Kisah Istri Bayaran

Mandi Bersama (1)



Mandi Bersama (1)

0Mungkin karena Lin Zhouyi telah memperhatikan terlalu lama dari samping, Gu Qingqing sepertinya menyadari sesuatu. Ia pun menoleh, lalu melihat Lin Zhouyi berdiri di sana. Lin Zhouyi langsung tersenyum, berjalan menghampiri Gu Qingqing, dan bertanya, "Sudah begitu malam. Mengapa masih belum pulang kerja?"     
0

"Presiden Lin," Gu Qingqing berdiri, kemudian menjawab dengan sopan. Setelah itu, ia menoleh melihat layar komputer, "Masih sisa sedikit. Pekerjaan sudah akan selesai."     

Lin Zhouyi tersenyum sebelum lanjut bertanya, "Tampaknya saya benar-benar harus menaikkan gajimu, Nona Gu. Apakah kamu sudah makan? Bukanlah lebih baik kita sama-sama pergi?"     

"Ini… Saya takutnya ini tidak baik?" Gu Qingqing menggelengkan kepala dengan sedikit ragu.     

"Jika Nona Gu tidak mau makan bersama, apakah benar-benar ingin saya naikkan gajinya?" tanya Lin Zhouyi dengan tersenyum, "Ayo. Nona Gu bisa memberikan dokumen ini kepada saya sebelum pukul 10 besok pagi untuk rapat. Jika kamu kelaparan dan sakit perut, nanti saya akan kekurangan satu pegawai yang rajin dan bertanggung jawab di sini."     

Karena Lin Zhouyi sudah berkata seperti ini, tidak baik juga jika Gu Qingqing tidak mengatakan apa pun. Ia pun berdiri, menyimpan dokumen itu, kemudian mengangguk, "Kalau begitu terima kasih, Presiden Lin."     

Lin Zhouyi tersenyum. Setelah itu, ia turun bersama Gu Qingqing. Lin Zhouyi secara khusus memilih tempat yang menyediakan televisi di lobi agar dapat melihat siaran berita. Setelah mereka duduk dan baru saja selesai memesan makanan enak, layar televisi itu menayangkan siaran berita tentang Leng Sicheng.     

Awal berita masih membicarakan tentang pekerjaan Leng Sicheng di luar negeri dalam beberapa hari terakhir ini. Namun, tidak butuh waktu yang lama untuk berita itu langsung beralih ke kehidupan pribadinya, terutama tentang Leng Sicheng dan 12 wanita Jin Ling-nya.     

Pembawa acara berita adalah seorang wanita dan tampaknya langsung sangat senang ketika berbicara tentang sekelompok wanita cantik yang berkaitan dengan Leng Sicheng. Hampir setiap gosip dan skandal Leng Sicheng dapat dikaitkan dengan bintang-bintang film televisi terkenal sehingga hal ini juga lebih menarik perhatian orang. Namun, berita itu sepertinya tidak menyebutkan tentang istri Leng Sicheng sama sekali. Paling-paling hanya ada pernyataan bahwa Leng Sicheng telah menikah. Tampaknya istri Leng Sicheng sama sekali tidak menarik perhatian orang sehingga bahkan menyebutkannya pun tidak perlu.     

Saat berita membahas tentang masalah pribadi Leng Sicheng, Lin Zhouyi memperhatikan bahwa Gu Qingqing terus menundukkan kepalanya tanpa ekspresi di wajahnya. Gu Qingqing tidak memperhatikan dan juga tidak acuh. Wanita itu seolah sama sekali tidak peduli pada segala hal tentang Leng Sicheng.     

Setelah makanan disajikan, Lin Zhouyi juga tidak melihat Gu Qingqing mengulurkan tangan untuk menyumpit hidangan. Gu Qingqing hanya menggunakan menyumpit nasi dalam mangkuk dengan suapan kecil. Lin Zhouyi memandang Gu Qingqing yang tidak bersemangat dan sengaja berkata, "Saya Juga tidak tahu di mana istri Leng Sicheng itu. Jika boleh berkata jujur, saya sangat merasa kasihan padanya."     

Gu Qingqing sejenak berhenti bergerak dengan sumpit di tangannya.     

Lin Zhouyi masih tersenyum dan sengaja mengatakan, "Meskipun pernikahan di zaman sekarang hanyalah kelanjutan dan sublimasi cinta, saya selalu berpikir bahwa itu tampaknya sedikit konyol. Jika saya menikah, saya pasti harus bersama orang yang saya cintai. Jika sudah bersiap untuk bersama, saya harus memperlakukan dia dengan baik, bukannya membiarkannya menjadi orang yang tidak penting dan malah menghabiskan waktu saya dengan bersenang-senang sendiri di luar."     

Setelah Lin Zhouyi berkata sampai di sini, barulah Gu Qingqing mengangkat kepala dan melihat senyuman lembut Lin Zhouyi. Setelah terdiam dalam waktu yang lama, ia kemudian berkata, "Calon istri Presiden Lin pasti akan sangat bahagia."     

Lin Zhouyi hanya tersenyum dan membalas, "Saya harap begitu."     

Setelah selesai makan malam, Gu Qingqing tidak mengatakan apapun dan juga tidak membiarkan Lin Zhouyi mengantarnya pulang. "Rumah saya agak jauh. Saya pulang sendiri naik bus saja," alasan Gu Qingqing.     

Lin Zhouyi mengerti maksudnya dan juga mengangguk, "Baiklah. Balau begitu, selamat malam. Besok jangan terlambat."     

Baru saja mereka saling berpamitan dan Gu Qingqing melihat Lin Zhouyi pergi, Gu Qingqing tiba-tiba mendapat telepon, "Nyonya, Tuan akan kembali dalam satu jam lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.