Kisah Istri Bayaran

Situasi Krisis (7)



Situasi Krisis (7)

Leng Sicheng tidak pernah melupakan "keuntungannya".     

Memikirkannya membuatnya merasa sedih, ia sudah hampir 1 bulan tidak menyentuh Gu Qingqing. Sebelumnya, setiap kali ia hampir mendapatkannya selalu mengalami masalah, ketika ia akhirnya bisa menikmatinya, ia malah berhenti di tengah jalan.      

Jika terus seperti ini, apakah ia akan mengalami masalah dalam ereksi?     

Wajah Gu Qingqing memerah, ia menjauh selangkah, mengangkat dagunya sedikit dan berkata dengan ekspresi 'Memangnya apa yang akan kamu lakukan padaku?'. "Meskipun aku tidak mau memakainya, kamu sendiri yang akan memakaikannya padaku."     

Leng Sichenng tidak marah, hanya tersenyum dan berkata, "Baik, lihat bagaimana aku membereskanmu ketika kembali."     

Gu Qingqing mengangguk.     

"Kamu bisa tinggal." Ia sebenarnya tidak ingin Gu Qingqing bersembunyi lagi. Gu Qingqing adalah istrinya, jadi kenapa wanita itu harus bersembunyi di bawah meja saat ada orang yang datang? Meskipun ia merasa hal itu sedikit seru dan menantang, tapi Gu Qingqing bisa duduk di sisinya secara terus terang dan sama sekali tidak perlu bersembunyi.     

Mungkin Gu Qingqing tidak akan sampai bersembunyi di bawah meja jika bertemu dengan orang lain, tapi ia tahu betul bagaimana hubungan Xu Zipei dan Leng Sicheng, jadi ia tak bisa berpikir jernih untuk sesaat dan ....      

Apalagi ia juga hampir ketahuan. Meskipun memalukan, tetapi ia tidak menyesalinya.     

Namun sekarang Gu Qingqing memang telah membuat janji dengan ibunya, ia dengan cepat mengemasi barangnya lalu keluar. Begitu berjalan ke pintu, pada saat yang sama Tuan Shen dan Tuan Han yang datang untuk membahas bisnis tiba di kantor.     

Ketika melihat Gu Qingqing, Tuan Shen masih tersenyum, "Presiden Leng, di mana Anda menemukan wanita cantik ini?"     

Tuan Han yang ada di samping juga mengangguk, "Lumayan cantik."     

Gu Qingqing benar-benar tidak percaya bahwa Leng Sicheng yang ada di belakangnya berkata, "Dia istriku."     

Kedua orang itu tercengang, lalu melirik Gu Qingqing, ekspresinya sedikit terkejut dan juga tampak sedikit kesulitan, "Kami sudah lama mendengar tentang Anda."     

Mereka sudah lama mendengar tentang istri Leng Sicheng, tapi belum pernah melihat orangnya secara langsung selama 3 tahun, jika seperti itu, bukankah orang-orang akan mengira bahwa itu hanyalah rumor?      

Gu Qingqing juga tidak peduli dengan mereka, ia hanya mengangguk dan berjalan ke luar.     

Kemudian ia mendengar bahwa kedua orang investor itu tidak membuahkan hasil. Mereka tidak berhasil mendapatkan bagian, bahkan tidak berhasil merebut harga pasar. Tentu saja, itu adalah sesuatu yang akan dibicarakan nanti.     

Gu Qingqing turun ke lantai bawah, Leng Sicheng ingin menyiapkan mobil secara khusus untuknya. Ia juga tidak menolak, dan hanya meminta agar mobil itu tidak terlalu mahal.     

Setelah duduk di mobil Audi, tidak lama kemudian ia pun tiba di rumah keluarga Gu.     

 ----     

Orang tua Gu Qingqing tidak lagi tinggal di rumah mereka yang lama. Setelah ia menikah dengan Leng Sicheng, pria itu membeli sebuah apartemen di dekat rumah asli mereka, 3 kamar tidur dan 2 ruang tamu.     

Mobil memasuki kawasan apartemen tapi tidak langsung berhenti di lantai bawah. Gu Qingqing turun mobil dan membiarkan supirnya pergi, ia berhenti di samping aula mahjong.     

Gu Qingqing berdiri di depan pintu tanpa membuka tirai, ia berpikir sejenak dan langsung menelepon.     

Tidak lama kemudian, di tengah suara nyaring permainan mahjong, terdengar nada dering ponsel ibunya yang familiar. Di tengah kebisingan, sang ibu pun menjawab panggilan telepon, "Halo, Qingqing, aku sedang bermain mahjong, jika kamu sudah sampai, cari aku di pintu aula mahjong."     

Gu Qingqing terdiam selama 3 detik lalu menjawab, "Aku sudah tiba."     

"Apa?" Gu Qingqing masih mendengar kekacauan di dalam, beberapa orang berkata, "Bodoh! Berikan uangnya!"     

Kemudian terdengar suara acakan mahjong lagi, Wu Aimei baru berjalan keluar, "Mengapa kamu datang begitu cepat hari ini?"     

Gu Qingqing tidak peduli dengan kata-katanya dan hanya bertanya, "Di mana kakak?"     

Sebelum ia menyelesaikan kata-katanya, sebuah mobil sedan Mercedes Benz hitam melaju ke arahnya, dan berhenti tepat di depan apartemen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.