Kisah Istri Bayaran

Kekasih yang Berubah Perasaan dengan Mudah (5)



Kekasih yang Berubah Perasaan dengan Mudah (5)

0Apakah Leng Sicheng tidak bisa melihat ketidakmauan Gu Qingqing? Ini pertama kalinya selama tiga tahun, Gu Qingqing berkata 'tidak' padanya.     
0

Apakah karena Nie Zhining sudah kembali, Leng Sicheng merasa Gu Qingqing akan mengandalkannya seumur hidup di masa depan? Atau…Leng Sicheng mengira bahwa tidur dengannya membuat Gu Qingqing merasa tubuhnya kotor sehingga tidak bisa kembali kepada Nie Zhining secara terang-terangan? Atau, Gu Qingqing ingin 'menjaga tubuhnya' untuk Nie Zhining dan mulai sekarang tidak ingin membiarkan Leng Sicheng mendekatinya sampai mereka bercerai?     

Gu Qingqing mengangkat matanya dan melirik Leng Sicheng dengan bingung. Leng Sicheng mengertakkan gigi ketika ia berkata begitu dan jelas terdapat banyak amarah di dalam dirinya. Gu Qingqing tidak pernah melihat Leng Sicheng yang mudah tersinggung seperti ini Pria itu begitu galak, seolah-olah sedikit saja gesekan sudah benar-benar bisa mengobarkan api amarahnya hingga membesar.     

"Aku benar-benar sangat lelah hari ini," kata Gu Qingqing.     

Gu Qingqing memang benar-benar lelah. Xu Zipei masih belum kembali ke Tiongkok, tapi Leng Sicheng sudah menjadi seperti ini. Jika Xu Zipei benar-benar telah kembali, bukankah itu berarti Gu Qingqing bahkan tidak akan punya tempat untuk berdiri?     

Gu Qingqing baru berjalan dua langkah, namun ia langsung ditarik kembali dengan kuat oleh Leng Sicheng. Punggungnya menabrak ke dinding, lalu Leng Sicheng mendekati dengan dingin. "Aku sudah bilang, aku menginginkannya!"     

"Leng Sicheng! Uhuk, uhuk, uhuk!"     

Arus air yang tiba-tiba meningkat membuat Gu Qingqing tidak sempat bersiap. Ketika ia mundur, Leng Sicheng malah mendekatinya. Pria itu tidak takut pada air mengalir dari atas kepalanya sama sekali dan itu membuat seluruh tubuhnya basah kuyup. Saat Leng Sicheng sedang melepaskan pakaian, Gu Qingqing ingin pergi. Namun, pria itu menariknya kembali lagi dan kali ini menekannya ke di dinding dengan kuat.     

"Dinginkah? Sakitkah? Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu kedinginan. Tetapi… Pria yang boleh membuatmu sakit hanyalah aku!"     

Di belakang Gu Qingqing adalah dinding yang dingin, sedangkan di depannya adalah Leng Sicheng yang sedang marah dan mengamuk. Masih ada air yang tidak berhenti mengalir dari atas kepalanya. Belum lagi, perlakuan Leng Sicheng yang kasar dan kuat membuat Gu Qingqing benar-benar merasa kesulitan tanpa jalan keluar.     

Pada saat seperti ini, bahkan jika Gu Qingqing tidak mau, ia hanya bisa mengulurkan tangannya untuk memegang leher Leng Sicheng erat-erat. Meskipun keduanya begitu dekat, jarak hatinya malah sepertinya semakin menjauh dari Leng Sicheng.     

Pergumulan mereka yang terjadi malam itu begitu intens luar biasa hingga akhirnya membuat Gu Qingqing sakit. Setelah menyelesaikannya, Leng Sicheng mengosongkan baik air dan mengisinya dengan air panas lagi. Lalu, ia melemparkan Gu Qingqing ke dalam bak mandi.     

Leng Sicheng tidak mengira bahwa Gu Qingqing yang biasanya menurut dan tetap mematuhinya malah hari ini bersikap seperti seekor kucing liar. Tidak peduli hidup ataupun mati, Gu Qingqing tidak mau menyerah. Gu Qingqing ingin berjuang untuk keluar dari bak mandi dan melarikan diri dari kendali Leng Sicheng.     

Semakin Gu Qingqing ingin melarikan diri, semakin Leng Sicheng bersikeras tidak membiarkannya pergi. Keduanya sama sekali tidak saling memadu kasih di dalam bak mandi, tetapi justru seperti anak kecil yang berkelahi dalam pertarungan air. Kondisi kamar mandi menjadi berantakan dan penuh genangan air sampai sandal-sandal pun mengapung di permukaan air.     

Akhirnya pergumulan berakhir di bak mandi. Gu Qingqing segera menggunakan seluruh tenaganya yang tersisa dan ingin kembali ke tempat tidur besar di kamar tidur. Tetapi, kedua kakinya ditangkap oleh Leng Sicheng lagi. Leng Sicheng menariknya kembali, menekannya di lantai kamar tidur, dan tidak memberinya ampun.     

Ketika Leng Sicheng selesai melampiaskan emosinya, ia akhirnya mengangkat Gu Qingqing dan mengelap seluruh tubuh Gu Qingqing yang sudah lelah. Saat itu, barulah ia mendapati bahwa Gu Qingqing menutup matanya erat-erat. Alis wanita itu sedikit berkerut dan ia menggigit bibir bawahnya dengan kuat.     

Gu Qingqing tampak sangat tidak nyaman. Leng Sicheng sontak terkejut. Ia segera mengelap air di tubuh Gu Qingqing dengan handuk, membungkusnya dengan selimut, dan menyalakan pengatur suhu ruangan hingga 30 derajat. Ia membawa Gu Qingqing ke meja rias lagi dan mengeringkan rambutnya dengan hati-hati.     

Saat Leng Sicheng menyentuh dahi Gu Qingqing yang sudah pingsan, ternyata tubuh wanita itu benar-benar sangat panas. Jelas Gu Qingqing telah masuk angin. Leng Sicheng kembali menggendong Gu Qingqing ke tempat tidur besar dan menyelimutinya dengan hati-hati. Lalu, ia mengelap dirinya sendiri dengan handuk secara santai dan mengenakan piyama. Setelah selesai, Leng Sicheng berbalik dan turun ke lantai bawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.