Kisah Istri Bayaran

Transformasi Besar (1)



Transformasi Besar (1)

0Ketika Gu Qingqing berjalan ke depan Leng Sicheng, ia masih merasa seperti sedang melawan musuh yang kuat. Sementara itu, Leng Sicheng yang baru saja mengancam dan memancingnya sekarang menatapnya. Leng Sicheng malah terlihat tenang dan kurang keinginan saat menghadapi Gu Qingqing.     
0

Leng Sicheng menundukkan kepalanya sedikit dan tidak melihat Gu Qingqing sama sekali. Bulu matanya yang panjang memunculkan selingkaran bayangan hitam. Ia segera menghabiskan kopinya yang sudah dingin, lalu meletakkan cangkir kopi itu jauh ke samping.     

Gu Qingqing mengira Leng Sicheng akan berbicara padanya. Ia tidak mengira bahwa Leng Sicheng perlahan-lahan mengulurkan jari-jari rampingnya hingga terus mendekat dan mendekat ke arahnya. Saat ujung jari Leng Sicheng hendak menyentuh tubuh Gu Qingqing, tiba-tiba pria itu mengubah arah jarinya ke atas meja. Leng Sicheng segera mengambil sebuah dokumen di atas meja, lalu membuka halaman satu.     

Hati Gu Qingqing yang terangkat tinggi langsung terjatuh kembali dalam sekejap. Apakah Leng Sicheng ini sedang berpura-pura? Baik, aku akan melihat seberapa jauh dia bisa berpura-pura! pikir Gu Qingqing.     

Gu Qingqing berdiri dan melangkah mendekat. Ia melihat mata Leng Sicheng sudah bergerak ke bawah secara bertahap dari baris pertama hingga baris akhir. Namun, pria itu masih tidak mengangkat kepala. Leng Sicheng segera membalik halaman dengan jari-jarinya dan melihat halaman kedua, halaman ketiga, hingga halaman terakhir.     

Pada akhirnya, Leng Sicheng menandatangani dokumen itu dengan rapi. Gu Qingqing melihat Leng Sicheng menandatangani dokumen itu dengan menggunakan pena emas Parker dan menambahkan sebuah sapuan indah 'Diskusi kembali'.     

Setelah membaca dokumen dan ditandatangani, berarti sudah berakhir? Sudah oke, kan? pikir Gu Qingqing. Ia mengambil satu langkah ke depan. Tidak peduli Leng Sicheng berniat untuk meniduri Gu Qingqing atau melakukan hal-hal lain, bisakah ia meminta pria itu untuk lebih cepat sedikit dan segera menyampaikan apa maunya?     

Leng Sicheng hanya sedikit bersandar ke belakang, menjauh sedikit dari Gu Qingqing, kemudian mengulurkan tangannya dan mengambil sebuah dokumen lagi. Leng Sicheng lanjut memeriksa dokumen lain, lagi dan lagi. Sampai Leng Sicheng selesai membaca dokumen ketiga yang ada di atas meja, Gu Qingqing akhirnya tidak bisa menahannya lagi dan bertanya, "Leng Sicheng, apa yang ingin kamu lakukan?"     

Leng Sicheng berbalik, mengambil ponsel yang tergeletak di belakangnya, dan menekan salah satu nomor dari tombol panggil.     

Tut… Tut… Tut… Tut...     

Begitu panggilan terhubung, Leng Sicheng langsung membuka mulutnya dan berkata, "Sekretaris Cheng, ada seseorang dari Huang Ting Entertainment dan aku mau kamu memecatnya…"     

Gu Qingqing sontak menoleh, bergegas mengambil ponsel Leng Sicheng, dan menutup panggilan telepon itu. Leng Sicheng langsung berbalik dan berencana mengambil telepon yang di atas meja. Namun, saat Gu Qingqing melihat tangannya mengangkat gagang telepon, ia akhirnya tidak tahan lagi dan berseru, "Leng Sicheng, apa yang ingin kamu lakukan?!"     

Barulah Leng Sicheng meletakkan dokumen yang dipegangnya di samping. Ia mengelus alisnya dan berkata, "Aku membaca banyak dokumen malam ini sampai sakit kepala."     

Gu Qingqing kehilangan kata-kata dan hanya bisa memaki dalam hati, Bajingan ini menggunakan cara lembut dan keras secara bersamaan. Jika dia menginginkannya… Lebih cepat sedikit! Menunggu apa lagi?!     

Gu Qingqing menahan amarahnya, lalu berkata, "Jika kamu tidak butuh apapun, aku akan…"     

"Apakah ini sikapmu saat memohon kepada orang lain?" balas Leng Sicheng. Suaranya yang dingin terdengar dari belakang Gu Qingqing. Saat Gu Qingqing menoleh dan melirik Leng Sicheng, barulah pria itu mengangkat kepala dan merentangkan kakinya dengan nyaman. Tangannya tergenggam dan wajahnya menunjukkan ekspresi sinis.     

Gu Qingqing sangat marah dan kembali bertanya, "Kamu! Apa yang kamu inginkan?"     

Tatapan mata Leng Sicheng tampak samar saat ia menjawab, "Bagaimana yang aku 'pikirkan', itu tidak penting. Intinya, aku mau melihat bagaimana kamu 'melakukannya'."     

Maksud Leng Sicheng sederhana. Ia ingin Gu Qingqing yang mengambil inisiatif.     

Gu Qingqing perlahan-lahan menunduk, lalu bertanya dengan suara kecil, "Apakah kamu biasanya meminta wanita lain untuk melakukan hal ini juga?"     

Leng Sicheng mengangkat alis dan menjawab, "Aku tidak pernah meminta. Orang-orang lain yang ingin melakukannya secara inisiatif."     

Hanya saja, Leng Sicheng tidak peduli sama sekali soal mereka.     

"Kalau begitu…" Gu Qingqing sedikit mengepalkan tangannya. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, barulah ia membuka mulutnya, "...Bagaimana dengan dia?"     

"Dia?" Leng Sicheng mengerutkan kening, "Dia yang mana?"     

Gu Qingqing melepaskan kepalan tangannya. Setelah beberapa saat, kata demi kata dalam satu kalimat akhirnya meluncur dari lidahnya, "Dia… Aku dengar dia akan kembali ke Tiongkok."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.