Kisah Istri Bayaran

Tamu Tak Diundang (1)



Tamu Tak Diundang (1)

0Gu Qingqing di atas, sedangkan Leng Sicheng di bawah. Apalagi, jendela mobil Leng Sicheng dibuat khusus untuk menghindari sorotan kamera dari luar dan juga anti peluru. Bahkan, jika Gu Qingqing menundukkan kepala, ia tetap tidak akan bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.     
0

Meskipun Gu Qingqing tidak bisa melihat Leng Sicheng dan juga tidak menyadari bahwa pria itu sedang berada di bawah sana, ia masih tetap merasa khawatir, Jika Xu Zijin pulang dan keceplosan, aku pasti akan ketahuan!     

Gu Qingqing sedang menunggu panggilan telepon dari Leng Sicheng, sementara Leng Sicheng juga sedang menunggu panggilan telepon dari Gu Qingqing. Pria itu berharap sebuah panggilan telepon akan muncul dan itu adalah panggilan dari Gu Qingqing.     

Tidak akan ada siapapun yang menyangka bahwa ada bermacam-macam aplikasi mulai dari Wechat, QQ, Space, Weibo, dan banyak lagi di ponsel pribadi Leng Sicheng. Semuanya hanya ditujukan untuk mengawasi status pribadi Gu Qingqing.     

Sebelum menikah, Gu Qingqing masih rutin memperbarui status pribadinya dan memposting beberapa komentar yang tidak berbahaya. Tetapi, setelah menikah, Gu Qingqing menyembunyikan hampir semuanya kecuali sesekali berbagi ilmu periklanan.     

Leng Sicheng terus memegang teleponnya dan menatapnya hingga hampir muncul lubang di layar telepon. Ia terus menunggu sampai lampu merah berakhir. Mobil kembali menyala, tetapi masih tetap sama. Gu Qingqing tidak menanggapi sama sekali.     

Leng Sicheng kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dengan marah. Saat ia mengangkat kepala lagi, kebetulan bus sudah melaju dan berbelok ke bagian belakang mobil. Ketika Leng Sicheng mengangkat kepala, kebetulan ia tidak melihat Gu Qingqing di dalam bus.     

Bus akan segera sampai di halte. Vila Xishan sudah sangat dekat. Leng Sicheng tiba-tiba berkata, "Lupakan saja. Kembali ke Apartemen Qingcheng."     

Sekretaris Cheng sontak terkejut. Ini sudah hampir sampai di depan pintu rumah, tapi Tuan masih tidak mau masuk. Bukankah Tuan selalu khawatir jika penyakit Nyonya tidak kunjung sembuh? batinnya. Ia pun bertanya, "Penyakit Nyonya…."     

Leng Sicheng memotong dengan dingin, "Hanya sedikit flu, tidak akan mati. Orang muda harus lebih bertahan."     

Sekretaris Cheng kehilangan kata-kata. Selain itu, Leng Sicheng selalu mengatakan bahwa Nyonya Leng sedang flu. Padahal, sebenarnya flu Leng Sicheng lebih parah, kan? Sekarang Leng Sicheng masih berbicara dengan suara yang sengau.     

Meskipun setir sudah diputar, Sekretaris Cheng masih tidak lupa bertanya, "Kalau begitu, apakah ingin saya katakan kepada pembantu bahwa Tuan juga kena flu dan masih belum sembuh?"     

Kali ini, Leng Sicheng tidak menjawab. Tetapi, Sekretaris Cheng bisa melihat mata Leng Sicheng yang sedingin es di kaca spion.     

Bus berhenti tepat ketika mobil itu berbalik. Gu Qingqing berjalan ke kiri, sedangkan mobil Leng Sicheng melaju ke kanan. Ketika Gu Qingqing kembali, ia masih melihat sekeliling seperti pencuri. Ia takut Leng Sicheng sudah menunggunya di rumah.     

Kecemasan ini terus berlanjut hingga Gu Qingqing berangkat kerja keesokan harinya, tetapi masih belum ada perubahan juga. Barulah Gu Qingqing bisa menghela napas lega. Namun, ia masih harus melihat Xu Zijin di Xu Yi.     

Gu Qingqing dan Xu Yi terlalu kesal, enggan, dan jijik untuk saling melihat, apalagi saling berbicara. Bahkan, jika mata mereka bertemu, mereka pasti akan memelototi satu sama lain. Tetapi, selama Xu Zijin tidak membocorkan tentang Gu Qingqing yang bekerja di sini, semua hal lain itu tidak penting.     

Setelah Gu Qingqing menenangkan hatinya, ia mencurahkan 100% pikirannya pada pekerjaan. Meskipun ia tahu sangat jelas tentang 'kemampuan' Xu Zijin, lawannya itu adalah seseorang yang ingin mendapatkan hal bagus tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya. Bagaimanapun juga, Gu Qingqing masih tetap sangat mementingkan pekerjaan kali ini.     

Gu Qingqing dan Xu Zijin menyerahkan rencana detail masing-masing tim pada hari Jumat. Mereka mengira Lin Zhouyi akan segera mengumumkan. Tetapi, tanpa disangka, Lin Zhouyi malah tersenyum dan berkata, "Rencana ini tidak akan diputuskan oleh pihak kita. Kita harus menyerahkannya kepada Grup Leng dan membiarkan Presiden Leng yang memilihnya secara pribadi."     

Xu Zijin mengangkat kepalanya dengan bangga dan berkata, "Kalau begitu, pasti aku yang akan menang! Karena bintang iklan kali ini… seharusnya Kakak Zipei!"     

Gu Qingqing sedikit terkejut ketika mendengar nama Xu Zipei, tetapi tidak mengatakan apa pun. Hanya saja, ia tidak menyangka bahwa di sore itu ia akan kedatangan seorang tamu tak diundang di rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.