Kisah Istri Bayaran

Musuh Tidak Memberi Jalan Untuk Satu Sama Lain (11)



Musuh Tidak Memberi Jalan Untuk Satu Sama Lain (11)

0Wanita yang sedang jatuh cinta itu, cepat marah, tapi amarahnya juga lebih cepat mereda.     
0

Jika membuatnya marah dengan satu kalimat, mungkin ia akan bertengkar denganmu seharian, begitu juga dengan sedikit tindakan hangat, mungkin akan membuat amarahnya hilang dalam sekejap, hingga hidungnya merasa sedikit masam, dan air matanya pun seolah bisa mengalir kapan saja.     

Leng Sicheng membantunya mengenakan kaos, kemudian berbalik dan mengambil jasnya, lalu memakaikannya di pundak Gu Qingqing seperti sedang memakaikan pakaian untuk bayi. Kemudian ia merapikan lengan bajunya, menarik jari-jari Gu Qingqing ke depan, lalu mengancingkan kancingnya satu per satu.     

Ketika mengancingkan kancing kedua, Leng Sicheng melihat mata Gu Qingqing yang lembab, ia pun merasa sedikit terkejut dan aneh, ia sedikit mengernyit, "Kenapa?"     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, kemudian menundukkan kepalanya sedikit, jari-jarinya meremas sudut bajunya hingga hampir membuat tumpukan lipatan di kaos yang baru saja ia kenakan.     

Leng Sicheng berhenti sejenak, tindakan membantunya mengancingkan baju Gu Qingqing pun berhenti, kemudian ia membantunya mengancingkan kancing yang tersisa tanpa buru-buru. Setelah itu, ia menggenggam tangan besarnya dan menarik Gu Qingqing menghadapnya, lalu menundukkan kepala dan mencium bibir kecilnya.     

Keropeng darah di bawah bibir Gu Qingqing masih belum sembuh, namun Leng Sicheng malah menciumnya. Dicium dengan menyampingkan tubuh seperti ini harus dengan postur memutar pinggang dan menoleh, cukup merepotkan. Selain itu, Leng Sicheng mencium bibirnya hingga Gu Qingqing ingin melawannya, tetapi pria ini sudah lebih dulu meraih pergelangan tangannya, menekannya di pelukannya, dan menciumnya dengan lebih kuat.     

Gu Qingqing tidak bisa melawannya, sedikit perlawanannya itu malah membuat Leng Sicheng semakin bersemangat. Kedua orang ini terus berciuman hingga mulut dan lidah mereka sedikit kering, setelah itu Leng Sicheng baru perlahan-lahan melepaskannya.     

"Aku akan agak sibuk selama beberapa hari ini, dan mungkin tidak ada waktu untuk kembali." Di dalam kompartemen kecil ini, suara Leng Sicheng terdengar sangat pelan, tangan besarnya memegang tangan kecil Gu Qingqing dan memainkan ujung jarinya.     

Begitu Leng Sicheng mengatakan itu, Gu Qingqing langsung menjawab, "Em".     

"Jika kamu ingin membeli barang, kamu bisa pergi kapan saja. Nanti aku akan menyuruh Sekretaris Cheng untuk mengirimkan sebuah kartu padamu."     

Gu Qingqing adalah istrinya, Leng Sicheng tidak ingin istrinya tidak punya uang untuk dibelanjakan. Seorang wanita harus lebih banyak berdandan dan menghabiskan lebih banyak uang.     

"Berapa lama kamu harus sibuk bekerja?"     

Leng Sicheng sedikit mengernyit, hari ini dan dua hari berikutnya ia sibuk dengan alokasi terakhir sebelum listing, setelah listing hari Senin, ia masih harus melihat berapa banyak yang bisa ia peroleh. Selain itu, ia harus pergi ke Eropa selama 2 minggu, dan itu menunda banyak pekerjaan, serta masih sibuk mengurus yang lainnya setelah kembali.     

"Aku akan menyempatkan waktu untuk pulang." Leng Sicheng berkata dengan tenang, "mungkin masih perlu waktu 1 minggu."     

1 minggu, itu berarti harus menunggu selama 1 minggu sebelum Gu Qingqing bisa mengatakan tentang masalah kakaknya.     

Gu Qingqing menundukkan kepalanya, malam ini ia akan pulang ke rumah untuk melihat situasinya. Mungkin bisa menyelesaikan tanpa bantuan Leng Sicheng.     

"Kamu bekerja dengan baik, jaga kesehatanmu."     

Leng Sicheng hanya tersenyum dan berpura-pura meliriknya dengan jijik, "Aku bekerja dengan baik? Kamu bahkan cemburu saat aku sedang membahas bisnis."     

"Siapa bilang aku cemburu!" Gu Qingqing menolak mengakuinya dengan tegas.     

"Benarkah?" Leng Sicheng mengangkat alisnya dengan ringan, "lalu siapa yang baru saja memberiku gigitan bentuk "jam tangan" sebesar ini?" Leng Sicheng mengatakannya sambil menunjukkan punggung tangannya, ada bekas gigitan yang sangat besar dan bulat di sana, terlihat seperti bulan, "Gigimu bagus juga."     

Wajah Gu Qingqing memerah, siapa suruh Leng Sicheng begitu keterlaluan! Pria ini juga tidak memberikan penjelasan padanya, siapa tahu apa yang ia lakukan ketika keluar.     

Ketika ingin berbicara, terdengar suara ketukan pintu dari luar. "Pelanggan, apakah masih di dalam?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.