Kisah Istri Bayaran

Sup Tonik (3)



Sup Tonik (3)

0"Apa? Ada apa?"     
0

Gu Qingqing masih dalam kondisi setengah bermimpi dan setengah bangun. Bahkan, ia masih belum sempat bereaksi terhadap apa yang telah terjadi. Namun, Leng Sicheng yang berada di hadapannya mulai menyerangnya seperti harimau kelaparan.     

Kedua orang yang awalnya masih berbaring miring mendadak berpindah posisi. Gu Qingqing ditindih di bawah Leng Sicheng dalam sekejap. Mata Leng Sicheng begitu dingin dan tajam, lalu ia bertindak dengan cepat dan ganas.     

"Aku, aku tidak…" Gu Qingqing ingin membantah, tetapi kakinya sekarang masih melilit kaki Leng Sicheng. Tangan kirinya juga masih melingkari leher Leng Sicheng dan bahkan tangan kanannya masih memegang tenda Leng Sicheng.     

Meskipun Gu Qingqing tidak mengingat mimpinya barusan, apakah tubuhnya melakukan ini semua secara spontan? Ia masih berpikir, Ini… Ini yang disebut orang sebagai hal yang tidak bisa dilupakan di pagi hari. Apa mungkin hal ini membuatku bermimpi tentang hal-hal tersebut di malam hari?     

"Kamu tidak? Kalau begitu, bagaimana kakimu bisa melilitku? Bagaimana bisa kamu meletakkan tanganmu? Gu Qingqing, aku tidak mengira bahwa kamu adalah orang seperti ini…" kata Leng Sicheng dengan ekspresi wajah yang tampak terkejut, marah, dan sedikit malu.     

Sebuah cahaya dingin melintas di mata Leng Sicheng dan ada kesan amarah, seakan kedamaiannya baru saja diusik. Ia kembali menuduh Gu Qingqing melakukan 'perilaku tidak tahu malu' dengan lantang, "Aku bilang kita harus 'penuh kasih sayang' di depan orang tuaku. Sekarang kamu benar-benar ingin kita 'memadu cinta'? Baik, aku akan menunjukkan 'cinta' kepadamu!"     

Gu Qingqing sekarang tidak memiliki rasa kantuk yang tersisa sama sekali. Meskipun ia melompat ke dalam Sungai Kuning, ia tetap tidak akan bisa membersihkannya. Wajahnya langsung memerah.     

Reaksi pertama Gu Qingqing adalah segera menarik kembali tangan kanannya. Ia juga tidak tahu bagaimana bisa ia begitu berani melilitkan kakinya pada kaki Leng Sicheng, merangkul bahu Leng Sicheng dengan tangannya, dan bahkan… Gu Qingqing tahu bahwa kadang-kadang kelakuannya tidak bagus sewaktu tidur. Namun, ia tidak pernah mengira bahwa kelakuannya sewaktu tidur begitu 'mencolok'.     

"Aku benar-benar tidak… Umph..." Gu Qingqing tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena Leng Sicheng sudah menutup mulutnya.     

Dengan cepat, pria itu benar-benar menyeretnya ke dalam mimpi ilusi. Leng Sicheng yang marah benar-benar sangat mengerikan. Setelah Leng Sicheng diberi tiga mangkuk sup tonik yang sempurna oleh orang tuanya dan menahan diri sepanjang malam, Leng Sicheng bahkan masih bisa menjadi jauh lebih mengerikan.     

Leng Sicheng segera membangun dan mengendalikan momentum yang hampir menghancurkan Gu Qingqing. Ia 'menghukum' Gu Qingqing dengan kejam karena 'kesalahan' wanita itu. Ia menyerang Gu Qingqing tanpa ampun, seakan sangat ingin memasukkan wanita itu ke dalam mulutnya dan menelannya.     

Gu Qingqing seperti kapal yang hilang sebelum benar-benar ditarik ke dalam pusaran air oleh Leng Sicheng. Padahal, sebenarnya masih ada satu hal yang tidak Gu Qingqing sadari dengan jelas. Meskipun Gu Qingqing benar-benar mengulurkan tangan dan 'merayu' Leng Sicheng saat sedang bermimpi, sesuai yang dikatakan pria itu, Leng Sicheng juga tidak perlu dan tidak harus melakukan seperti sekarang ini…     

Bagaimanapun, Gu Qingqing tidak berani melawan dan juga tidak berani berteriak pada Leng Sicheng. Ia takut didengar oleh orang lain karena langit di luar sudah cerah. Tanpa ia tahu, Leng Sicheng membatin, Siapa suruh tidur nyenyak sendirian semalam!     

———     

Leng Yunting memiliki hobi senam pagi dan selalu melakukannya dengan rutin pada pukul 6:30 pagi. Begitu ia mulai senam, Luo Qingxue biasanya juga sudah bangun. Meskipun rumah ini dibangun dengan baik, mereka tetap bisa mendengar gerakan di lantai atas ketika Leng Sicheng dan Gu Qingqing melakukannya.     

Leng Yunting dan Luo Qingxue saling memandang. Pada dasarnya, mereka memiliki pikiran yang sama dalam benak mereka, Apakah ini… Sup ini… Bukankah sup ini terlalu kuat? Apakah mereka masih 'bekerja keras' pada pukul 6:30 pagi?     

Mereka memang berharap hubungan kedua pasangan ini bisa lebih harmonis. Tetapi, jika mereka sampai tidak bisa membedakan waktu hingga kelelahan di pagi hari dan di malam hari, tidakkah itu akan melukai tubuh? Meskipun begitu, Luo Qingxue juga tidak naik untuk mengganggu mereka.     

Luo Qingxue hanya pergi ke dapur dan memberitahu koki, "Tolong buatkan bubur tonik untuk mereka pagi ini. Oh, jam 8… Tidak, buatkan jam 8:30 saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.