Kisah Istri Bayaran

Mendekati (16)



Mendekati (16)

0Presiden Leng? Selain Leng Sicheng, apakah masih ada yang bermarga Leng?     
0

Gu Qingqing berbalik dengan bingung. Di celah pintu, ia melihat wanita yang mengenakan gaun V dalam sedang memiringkan pinggangnya, dan berjalan ke arah seorang pria muda. Tubuh ramping pria itu bersandar dengan lesu di kursi, sambil sedikit memiringkan kepalanya. Ia mengulurkan tangan dan mengetuk meja dengan malas. Lengkungan sudut bibir dan alisnya yang sedikit terangkat membuatnya tampak begitu familiar, siapa lagi jika bukan Leng Sicheng!     

Wanita berpakain gaun panjang itu memegang gelas anggur di tangannya, memiringkan botol dan menuangkan anggur kuning yang mengalir ke bawah. Ada es batu di dalam gelas persegi, tampak bersinar dan menawan.     

Wanita itu memiringkan pinggangnya dan duduk di kuris Leng Sicheng. Ia tidak berani menyentuh Leng Sicheng, hanya menggesek tepi kursi sedikit, seperti sangat dekat dengannya, dan menyerahkan gelas anggur ke bibirnya. Lalu ada orang yang tertawa, "Presiden Leng, wanita itu bersulang untukmu, kamu harus meminumnya!"     

Leng Sicheng hanya melengkungkan bibirnya sedikit, mengangkat jarinya, mengambil gelas anggur lalu menyesap perlahan, dan membuat tawa di dalam ruangan.     

Gu Qingqing berdiri di depan pintu, ia tanpa ekspresi melihat Leng Sicheng minum anggur dengan tenang. Ia juga melihat wanita itu duduk di satu kursi dengan Leng Sicheng, melihat lengan putihnya yang sepertinya bergesekan di tubuh suaminya. Namun Leng Sicheng malah tidak menolaknya.     

Gu Qingqing bahkan bisa menilai suasana hati Leng Sicheng saat ini dari lengkungan sudut bibirnya dan jari-jarinya yang mengetuk meja dengan bosan … pasti, sangat menyenangkan, kan?     

Benar juga, aneh jika tidak bahagia ketika ada wanita cantik mengelilinginya, ada anggur dan makanan lezat.     

Gu Qingqing berpikir sejenak, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon.     

Ia berdiri di dekat pintu dan melihat suasana bahagia di dalam ruangan tersebut. Tidak lama kemudian, Leng Sicheng memperhatikan bahwa ponselnya bergetar, ia mengeluarkannya dan melihat kalau Gu Qingqing yang meneleponnya.     

Segera setelah itu, Gu Qingqing melihat Leng Sicheng berdiri, gerakan dan ekspresinya tampak tenang, seolah-olah sama sekali tidak merasa ada yang salah. Padahal ia begitu dekat dengan wanita yang menemaninya minum anggur. Melihat Leng Sicheng berjalan keluar, Gu Qingqing perlahan-lahan mundur, mundur hingga ke ujung koridor. Setelah berada di sebuah tikungan, telepon pun tersambung, "Halo."     

Di sana, suara Leng Sicheng terdengar santai dan sedikit jauh, serta terdengar sedikit lelah, "Qingqing, kenapa?"     

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya padamu, kamu bekerja begitu keras, apakah kamu sudah makan?"     

"Em." Leng Sicheng mengangguk, "bagaimana denganmu?"     

"Aku baru saja makan dan bertemu Presiden Liu serta putrinya. Aku hanya ingin memberitahumu." Suara Gu Qingqing terdengar tenang, ia berada di ujung koridor dan berjarak sangat jauh, Leng Sicheng seharusnya tidak bisa mendengar suaranya. "Begitu dia datang, dia langsung memberikan sebuah gelang giok yang bagus kepadaku dan ibuku, aku tidak menginginkannya."     

Leng Sicheng menjawab "Em", Gu Qingqing lanjut berkata, "Aku khawatir mereka akan terus memberikan hadiah kepada ibu dan kakakku di masa depan, sulit bagiku untuk mengendalikan mereka."     

"Tidak perlu," ucapan Leng Sicheng membuat Gu Qingqing sedikit bingung.     

"Biarkan saja mereka menerimanya." Leng Sicheng segera menjelaskan, tapi Gu Qingqing bahkan lebih bingung, "Tapi jika mereka memohon padaku untuk melakukan sesuatu .…"     

"Apakah setiap menerima sesuatu pasti akan diminta untuk melakukan sesuatu juga?"     

Gu Qingqing kehilangan kata-kata, Leng Sicheng benar-benar jahat hingga menerima uang dan juga tidak ingin melakukan sesuatu! Iya, ia bersedia menerima hadiah itu karena tidak ingin mereka malu, mengenai melakukan sesuatu atau tidak, itu juga tergantung suasana hatinya sedang baik atau tidak!     

"Baik." Gu Qingqing yang berdiri di ujung koridor mengangguk. "Kalau begitu, apakah kamu akan pulang malam ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.