Kisah Istri Bayaran

Pemandangan yang Sudah Terlewat (3)



Pemandangan yang Sudah Terlewat (3)

0Apa yang aku lihat? Apakah penglihatanku kabur? Apa Gu Qingqing benar-benar sedang berdiri di dekat pintu dan melihatku? pikir Leng Sicheng. Ia melihat Gu Qingqing mengenakan gaun pendek yang indah dengan rambut sedikit keriting panjang sesuai kesukaannya. Namun, tepat di saat itu, orang-orang di samping pintu tampak bergerak dan tiba-tiba menghilang seperti gelembung.     
0

Tidak mungkin! Aku tidak mungkin salah lihat! Itu seharusnya bukan ilusinya! Itu pasti Gu Qingqing! pikir Leng Sicheng lagi sambil sedikit mengernyit. Ia menyodorkan pisau kue yang dipegangnya ke tangan Nie Zhining, menyingkirkan tangan Xu Zijin yang memeluk lengannya, lalu segera berjalan ke arah sana dengan langkah lebar.     

Xu Zijin terkejut. Ia cepat-cepat melangkah maju dan bertanya, "Kakak Sicheng, ada apa?"     

Leng Sicheng mengabaikan Xu Zijin dan juga tidak memedulikan Xu Zijing yang sedang berusaha mengejarnya. Ia berjalan semakin cepat, hingga nyaris seperti berlari, menuju pintu samping. Meskipun begitu, Leng Sicheng merasa sedikit bingung. Bagaimanapun, perjamuan hari ini diadakan oleh keluarga Xu dan tidak ada yang bisa masuk jika tidak menerima undangan.     

Siapa tahu Nie Zhining memberikan undangan kepada Gu Qingqing secara diam-diam? Karenanya, Nie Zhining terkejut dan kecewa ketika melihat Gu Qingqing tidak ada di sampingku? Jika itu benar-benar Gu Qingqing… Jika dia benar-benar berdandan dengan sangat cantik dan datang ke sini, dia datang untuk bertemu siapa? Dia menerima undangan dari siapa dan datang ke sini dengan siapa? pikir Leng Sicheng.     

Leng Sicheng berjalan ke arah pintu aula. Sementara itu, seluruh orang di dalam aula juga mulai membicarakannya. Mereka bisa melihat wajah Leng Sicheng menjadi sedikit suram. Langkah Leng Sicheng sangat cepat dan ia sampai di sana dalam sekejap.     

Brak!     

Leng Sicheng membuka pintu dengan keras. Benar saja, ada seseorang yang berdiri di depan pintu. Tatapan mata Leng Sicheng menajam dalam sekejap. Ia melihat ke kiri dan ke kanan, namun tidak ada orang lain di koridor selain orang ini. Leng Sicheng melangkah maju dan langsung bertanya, "Mengapa kamu di sini?"     

Karena Leng Sicheng tiba-tiba berbalik dan pergi, ia telah menarik perhatian banyak orang di sana. Setidaknya, karena Xu Zijin mengejarnya, orang-orang keluarga Xu dan keluarga Nie juga melihatnya.     

Ternyata itu adalah Lin Zhouyi. Di depan mata banyak orang, Lin Zhouyi tersenyum dengan cerah dan menyapa Leng Sicheng, "Sepupu, apa yang Anda lakukan di sini? Soal apa yang saya lakukan di sini, bukankah semuanya yang datang ingin menghadiri perjamuan malam ini?"     

Leng Sicheng tidak memedulikan omong kosong Lin Zhouyi. Ia segera bertanya, "Apakah ada wanita di sisimu tadi?"     

"Tentu saja ada," Lin Zhouyi mengakunya dengan senang hati. Semakin banyak orang yang memperhatikan mereka, semakin Lin Zhouyi, "Sepupu, wanita yang saya bawa tadi tentu saja adalah pasangan wanita saya."     

"Panggil dia ke sini!" Leng Sicheng sedikit menyipitkan matanya. Entah mengapa, semakin Lin Zhouyi tersenyum lembut, semakin Leng Sicheng merasa waspada. Leng Sicheng bahkan tidak bisa memikirkan mengapa Gu Qingqing akan datang bersama Lin Zhouyi.     

Lin Zhouyi tersenyum dan menolak, "Sepupu, ini tidak baik. Orang yang datang dengan saya adalah karyawan perusahaan saya. Anda seharusnya tidak mengenalnya. Dia melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan bermartabat. Dia bukan tipe orang yang bisa membuat Anda senang untuk sementara waktu."     

Lin Zhouyi selalu tersenyum dan berbicara dengan lembut. Tetapi, hal itu malah terdengar seperti sebuah serangan di telinga Leng Sicheng. Perkataan Lin Zhouyi bagaikan sebuah kepalan tangan yang meninju kapas. Ada ilusi yang tidak bisa dijelaskan dan membuat Leng Sicheng tidak nyaman.     

Lin Zhouyi menolak untuk memberitahukan siapa wanita yang datang bersamanya. Leng Sicheng ingin berbalik untuk mencari Sekretaris Cheng dan pengawal itu agar mereka pergi mencari wanita tadi dengan cermat. Namun, saat Leng Sicheng baru saja berbalik, beberapa orang tua dari keluarga Xu dan keluarga Nie datang.     

"Sicheng, ada apa?"     

Leng Sicheng mengerutkan kening dan tidak ingin berbicara. Sementara itu, Lin Zhouyi melangkah maju dengan senyuman lembut dan menyapa dengan ramah, "Paman Xu, Paman Xu, Paman Nie, selamat malam. Saya Lin Zhouyi dari keluarga Lin di Yancheng. Saya berharap agar bisnis keluarga Xu makmur atas nama keluarga Lin di Yancheng, dan agar Nona Xu bersama Tuan Xu selalu harmonis sampai seratus tahun lamanya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.