Kisah Istri Bayaran

Siap untuk Memilih Proposal Perencanaan (3)



Siap untuk Memilih Proposal Perencanaan (3)

0Semakin Leng Sicheng memikirkannya, semakin ia merasa bahwa itu mungkin adalah Gu Qingqing. Orang-orang di lantai bawah tidak kenal dan juga tidak tahu bagaimana penampilan Gu Qingqing. Gu Qingqing selalu diam dan tersembunyi dari publik.     
0

Jika Leng Sicheng tidak berdiri di sisi Gu Qingqing dan menggandeng tangannya, takutnya Xu Zijin pun bisa mengganggunya. Jika resepsionis di lantai bawah memandang rendah orang...     

Leng Sicheng segera menelepon Sekretaris Cheng dan bertanya, "Nona siapa? Berapa umurnya? Bagaimana penampilannya? Apakah dia menyebutkan namanya?"     

Sekretaris Cheng terkejut. Ia menjawab dengan suara bergetar, "Katanya itu seorang nona muda... Tapi, Tuan Leng, tadi saya telah menelepon dan meminta resepsionis untuk membawanya pergi."     

Brak!     

Leng Sicheng langsung menutup teleponnya sebelum Sekretaris Cheng sempat bereaksi. Kemudian, ia menendang pintu kantor presiden dan bergegas keluar dengan cepat seperti embusan angin. Leng Sicheng langsung bergegas menuju ke depan lift dan menekan tombol lift.     

"Tuan Leng..." Sekretaris Cheng baru saja memberi hormat kepada Leng Sicheng, tetapi pria itu bergegas masuk ke dalam lift dan langsung menekan tombol untuk menutup pintu lift.     

Sepanjang jalan turun, Leng Sicheng sedikit gugup dan sedikit bersemangat. Ngomong-ngomong, ini adalah pertama kalinya Gu Qingqing datang ke perusahaan untuk mencari dan menemuinya. Apa yang harus Leng Sicheng katakan ketika bertemu dengannya? Belum lagi, tadi Leng Sicheng terburu-buru keluar. Apakah bajunya masih sedikit berantakan? Gaya rambutnya juga masih belum dirapikan...     

Ting!     

Leng Sicheng menghadap pintu lift sambil merapikan pakaian dan rambutnya. Tak lama kemudian, terdengar denting penanda lift telah tiba di lantai satu. Leng Sicheng pun segera melangkah keluar dan berjalan sampai ke lobi. Benar saja, ia melihat seorang wanita muda di meja resepsionis dan tampaknya sedang berdebat dengan resepsionis     

Leng Sicheng hanya melihat sekilas, lalu langsung berbalik dan pergi. Namun, Xu Zijin segera mengejarnya, "Kakak Sicheng, ini aku!"     

Resepsionis wanita cepat-cepat menghentikan Xu Zijin, "Nona! Jika Anda terus melakukan ini, kami akan memanggil polisi!"     

Mana mungkin Xu Zijin akan takut kepada pada mereka? Ia segera bergegas ke depan sambil terus memanggil, "Kakak Sicheng, tunggu aku!"     

Xu Zijin berlari dan mengejar Leng Sicheng hingga berhenti di depannya. Ia menghentikan Leng Sicheng yang ingin teurs melangkah maju, "Kakak Sicheng."     

"Oh, Zijin. Ada apa?" tanya Leng Sicheng dengan ekspresi yang sangat dingin dan suara yang juga sangat dingin.     

Xu Zijin menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Hanya saja... Aku ingin bertanya, mengapa Kakak Sicheng memilih proposal perencanaan periklanan miliknya? Apakah dia yang memintamu?"     

Xu Zijin merasa bahwa Leng Sicheng belum pasti akan setuju, bahkan jika Gu Qingqing meminta Leng Sicheng memilih proposal rencananya. Tetapi, bagaimana jika Leng Sicheng sendiri yang benar-benar memilih proposal perencanaan Gu Qingqing?     

Leng Sicheng menjawab dengan dingin, "Ini dipilih bersama oleh dewan direksi, bukan olehku."     

"Aku..." Xu Zijin memiliki terlalu banyak kata yang tersangkut di tenggorokannya. Setelah waktu yang lama, barulah ia bertanya, "Benar-benar bukan karena dia?"     

Leng Sicheng mengerutkan kening, "Dia yang mana?"     

"Tidak apa-apa," Xu Zijin menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia bertanya dengan sedikit tidak puas, "Di mana yang salah dengan proposal rencanaku? Mengapa Kakak Sicheng tidak memilih proposalku?"     

"Lihat sendiri proposal rencana orang itu, kamu akan mengetahuinya. Aku masih ada pekerjaan, jadi sampai di sini saja. Aku akan pergi dulu."     

Leng Sicheng baru saja melangkah, tetapi Xu Zijin bertanya lagi, "Kakak Sicheng, apakah Kakak Zipei terpilih?"     

Kecepatan langkah Leng Sicheng tidak berubah. Ia terus berjalan ke lift dan menjawab dengan acuh tak acuh, "Ini juga dipilih bersama oleh dewan direksi."     

Setelah Leng Sicheng mengatakan kata-kata itu, pintu lift tertutup. Leng Sicheng kembali naik ke lantai atas dengan agak tidak bersemangat.     

Suasana hati Leng Sicheng tidak kunjung membaik. Pada siang hari, Leng Sicheng akhirnya tidak tahan lagi dan tiba-tiba menelepon Sekretaris Cheng, "Panggil Direktur Jiang. Aku akan mengundangnya makan siang."     

Sekretaris Cheng merasa agak aneh dan bertanya, "Tuan Leng, mengapa?"     

Mengapa? Tentu saja Leng Sicheng ingin bertanya tentang '36 Strategi untuk Mengejar Istri' pada Direktur Jiang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.