Kisah Istri Bayaran

Kesedihan dan Kegembiraan (1)



Kesedihan dan Kegembiraan (1)

0Leng Sicheng memang mengejar Gu Qingqing kembali. Tangannya masih memegang sebuah kartu emas.     
0

Ketika tadi mobil melaju keluar, Leng Sicheng tiba-tiba teringat bahwa Gu Qingqing akan pergi berbelanja. Apakah wanita itu tidak akan kehabisan uang?     

Bulan ini Leng Sicheng tidak memberikan Gu Qingqing uang bulanan. Meskipun ia telah membayar gaji pembantu, Gu Qingqing di sana memang tidak memiliki uang. Terakhir kali, Leng Sicheng membayar biaya kompensasi untuk kakak Gu Qingqing dan itu telah menghabiskan semuanya.     

Meskipun Gu Qingqing menemani Li Youyou berbelanja, apakah wanita itu sendiri tidak ingin membeli sesuatu jika melihat barang yang indah? Leng Sicheng teringat bahwa Gu Qingqing mungkin akan kesulitan karena tidak punya uang dan hanya bisa melihat Li Youyou membeli barang.     

Memikirkan hal ini membuat hati Leng Sicheng sedikit tidak nyaman. Ia pun segera berteriak, "Hentikan mobilnya!"     

Sekretaris Cheng sontak terkejut dan melihat waktu. Lalu, ia mengingatkan, "Tuan Leng, tidak bisa menunda lagi. Kita akan terlambat untuk penerbangan pesawat!"     

"Memangnya mengapa kalau terlambat? Jika tidak bisa mengubah jadwal tiket, beli tiket baru!" kata Leng Sicheng sambil mengerutkan kening. Lagi pula, ia tidak kekurangan uang untuk tiket pesawat ini.     

"Tapi, pertemuan dengan Presiden Yang di sana telah ditunda sekali..."     

"Jika tidak ingin bekerja sama, maka jangan bekerja sama! Grup Leng tidak memerlukannya!" potong Leng Sicheng kesal. Bukan Leng Sicheng yang meminta pihak lain untuk bekerja sama dengan Grup Leng. Jika pihak mereka tidak mau bekerja sama, Grup Leng hanya perlu menggantinya dengan perusahaan lain.     

Sekretaris Cheng jelas tidak berdaya. Ia hanya bisa mengubah arah mobil dan berbelok. Sekretaris Cheng cepat-cepat mengemudikan mobil kembali ke mal. Mobil masih belum berhenti dengan stabil, namun Leng Sicheng langsung membuka pintu mobil dan segera berjalan menuju Starbucks di mal itu.     

Dari kejauhan, Leng Sicheng sudah bisa melihat Ibu Suri Zhen dan Li Hongrui bersama sekelompok orang di dalam. Ibu Suri Zhen dan Li Hongrui tidak bersikap terlalu baik kepada Gu Qingqing, terutama Ibu Suri Zhen yang menggunakan banyak cara yang kejam ketika memisahkan Nie Zhining dan Gu Qingqing. Gu Qingqing memiliki kepribadian tidak suka berbicara dan meskipun ia merasa tidak nyaman, ia juga tidak akan membantah. Jika mereka ingin mengganggu Gu Qingqing, akan seberapa tidak nyaman itu bagi Gu Qingqing?     

Begitu Leng Sicheng bersiap ingin datang untuk membantu Gu Qingqing, Li Hongrui dan Ibu Suri Zhen telah terlebih dahulu keluar. Leng Sicheng sedikit mengernyit melihatnya. Tepat setelah Leng Sicheng melewati tikungan dan hendak pergi ke sana, ia langsung mendengar beberapa dari para wanita itu berbisik dan membahas tentang ayah Gu Qingqing.     

Leng Sicheng berdiri di tikungan sambil memperhatikan Li Hongrui, Ibu Suri Zhen dan rombongan mereka pergi. Kemudian, ia menoleh lagi untuk melirik Gu Qingqing dan Li Youyou yang berada di dalam ruangan. Tangan Leng Sicheng yang masih memegang sebuah kartu emas menjadi semakin erat.     

Krak!     

Leng Sicheng memegang kartu itu dengan semakin kuat hingga kartunya patah di tengah. Puluhan ribu panah yang menghujam dan menusuk jantung juga tidak bisa mengalahkan rasa sakit Leng Sicheng saat ini. Sebenarnya Leng Sicheng selalu tahu mengapa Gu Qingqing akan membencinya dan merasa kesal terhadapnya. Meskipun kadang-kadang Gu Qingqing akan menunjukkan sedikit sikap baik terhadapnya, pada akhirnya wanita itu juga menolak untuk membuka hati untuknya.     

Meskipun Leng Sicheng mendengar bahwa ayah Gu Qingqing suka minum dan berjudi, pria itu malah satu-satunya orang yang memperlakukan Gu Qingqing dengan baik di keluarga Gu. Tetapi...     

Gu Qingqing yang berada di dalam ruanagan sepertinya juga merasakan sesuatu. Ia menoleh dan melihat Leng Sicheng yang telah berbalik dengan putus asa. Gu Qingqing hanya bisa melihat tampak punggungnya. Meskipun ia hanya melihat sosok Leng Sicheng yang samar, ia juga sedikit terkejut karena merasa bahwa sepertinya pria itu datang lagi.     

Apakah itu Leng Sicheng? Punggung itu sangat mirip dengannya. Apakah Leng Sicheng kembali lagi? Kembali untuk menemuiku, atau karena dia ingin mengatakan sesuatu? pikir Gu Qingqing.     

Tanpa sadar, Gu Qingqing bangkit dan bersiap untuk mengejar punggung Leng Sicheng. Padahal, kopi yang dipesan oleh keduanya baru saja disajikan. Li Youyou yang sedang mengambil kopi pun melihat Gu Qingqing berdiri dan bertanya, "Kamu mau pergi ke mana? Aduh, panas sekali!"     

"Aku sepertinya melihat Leng Sicheng!"     

Gu Qingqing berbalik dengan cemas. Ia tidak berbicara lagi dan segera membuka pintu. Begitu pintu dibuka, masih lumayan banyak orang di sini hingga punggung itu dengan cepat tenggelam dalam kerumunan orang.     

Tak lama kemudian, Gu Qingqing melihat tampak punggung yang familier dan ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi bahagia. Gu Qingqing segera mengejarnya sambil memanggil, "Leng Sicheng!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.