Kisah Istri Bayaran

Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (1)



Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (1)

0Gu Qingqing melirik krim itu, kemudian menjawab dengan dingin, "Buang saja."     
0

Setelah itu, Gu Qingqing mengenakan sepatu kulit kecil dan berjalan keluar dari vila. Nyonya Leng benar-benar membuang barang yang telah ia belikan untuk Tuan Leng. Meskipun pembantu tidak punya pacar, ia juga tahu bahwa semua barang yang Nyonya Leng belikan untuk Tuan Leng adalah barang-barang yang sangat mahal. Sayang sekali Nyonya Leng membuang banyak barang yang ia belikan untuk Tuan Leng.     

Lebih baik aku menyimpan semuanya. Ketika aku pulang ke rumah, aku bisa memberikannya untuk Ayah di tahun baru! pikir pembantu itu. Lalu, ia menyimpan barang-barang itu di kotak hitam kecilnya dengan senang hati.     

Ketika Gu Qingqing membuka pintu mobil dan masuk, Leng Sicheng tampaknya sedikit tidak senang, "Mengapa begitu lama?"     

Gu Qingqing sengaja tidak menjawab Leng Sicheng karena tidak peduli apapun yang ia katakan, Leng Sicheng akan selalu berprasangka buruk dan berpikir bahwa ia tidak baik. Lebih baik Gu Qingqing tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Gu Qingqing tidak berbicara dan Leng Sicheng juga tidak memedulikannya. Suasana di dalam mobil menjadi sangat sunyi. Selain suara deru mobil, hampir tidak terdengar suara selain napas tenang tiga orang,.     

Ketika mobil melaju ke jalan utama, keramaian dan hiruk pikuk kota akhirnya meredam suasana canggung itu. Tetapi, Leng Sicheng dan Gu Qingqing seakan tidak saling mengenak. Satunya melihat ke kiri dan satunya melihat ke kanan. Jarak duduk antara mereka berdua sangat lebar, seolah-olah mereka tidak ingin saling bersentuhan.     

Karena Leng Sicheng dan Gu Qingqing terus diam, Sekretaris Cheng juga diam. Ia ingin menurunkan kepalanya lebih rendah lagi. Selalu terjadi seperti ini. Setiap kali Leng Sicheng dan Nyonya perang dingin, pertengkaran mereka akan selalu melibatkan orang lain. Sekretaris Cheng diam-diam mengintip dari kaca spion. Mereka berdua tampaknya duduk semakin jauh. Bahkan, Sekretaris Cheng merasakan suasana yang mencekik.     

Karena Sekretaris Cheng mengemudi sambil melihat kaca spion, ia tidak melintas saat lampu lalu lintas berubah dari hijau menjadi kuning. Sekretaris Cheng pun mendadak menginjak pedal gas dan membelokkan mobil ke kiri. Meskipun mobil ini memiliki sistem penyerapan guncangan yang bagus, mobil yang berbelok tajam dengan kecepatan tinggi tetap menimbulkan gaya sentrifugal yang kuat. Gu Qingqing yang duduk di belakang tidak memakai sabuk pengaman sehingga seluruh tubuhnya jatuh ke dalam pelukan Leng Sicheng.     

Kepala Gu Qingqing bersandar di pangkuan Leng Sicheng, begitu pula tubuhnya yang bersandar pada tubuh pria itu. Leng Sicheng juga segera mendukung tubuh Gu Qingqing. Saat Leng Sicheng sedikit menundukkan kepalanya, wajah mereka berdua menjadi sangat dekat, seolah-olah ia ingin mencondongkan diri untuk mencium Gu Qingqing!     

Jarak yang tiba-tiba menjadi dekat seperti ini segera memadamkan suasana membunuh di dalam mobil. Sama seperti ciuman tak terduga saat tadi di vila, mereka berdua kini begitu gugup sampai tubuh menjadi kaku. Mereka mendadak tidak bisa berpikir sehingga tidak ada yang menjauh maupun melanjutkan. Mereka hanya tetap bertahan dengan pose seperti ini!     

Mereka berdua baik-baik saja, tetapi Sekretaris Cheng sangat ketakutan. Ia segera menghentikan mobil di tepi jalan dan bertanya dengan panik, "Tuan Leng, Nyonya, apakah kalian baik-baik saja?"     

Begitu Sekretaris Cheng menghentikan mobil, kedua orang di kursi belakang mobil cepat-cepat berpisah seolah mereka baru saja tersiram air panas. Gu Qingqing bahkan sangat panik hingga terlonjak dan segera duduk di sebelah pintu mobil. Ia kemudian merapikan rambutnya yang berantakan dan segera memakai sabuk pengaman mobil. Sementara itu, Leng Sicheng memasang ekspresi marah dan menegur dengan suara yang dalam, "Menyetirlah dengan benar!"     

Sekretaris Cheng terkejut dan segera lanjut menyetir mobil. Ia tidak tahu bahwa Leng Sicheng marah bukan karena ia tiba-tiba melaju dan berbelok ke kiri hingga Gu Qingqing terjatuhkan ke dalam pelukannya. Leng Sicheng justru marah karena ia tanpa sengaja menghancurkan atmosfer barusan.     

Ketika mereka hampir tiba di rumah tua keluarga Leng, Leng Sicheng tiba-tiba berkata, "Nanti, di depan orang tuaku…"     

Gu Qingqing memalingkan kepalanya. Leng Sicheng meliriknya dengan ringan, lalu melanjutkan, "Lebih... Lebih tunjukkan kasih sayang sedikit."     

Gu Qingqing sedikit terkejut. Bagaimana bisa Gu Qingqing menunjukkan kasih sayang lebih? Tersenyum di depan orang tua Leng Sicheng, memeluk pinggangnya, menciumnya, kemudian tidur bersama?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.