Kisah Istri Bayaran

Transformasi Besar (2)



Transformasi Besar (2)

0Alis Leng Sicheng yang tadinya masih tenang langsung menukik tajam dalam sekejap. Apa yang Gu Qingqing katakan? Dia tahu Nie Zhining akan kembali? pikirnya.      
0

Meskipun Leng Sicheng sebelumnya berspekulasi bahwa Nie Zhining akan kembali setelah menyelesaikan gelar master selama tiga tahun, bagaimana jika ia masih memiliki ambisi akademis dan ingin terus belajar sampai meraih gelar PhD? Atau, mungkin Nie Zhining tidak berencana untuk melanjutkan studinya setelah lulus dan malah jatuh cinta kepada pegunungan dan sungai luar negeri sehingga ingin masuk ke dunia Amerika Serikat?     

Beberapa tahun ini, Leng Sicheng kurang lebih mendengar kabar tentang kedua anak perempuan keluarga Xu dan Nie Zhining dari orang lain. Ia tahu bahwa Xu Zijin terus mengejar Nie Zhining sejak sekolah hingga saat ini. Ia juga tahu bahwa Nie Zhining tidak pernah mengatakan apapun maupun setuju untuk berpacaran dengan Xu Zijin.      

Hingga baru-baru ini, keluarga Xu dan keluarga Nie ingin beraliansi bisnis. Karena orang tua kedua pihak memaksa, Nie Zhining barulah menganggukkan kepala dengan enggan dan akhirnya setuju untuk bertunangan. Tetapi, perjamuan pertunangan masih belum diadakan. Hati Leng Sicheng masih belum bisa merasa tenang.     

Leng Sicheng langsung berpikir keras, Tidak! Jangankan bertunangan. Di zaman sekarang, orang masih bisa bercerai meskipun sudah menikah! Tidak ada sudut dinding yang tidak bisa dipindahkan. Hanya ada orang ketiga yang tidak bekerja keras! Dan Gu Qingqing juga tahu Nie Zhining akan kembali ke Tiongkok? Mengapa memangnya? Bahkan, jika dia kembali ke Tiongkok, apa yang bisa dilakukan Gu Qingqing?     

Leng Sicheng tidak akan menceraikan Gu Qingqing. Jika Nie Zhining berani berselingkuh dengan Gu Qingqing, Leng Sicheng pasti akan membunuh seluruh keluarga mereka!     

"Mengapa? Mendengar dia akan kembali ke Tiongkok… Hatimu tidak nyaman?"     

Kata-kata Leng Sicheng ini penuh dengan niat membunuh. Gu Qingqing mengangkat kepala dan melirik Leng Sicheng. Tatapan mata pria itu telah berubah. Tatapannya yang sebelumnya tampak samar dan mungkin membawa sedikit niat jahat. Sekarang, tatapannya menjadi sangat tajam dalam sekejap.     

Gu Qingqing menatap Leng Sicheng dari dekat. Bagaimanapun, Xu Zipei juga harus kembali ke Tiongkok dan banyak hal yang harus mereka semua hadapi. Gu Qingqing memang menunggu sampai hari ini tiba. Ia telah menunggu selama tiga tahun.     

Ekspresi tenang Gu Qingqing seperti sebuah pisau tajam yang menusuk dan melukai pupil mata Leng Sicheng. Benar juga. Jika Leng Sicheng tidak bertindak cepat saat itu, mungkin Gu Qingqing sudah ikut pergi dengan Nie Zhining. Bahkan, bisa jadi waktu itu Gu Qingqing sudah pergi ke luar negeri bersama Nie Zhining?     

"Mungkin ini adalah sebuah kesempatan. Mungkin juga adalah sebuah siklus," gumam Gu Qingqing sambil menundukkan kepalanya sedikit.     

Leng Sicheng memancarkan aura pembunuh ketika menyebutkan Xu Zipei karena keluarga Xu hanya berdiri terdiam ketika sesuatu terjadi pada keluarga Leng. Tetapi, Leng Sicheng selalu terobsesi dengan Xu Zipei. Itu adalah fakta…     

"Kesempatan? Siklus?" ulang Leng Sicheng. Pupil matanya menyusut.     

Leng Sicheng meraih lengan Gu Qingqing, menariknya ke tepi meja kerja, dan mendorongnya dengan keras. Gu Qingqing pun terjatuh ke atas meja kerja hingga membuat dokumen-dokumen jatuh berserakan di lantai, melayang-layang seperti butiran salju.     

"Bahkan, jika ini adalah kesempatan atau siklus, ini juga bukan kesempatanmu apalagi siklusmu!" Leng Sicheng mulai bergerak ke atas Gu Qingqing. Ia menyipitkan matanya dan perlahan-lahan mendekat, "Kamu lupa, bagaimana aku memberitahumu ketika aku kembali dari Inggris terakhir kali?"     

Aku ingat! Gu Qingqing ingat saat Leng Sicheng mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menandatangani surat perceraian. Bahkan, jika Gu Qingqing tetap menjadi janda seumur hidup, pria itu tidak akan membiarkannya meninggalkannya.     

Gu Qingqing menahan emosinya sampai batas, lalu menjawab berkata dengan marah, "Aku ingat!"     

Mungkin Gu Qingqing telah menahan emosinya begitu lama selama tiga tahun terakhir. Mungkin ia juga telah melihat bagaimana Li Youyou dan Ibu Li dikhianati. Mungkin Gu Qingqing mulai memikirkan dirinya sendiri karena sudah bekerja selama beberapa saat dan memiliki kesadaran untuk mandiri.     

Gu Qingqing mengeluh, "Tetapi, tidak adil kalau kamu mengatakan seperti itu! Mengapa? Mengapa kamu menghabiskan waktumu bersenang-senang di luar sana, tetapi membiarkanku menahan emosi sendirian di rumah? Jika kamu ingin aku patuh dan bersikap baik, kamu juga harus mengelap mulutmu dengan bersih! Jika tidak…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.