Kisah Istri Bayaran

Transformasi Besar (3)



Transformasi Besar (3)

0"Jika tidak, mengapa…"     
0

Mata Leng Sicheng sedikit menyipit dan suaranya juga menjadi dingin.     

"Jika tidak, aku..." Gu Qingqing mengangkat matanya dan menatap Leng Sicheng selama beberapa detik. Ia masih tidak berani mengatakan beberapa kata terakhir itu, namun pada akhirnya ia tetap mengatakan, "Aku akan bercerai!"     

Leng Sicheng memunggungi cahaya kuning hingga membuat wajah tampannya tampak luar biasa dalam dan suram. Suasana di dalam ruangan tiba-tiba menjadi sangat sunyi karena tidak ada siapapun yang berbicara. Gu Qingqing perlahan-lahan bangkit dari meja. Namun, saat ia baru saja menegakkan punggungnya, ia dijatuhkan oleh Leng Sicheng lagi dalam sekejap.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing dari atas. Ia membungkukkan bagian atas tubuhnya, lalu menempatkan kedua telapak tangannya di samping tubuh Gu Qingqing dan meremasnya dengan kuat di atas meja hingga wanita itu tidak bisa bergerak. Meskipun cahaya terhalang oleh punggung Leng Sicheng, Gu Qingqing tetap bisa melihat pupil mata Leng Sicheng yang perlahan-lahan mendekat.      

Saat Gu Qingqing melihat cahaya yang mengalir di mata Leng Sicheng, tampaknya pria itu sedang memikirkan sesuatu. Sementara itu, Leng Sicheng terus mendekat dan semakin mendekat. Wajah leng Sicheng perlahan-lahan mendekat hingga mencapai ke depan wajah Gu Qingqing dan dengan lembut mendekati ujung hidung Gu Qingqing.      

Mereka berdua bisa merasakan napas satu sama lain. Bahkan, jika salah satu dari mereka sedikit memiringkan kepala, bibir mereka pasti sudah bersentuhan. Tetapi, tepat ketika mereka hampir berciuman, Leng Sicheng tiba-tiba berhenti.     

Leng Sicheng menatap dari jarak yang begitu dekat. Pupil mata kuningnya menatap mata Gu Qingqing dengan serius dan cermat. Bahkan, jika muncul sedikit niat di dalam mata Gu Qingqing, Leng Sicheng akan segera mengetahuinya.     

Leng Sicheng hanya berhenti, kemudian segera membuka mulutnya. Dengan sedikit hembusan udara hangat dan aroma kopi yang menyabar dari dalam mulutnya, napasnya menerpa wajah Gu Qingqing saat ia berkata, "Hanya dengan syarat ini? Apakah masih ada permintaan lain?"     

"Hah?" Gu Qingqing sontak tercengang.     

Gu Qingqing awalnya berpikir bahwa Leng Sicheng akan mengamuk, marah, dan mungkin tidak bisa menahan diri untuk tidak mencekiknya sampai mati! Apalagi, karena adalah ini pertama kalinya Gu Qingqing membantah kata-kata Leng Sicheng. Ini juga pertama kalinya ia berani menuduh Leng Sicheng 'menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di luar'. Tak ayal, Gu Qingqing bertanya-tanya, Leng Sicheng malah tidak marah, atau mengamuk?     

Leng Sicheng melihat keterkejutan di dalam mata Gu Qingqing, kemudian ia bertanya lagi, "Jika tidak ada permintaan lain, maka kita sepakat."     

"Sepakat?" ulang Gu Qingqing. Apa maksudnya ini? lanjutnya dalam hati.     

Leng Sicheng tidak menjajwab. Ia hanya perlahan-lahan menggerakkan jari rampingnya ke bawah dan membuka renda di baju tidur Gu Qingqing dengan lembut.     

"Ketika aku berbicara dengan Ayah, bukankah kamu bersembunyi di samping dan mendengarnya?"     

"Kamu dan Ayah…"     

Ketika Gu Qingqing teringat tentang rumah tua Leng, Leng Sicheng telah berjanji pada ayahnya di ruang buku bahwa ia tidak akan berhubungan dengan Chen Wenjie lagi dan juga tidak akan bermain dengan wanita lain. Tetapi, ketika Xu Zipei datang, ini bukan masalah tentang bermain dengan wanita atau tidak. Ini masalah tentang Leng Sicheng menceraikan Gu Qingqing dan melanjutkan hubungannya dengan Xu Zipei!     

Ketika Gu Qingqing masih memikirkan tentang itu, Leng Sicheng sudah menanggalkan semua pakaian Gu Qingqing dengan cepat. Suhu di ruang kantor masih juga konstan dan pengatur suhu ruangan hidup selama 24 jam. Bahkan, tanpa mengenakan pakaian pun, tidak akan terasa dingin. Masalahnya, Gu Qingqing masih terbaring di atas meja. Dokumen berserak di mana-mana di lantai dan ruangan itu sangat berantakan.     

Saat Gu Qingqing melihat Leng Sicheng mulai bertindak dan membuka kancing bajunya sendiri satu per satu, ia menjadi sedikit cemas. Gu Qingqing segera bangkit, duduk, dan berkata, "Jangan di sini…"     

Leng Sicheng mengangkat alisnya, lalu melemparkan kemejanya ke samping. "Jika tidak di sini, di mana? Apakah kamu ingin aku yang tidak mengenakan pakaian membawamu yang juga tidak mengenakan pakaian apapun keluar?"     

Gu Qingqing segera kehilangan kata-katanya, tetapi ia masih tidak ingin melakukannya. Ia baru saja ingin membantah, namun tiba-tiba terdengar suara Ibu Li dari kejauhan di lantai bawah, "Youyou, kamu di mana? Bagaimana caranya menyalakan air panas?"     

Leng Sicheng masih sengaja mendekati Gu Qingqing, bersandar hingga mendekat ke arahnya, dan kembali membuka mulutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.