Kisah Istri Bayaran

Bukannya Kamu Menginginkan Uang? (5)



Bukannya Kamu Menginginkan Uang? (5)

0Gu Qingqing ingin menghindari Leng Sicheng. Ia pun berkata, "Jika kamu menginginkannya… Bisa pulang ke rumah…"     
0

"Aku menginginkannya?" ulang Leng Sicheng. Tak disangka setelah ia mendengar perkataan Gu Qingqing, ia mendengus kemudian mencibir wanita itu sambil mendecih. Di mata Gu Qingqing, Leng Sicheng hanya sebuah ATM. Ia hanyalah dompet ketika Gu Qingqing tidak punya uang. Ia pun berpikir, Baik, biarkan aku menjadi satu-satu dompetnya Gu Qingqing. Biar Gu Qingqing tidak bisa lepas dari telapak tanganku seumur hidup!     

Dengan kilatan tajam di matanya, Leng Sicheng meraih pergelangan tangan Gu Qingqing. Cengkeramannya begitu kuat, seakan mau mencekik mati Gu Qingqing. "Ya, aku menginginkannya! Tubuhmu adalah seluruh nilaimu, dan kamu hanya memiliki nilai yang sedikit ini! Jika kamu tidak menjualnya padaku, kamu mau menjualnya pada siapa? Bukannya kamu mau uang? Aku akan memberikannya padamu!"     

Leng Sicheng menarik Gu Qingqing ke samping dan membuka pintu belakang mobil, lalu mendorong wanita itu masuk! Gu Qingqing pun mengira bahwa Leng Sicheng hendak mengebut lagi. Setelah dilempar Leng Sicheng ke dalam mobil, Gu Qingqing pun segera bangkit dari kursi mobil dan ingin pergi. Namun, Leng Sicheng tidak masuk ke kursi pengemudi dan malah ikut masuk ke kursi belakang mobil. Kemudian, ia menatap Gu Qingqing dengan suram. "Jika ingin melakukannya… Kenapa harus pulang? Setelah kulihat, di sini sangat bagus…"     

Gu Qingqing membeku. Otaknya yang masih mengalami asfiksia [2] belum bisa menganalisis maksud kata-kata itu. Namun, Leng Sicheng tidak perlu analisis Gu Qingqing dan dengan cepat beraksi sendiri. Leng Sicheng akan mengendalikan skenario ini sesuai dengan yang ia mau.     

Leng Sicheng segera memanjat ke atas dan menarik garis leher gaun Gu Qingqing dengan tangan besarnya. Ia bahkan terlalu malas untuk menemukan resleting sehingga ia langsung menarik dua bagian gaun itu dengan kuat.     

Kret… Kret...      

Leng Sicheng membuka celah di gaun tipis Gu Qingqing. Kemudian, ia menarik dua bagian gaun yang telah robek itu dengan lebih kuat lagi.     

Krak!!!     

Gaun sifon renda sutra Gu Qingqing langsung berubah menjadi dua kain sobekan. Di kursi belakang mobil yang sempit, Gu Qingqing mendongak dan melihat wajah Leng Sicheng yang sangat menakutkan. Semua amarah, keluhan dan jejak emosi yang tidak jelas berkumpul menjadi nyala api besar yang menutupi sosoknya.     

Gu Qingqing berbalik dan mencoba melarikan diri dari pintu di sisi lain mobil. Namun, Leng Sicheng mengawasinya dan menekan kunci pintu mobil dengan cepat hingga ia terkunci di kursi belakang mobil yang sempit. Ia menoleh dan melihat wajah Leng Sicheng yang hampir tak menunjukkan emosi apapun. Semakin dalam Leng Sicheng memandang Gu Qingqing, semakin banyak emosi negatif yang tersembunyi dalam dirinya dan wajahnya tampak semakin mengerikan.     

"Apa yang kau hindari?" tanya Leng Sicheng.     

Gu Qingqing seakan mendadak tidak bisa berbicara dan instingnya hanya bisa menyuruhnya untuk mundur. Namun, Leng Sicheng memegang lengannya dan menariknya dalam pelukannya dengan satu tangan. Tangan Leng Sicheng yang lain dengan cepat melepaskan pengait bra di punggung Gu Qingqing. Seperti selembar confetti, sepasang bra polos itu terjatuh ringan ke lantai.     

Leng Sicheng kini bisa melihat setengah tubuh Gu Qingqing yang terekspos. Wanita itu tampak sedikit dingin dan malu, tapi Leng Sicheng malah tertawa. Satu sudut bibirnya sedikit terangkat dan seluruh tubuh Leng Sicheng kehilangan tenaga sekaligus. Namun, Gu Qingqing tidak dapat melihat jejak emosi dalam mata Leng Sicheng yang terlihat seperti kolam yang dalam.     

"Jangan khawatir. Kali ini aku tidak akan terlalu berlebihan," kata Leng Sicheng.     

Suara Leng Sicheng sangat lembut, selembut gerakannya. Bahkan, ciumannya juga lembut, seakan gerakannya 'menghargai' Gu Qingqing. Bibirnya menutupi daun telinga Gu Qingqing dengan sapuan tipis. Namun, kelembutan Leng Sicheng yang tiba-tiba justru membuat Gu Qingqing semakin bergidik. Pengalaman mengatakan kepada Gu Qingqing bahwa semakin tidak normal tingkah Leng Sicheng, bisa jadi serangan balasannya kemudian akan semakin intens.     

Gu Qingqing membatin, Tidur dengannya... Tidak ada apa-apa. Bahkan, jika dia tidak memberiku uang...     

Catatan kaki:     

[2] Asfiksia: gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.