluarganya, bahkan keselamatannya sampai terancam!     

Pantas orang kaya terlihat dingin, rupanya itu bukan hanya masalah pendidikan dan karakter, tetapi juga untuk menjaga diri.     

Selain itu, ini juga ada pertama kalinya ia merasa bahwa pernikahannya dan Leng Sicheng benar-benar merupakan penggabungan antara dua keluarga. Bahkan jika ibu dan kakaknya tidak bisa muncul di acara resmi, tapi mereka juga adalah besan keluarga Leng, saudara ipar dan ibu mertua Leng Sicheng. Awalnya selalu ditutupi, tapi sekarang begitu ia memiliki tanda-tanda dekat dengan Leng Sicheng, hal-hal seperti ini akan lebih banyak di masa depan.     

"Aku tidak mengkhawatirkan diriku sendiri, aku hanya khawatir tentang kakak dan ibu … terutama kakakku. Dia suka mabuk-mabukan dan berjudi, ia juga rumit, bagaimana jika dia keceplosan .…"     

"Kamu tidak perlu khawatir." Gu Qingshan tidak memiliki kesempatan untuk mengatakannya, karena Leng Sicheng akan memaksanya untuk tutup mulut, kemudian menarik kembali cakar yang terentang itu. Leng Sicheng hanya memberi memberi mereka sedikit kebaikan karena Gu Qingqing, mereka sebaiknya tidak bersikap keterlaluan!     

Leng Sicheng mengatakan tidak apa-apa, Gu Qingqing pun percaya padanya. "Kalau begitu istirahatlah dengan baik. Meskipun pekerjaan itu penting, tapi juga harus jaga kesehatan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.