Kisah Istri Bayaran

Aku Takut Terkena Penyakit (1)



Aku Takut Terkena Penyakit (1)

0"Leng Sicheng!" kata Gu Qingqing dengan sedikit terkejut dan juga sedikit bingung.     
0

Apakah ini karena, beberapa hari ini Leng Sicheng 'tidak terbiasa' di Inggris sehingga tidak pergi mencari wanita? Jadi, setelah dia kembali ke Tiongkok, dia segera kembali ke rumah karena tidak ada Chen Wenjie ataupun wanita lain untuk 'melampiaskan'? pikir Gu Qingqing. Ia jadi khawatir Leng Sicheng akan terus salah paham.     

"Aku tadi benar-benar tidak sengaja. Aku tidak melapor pada orang tuamu. Aku juga bukannya sengaja menunggumu kembali dan melepaskan pakaian untuk menggodamu. Aku hanya… hanya pergi berbelanja dengan Li Youyou. Aku juga baru saja kembali, jadi kebetulan bertemu denganmu. Bukan itu yang ingin aku lakukan. Jika aku tahu kamu akan kembali malam ini, aku akan lebih cepat berpisah dengan Li Youyou," terang Gu Qingqing sambil mengangkat kepalanya sedikit dan menatap Leng Sicheng dengan tenang.     

Setiap kali Gu Qingqing mengucapkan satu kata, wajah pria itu perlahan-lahan menjadi lebih tegang. Awalnya masih ada sedikit rasa terkejut dan begitu sedikit harapan dalam hati Leng Sicheng. Tetapi, semua itu menghilang karena ucapan Gu Qingqing barusan. Ternyata rasa malu Gu Qingqing tadi saat menerima panggilan telepon orang tua dan ekspresi ingin menerima tetapi berpura-pura menolak… Itu semua hanyalah angan-angan Leng Sicheng!     

Gu Qingqing menyadari bahwa wajah Leng Sicheng menjadi semakin suram dan amarahnya kurang lebih memang begitu. Pria itu ingin membuat Gu Qingqing mengaku bahwa dirinya telah membuat Leng Sicheng tidak senang karena merencanakan semua ini. Begitu Gu Qingqing mengklarifikasi bahwa ia bukan sedang sengaja menggodanya, Leng Sicheng masih saja tidak senang.     

Kalau begitu, sebenarnya apa yang harus aku lakukan? Apa masih belum cukup jika aku melihat dia bersama Chen Wenjie dan berpura-pura tuli ketika dia bersama wanita lain? Apakah aku harus seperti Bos Du yang secara pribadi membantunya mencarikan wanita yang menyenangkan? Seperti kasim kuno, menyiapkan selir untuk melayani dan menunggunya tidur. Apa jika begitu, baru dia bahagia? pikir Gu Qingqing.     

Tidak peduli seberapa keras Gu Qingqing berpura-pura untuk tetap bersikap tenang, pikiran Leng Sicheng membuatnya tidak nyaman dan merasa sakit hati. Gu Qingqing sedikit menundukkan kepalanya. Jari-jarinya memutih karena ia mengepalkan tangannya dengan kuat. Bahkan, ujung-ujung jarinya menusuk ke dalam telapak tangannya hingga berdarah. Warna bibirnya juga memucat. Setelah beberapa saat, barulah Gu Qingqing sedikit dapat mengendalikan diri untuk tidak begitu gemetar karena kekesalannya.     

Gu Qingqing akhirnya membuka mulut dan berkata dengan suara pelan, "Aku tahu kau tidak senang karena aku pergi ke klub untuk bermain pada hari itu. Terutama, soal Li Youyou yang ingin membawaku untuk mencari seorang pria, dia hanya berbicara seperti itu karena marah. Li Youyou tidak akan melakukan hal seperti itu. Dan juga Bos Du… Singkatnya, aku tidak suka suasana Star. Aku tidak akan pergi lagi nanti. Dan, dan juga…"     

Ketika Gu Qingqing berbicara sampai di sini, ia segera mengangkat kepalanya dan menatap mata Leng Sicheng yang tajam. Ia pun akhirnya melontarkan kata-kata yang telah melekat di tenggorokannya untuk waktu yang lama, "Jika… Jika kamu benar-benar butuh… Juga boleh pergi mencari orang lain. Aku… tidak akan cemburu."     

Leng Sicheng sepertinya tidak mendengar dengan jelas sehingga ia bertanya sekali lagi, "Apa katamu?"     

Jarak antara mereka berdua begitu dekat. Meskipun suara Gu Qingqing begitu pelan, tidak mungkin Leng Sicheng tidak mendengarnya dengan jelas. Kecuali… Leng Sicheng ingin mendengar Gu Qingqing mengatakannya lagi.     

Gu Qingqing mengangkat kepala. Wajahnya tampak pucat dan ia berusaha mengendalikan hatinya yang gemetar. Ia menatap wajah Leng Sicheng dan mengucapkan kata demi kata, "Jika, jika kamu benar-benar membutuhkannya… Mau itu Chen Wenjie, ataupun wanita-wanita yang ada di Star… Aku tidak akan cemburu."     

Ekspresi Leng Sicheng langsung berubah menjadi dingin. Jantungnya seakan baru saja dipukul palu. Ada rasa sakit yang menghujam dadanya.     

Ha… Bahkan dia masih bisa berkata bahwa jika aku benar-benar membutuhkannya, aku bisa pergi mencari orang lain? Orang lain? Orang lain siapa? Apakah di matanya, Leng Sicheng begitu tidak tahu malu dan begitu mesum? Apakah sejahat itu? Dia juga masih mengatakan bahwa dia tidak akan cemburu! Tentu saja dia tidak akan cemburu! Tidak ada tempat untuk Leng Sicheng sama sekali di hatinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.