Kisah Istri Bayaran

Hanya Kamu (9)



Hanya Kamu (9)

0Gu Qingqing sedikit tidak senang, "Leng Sicheng, aku hari ini benar-benar tidak bisa .…"     
0

Leng Sicheng berkata dengan ekspresi tenang, "Kamu kira … aku ingin menidurimu?"     

"Jika kamu tidak ingin meniduriku … lalu apa yang kamu inginkan?" Leng Sicheng menekan pergelangan tangan dan kakinya hingga ia kesakitan, terutama pada bagian sensitifnya. Karena perilaku kasar Leng Sicheng tadi, bagian itu terasa sakit jika ia bergerak, tubuhnya seperti dirobek, terasa panas dan sedikit menyakitkan, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.     

Leng Sicheng meliriknya dengan tenang, kemudian berbalik untuk mengambil sebuah kotak kecil bulat dan membukanya.     

Begitu membukanya, aroma dari krim putih itu seperti sebuah yogurt beku yang mengeluarkan udara dingin dan menyegarkan. Sensai itu menyerbu ke wajahnya dalam sekejap.     

Leng Sicheng menggunakan jari putihnya untuk mengambil sedikit krim, lalu membuka rok Gu Qingqing. Gu Qingqing yang bisa menduga apa yang akan dilakukan suaminya pun segera menutup roknya seraya berkata, "Jangan."     

"Bagaimana bisa sembuh jika tidak diberi obat?" Leng Sicheng mengangkat matanya dan sedikit memelototinya. Tapi Gu Qingqing tetap tidak akan membiarkan Leng Sicheng melakukannya. "Jangan, aku akan melakukannya sendiri."     

Leng Sicheng tidak menolaknya, ia hanya mengangkat kepalanya sedikit dan meliriknya dengan tenang, ekspresinya tampak tersenyum tetapi juga tidak tersenyum. "Kamu akan melakukannya sendiri? Kamu yakin?"     

"Aku .…" Baiklah, ketika mendengar kata-kata itu, Gu Qingqing tidak bisa mengatakan apa pun. Jika ia ingin mengobati lukanya sendiri, ia juga tidak tahu bagian mana yang terluka. Namun ia juga tidak bisa membiarkan Leng Sicheng menyentuhnya.     

"Apa kamu bisa melihatnya sendiri?" Suara Leng Sicheng terdengar tenang, ia kembali berkata, "bagaimana jika kamu mengoleskannya dengan tanganmu sendiri, dan aku membantumu melihatnya."     

Gu Qingqing langsung melebarkan matanya. Ia menggunakan tangannya untuk mengoleskan salep itu di lukanya, sementara Leng Sicheng melihatnya dari samping? Apalagi ia harus menerima petunjuk dari pria itu?     

Itu bahkan lebih parah!     

Leng Sicheng melihat mata Gu Qingqing yang cantik, ditambah dengan wajah yang sedikit berdarah tadi, serta sudut bibirnya yang kering. Wanita ini terlihat seperti menantu perempuan yang tersiksa.      

Ia menurunkan pandangannya sedikit, bulu matanya yang panjang menyembunyikan perasaan di hatinya. Di permukaan ia masih memiliki ekspresi "Terserah kamu mau mengaplikasikannya atau tidak, aku terlalu malas untuk melakukannya", itu benar-benar membuat Gu qingqing tidak enak hati.      

Gu Qingqing mengambil sedikit salep, dan mengulurkannya ke bagian bawah tubuhnya. Tangannya tampak gemetar, ia bahkan tidak bisa menemukan tempatnya, apalagi mengaplikasikan obat itu di lukanya.     

Leng Sicheng bersandar di samping, ia menyampingkan tubuhnya sambil menutup matanya, seperti terlalu malas untuk menatap Gu Qingqing. Beberapa saat kemudian ia berkata dengan tidak sabar. "Apakah kamu sudah siap? Aku mau tidur."     

Pada saat ia mengucapkan kata-kata itu, ia terlihat mengeluhkan Gu Qingqing yang terlalu lelet, ia kan ingin beristirahat lebih awal!     

Gu Qingqing marah, ia membalikkan tubuhnya dan memunggungi Leng Sicheng, tidak membiarkan pria itu melihatnya. Tetapi ia mengangkat tangannya di udara cukup lama, dan masih tidak bisa mengaplikasikannya. Hal seperti ini lebih menyulitkan daripada ia harus bersembunyi dari orang lain untuk melakukannya. Tetapi jika Leng Sicheng masih berbaring di sampingnya, tidak peduli bagaimanapun rasanya tidak beres.     

"Apakah kamu sudah siap?" Di belakangnya, terdengar suara Leng Sicheng yang sedikit puas. Hal itu langsung membuat Gu Qingqing tidak tahu harus melakukan apa. "Bagaimana jika aku pergi ke kamar mandi sendiri?"     

"Benar-benar merepotkan!"     

Leng Sicheng memelototinya dengan dingin, kemudian menatap ke arahnya. Ia mengambil sedikit salep obat sambil berkata dengan tidak puas, "Jangan bergerak! Selesaikan lebih awal agar bisa tidur lebih awal!"     

Setelah mengatakan itu, ia juga tidak peduli dengan perlawanan Gu Qingqing, ia menekan wanita itu ke kepala tempat tidur, dan mengulurkan tangannya ke sana .…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.