Kisah Istri Bayaran

Bertemu Lagi (6)



Bertemu Lagi (6)

0"Apa? Nomor pribadiku? Nyonya yang menelepon?"     
0

Ketika Leng Sicheng mendengar kata-kata penting ini, ia segera membuang kertas penyerap ke tempat sampah tanpa mengatakan apa-apa. Ia melangkah lebar ke sana, melihat kontak penelepon yang baru saja menutup telepon, dan segera menelepon nomor itu balik.     

Leng Sicheng sedikit mengernyit. Setelah menunggu beberapa saat, terdengar suara dingin di telepon, "Nomor yang Anda panggil telah dimatikan. Silakan coba lagi nanti."     

Leng Sicheng mengerutkan kening lebih dalam. Jika ia tidak meletakkan ponsel pribadinya di dalam saku jasnya dan melepaskannya untuk dibawa Sekretaris Cheng ketika ia pergi ke kamar mandi, ia pasti tidak akan melewatkan panggilan itu. Leng Sicheng pun segera bertanya, "Apa yang istriku katakan?"     

"Nyonya menutup telepon tanpa mengatakan apa-apa."     

Leng Sicheng memegang teleponnya dan berpikir sebentar. Kemudian, ia segera memerintah Sekretaris Cheng, "Telepon Vila Xishan dan coba cek apa yang terjadi. Apakah Nyonya sakit, atau terjadi masalah lagi dengan keluarganya?"     

Sekretaris Cheng mengangguk dan menjalankan perintah itu dengan patuh. Ia segera menelepon Vila Xishan dan panggilan dengan cepat terhubung. Sekretaris Chen langsung bertanya, "Apakah ada yang terjadi dengan Nyonya hari ini? Apakah tubuhnya tidak nyaman? Apakah ibu dan kakaknya datang mencarinya?"     

Pembantu menjawab dengan bingung, "Tidak ada. Nyonya hari ini sangat baik. Bibi Wu juga tidak datang mencarinya."     

Leng Sicheng terlihat bingung, Kalau begitu, mengapa Gu Qingqing meneleponku tapi kemudian segera menutup teleponnya? ...Apakah Gu Qingqing khawatir padaku?     

Memikirkan tentang ini membuat seluruh tubuh Leng Sicheng mendadak menjadi kaku. Seolah-olah ada aliran panas yang mengalir dari atas kepalanya dan membuat seluruh tubuhnya menjadi hangat.     

Leng Sicheng baru saja turun dari pesawat. Jika Gu Qingqing benar-benar tulus hati, ia pasti bisa memeriksa waktu lepas landas dan pendaratan penerbangan Leng Sicheng. Bahkan, jika Gu Qingqing hanya menanyakan kabar keselamatannya secara formal, itu juga lebih baik daripada sikapnya yang tidak peduli di masa lalu.     

Leng Sicheng mengambil alih ponsel Sekretaris Cheng dan bertanya, "Kalau begitu, mengapa Nyonya meneleponku dan kemudian menutup teleponnya?"     

Pembantu sontak terkejut ketika mendengar suara Leng Sicheng dan langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak tahu, Tuan. Apakah perlu saya tanyakan pada Nyonya?"     

"Tidak perlu. Tidak apa-apa. Kamu tidak perlu memberitahunya."     

Setelah menutup telepon, suasana hati Leng Sicheng sangat baik. Ia akan menelepon Gu Qingqing secara pribadi. Namun, ketika ia menggunakan ponsel pribadinya untuk menelepon Gu Qingqing, telepon wanita itu masih mati.     

Ponselnya tidak hidup. Mungkinkah Gu Qingqing merasa malu? Atau, baterai ponselnya habis? pikir Leng Sicheng.     

Tidak peduli apapun masalahnya, Leng Sicheng pasti harus menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali ke Tiongkok secepat mungkin. Ketika Leng Sicheng kembali, seharusnya periode haid Gu Qingqing bisa diperkirakan telah selesai? Leng Sicheng juga bisa...     

———     

Entah Gu Qingqing yang mematikan panggilannya atau karena ponselnya benar-benar kehabisan daya. Setelah panggilan telepon itu terputus, Gu Qingqing juga merasa bahwa dirinya barusan bertindak terlalu impulsif. Ia juga tidak tahu bagaimana Leng Sicheng akan bertanya kepadanya nanti ketika pulang.     

Gu Qingqing tidak bisa berbuat banyak. Bagaimanapun, masih ada beberapa hari sebelum Leng Sicheng kembali. Ketika Leng Sicheng pulang dan bertanya kepadanya, Gu Qingqing akan menahannya secara fleksibel. Kemungkinan terburuknya adalah Gu Qingqing memberikan posisinya kepada Xu Zipei.     

Gu Qingqing mengisi daya ponselnya, kemudian berbalik dan pergi ke kamar mandi.     

———     

Pada pukul 9:40 keesokan paginya, Lin Zhouyi berjalan ke kafe di lantai bawah Hotel Four Seasons dan melihat Gu Qingqing yang telah menunggu di sana.     

Melihat Lin Zhouyi datang, Gu Qingqing segera berdiri dan menyapa, "Presiden Lin."     

Sinar matahari bersinar melalui jendela yang besar. Seluruh sosok Gu Qingqing ditimpa sinar matahari hingga membuatnya terlihat tenang, lembut, dan ramah.     

"Kamu datang begitu pagi?" tanya Lin Zhouyi sambil tersenyum dan mengambil dua langkah ke depan.     

"Hm. Ingin melihat informasi dokumennya dulu."     

Hari ini mereka akan berbicara dengan seorang pelanggan dari Amerika Serikat. Tidak butuh waktu lama setelah mereka berdua duduk, pelanggannya sudah datang. Hanya saja, pelanggan itu tidak datang sendiri, tetapi membawa rekan kerja samanya yang ternyata adalah Nie Zhining.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.