Kisah Istri Bayaran

Siapa yang Kamu Cintai (3)



Siapa yang Kamu Cintai (3)

0Leng Sicheng juga bukan orang yang suka berkumpul dan meminum anggur di perjamuan. Jika perlu membahas bisnis, maka ia membahas bisnis. Apakah meminum segelas anggur bisa membuatnya menjadi 0,1% lebih murah hati ketika sedang bekerja sama?     
0

Terutama, Leng Sicheng paling membenci para wanita cantik yang selalu mencoba merayunya. Ia bahkan tidak menyukai Xu Zipei. Bagaimana mungkin ia akan memperhatikan para wanita yang telah dipermainkan oleh orang lain?     

Baru saja ada satu atau dua wanita yang muncul, Leng Sicheng langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia bahkan tidak melihat wajah mereka yang langsung menjadi pucat dan langsung berbalik untuk berjalan keluar pintu.     

Udara di koridor lebih segar, tetapi suasana di luar tampaknya berisik. Begitu Leng Sicheng menoleh untuk melihat, pintu masuk lift dikelilingi sekelompok orang. Gu Qingqing terperangkap di dalam kerumunan itu sehingga Leng Sicheng tidak bisa melihatnya.     

Leng Sicheng tidak suka ikut campur di keramaian. Ia melirik sekilas ke arah sana dengan dingin, lalu melangkah kakinya ke arah yang berlawanan. Namun, begitu ia berjalan satu langkah, ia langsung mendengar dua suara yang tidak asing.     

"Apakah kamu tahu siapa istri Sicheng?"     

"Aku tidak peduli siapa dia!"     

Itu adalah suara Xu Zipei yang bertanya dan suara Chen Wenjie yang menjawabnya dengan arogan. Leng Sicheng mengerutkan kening dan berpikir dengan kesal, Mengapa Chen Wenjie lagi?     

Meskipun Chen Wenjie agak pintar dan kemampuan beraktingnya juga baik, orangnya terlalu sombong. Begitu diangkat, Chen Wenjie langsung menjadi kacang yang lupa kulitnya dan tidak bisa mengenali siapa dirinya. Ketika Leng Sicheng kembali, ia pasti harus menekan Chen Wenjie dan mengurangi waktu eksposurnya.     

Leng Sicheng masih belum berjalan dua langkah ketika ia tiba-tiba mendengar suara yang sangat lemah, "Kak Zipei, jangan mengatakannya lagi."     

Langkah kaki Leng Sicheng mendadak terhenti. Ia langsung bertanya-tanya, Suara ini. Jika aku tidak salah mendengar… Itu adalah Gu Qingqing? Tapi, bagaimana bisa itu adalah Gu Qingqing? Mengapa dia datang ke sini? Mengapa dia bisa bertemu Chen Wenjie dan bahkan Xu Zipei?     

Meskipun hati Leng Sicheng sedikit bingung, ia masih berbalik dan berjalan ke sana. Saat ia baru saja berjalan tidak sampai dua langkah, Sekretaris Cheng membuka pintu dan keluar untuk memanggilnya.     

"Tuan Leng! Saya sudah mencari ke sana kemari dari tadi! Presiden Zhao dari Perusahaan Mingshi mencari Tuan..."     

Leng Sicheng tidak memedulikan Sekretaris Cheng sama sekali. Langkah kakinya menjadi semakin cepat. Ia segera melewati Sekretaris Cheng dan berjalan menuju sekelompok orang itu.     

"Tuan Leng! Tuan Leng!"     

Sekretaris Cheng mengikuti Leng Sicheng sepanjang jalan. Tetapi, teriakan itu malah langsung menarik perhatian seluruh orang di sana. Ketika semua orang itu menoleh, ternyata itu benar-benar Leng Sicheng. Ia datang ke sini!     

Awalnya, langkah Leng Sicheng masih sangat lambat. Kemudian, ia melihat sekelompok orang yang berkerumun di sana. Ada kedua anak perempuan keluarga Xu, Nie Zhining, dan ada juga Chen Wenjie. Ekspresi wajah mereka semua sangat terkejut.      

Leng Sicheng tampaknya menyadari sesuatu dan langkahnya menjadi semakin cepat. Ketika ia hampir mendekati orang-orang ini, ia terlihat seperti berjalan cepat.     

Xu Zipei merasa kesulitan untuk mengatakan sesuatu ketika melihat Leng Sicheng datang. Chen Wenjie juga tahu bahwa sekarang Leng Sicheng sedang dalam tahap 'memperlakukannya dengan dingin'. Kata-kata Chen Wenjie tadi sudah cukup untuk membangkitkan kekesalan Leng Sicheng. Mana berani ia maju untuk menjelaskan?     

Berbeda halnya dengan Xu Zijin, ia malah berjalan keluar dari kerumunan untuk menarik lengan Leng Sicheng dan segera menjelaskan, "Kakak Sicheng, ini karena kaki dan tangan Gu Qingqing tidak bersih! Dia mengambil barang milik bintang wanita ini!"     

"Dasar bajingan," Leng Sicheng langsung menyingkirkan lengan Xu Zijin. Ia mencari sosok Gu Qingqing dengan sorot matanya yang tajam.     

Ting!     

Kebetulan terdengar denting lift yang baru saja tiba. Leng Sicheng segera bergegas ke sana. Begitu ia sampai, ia langsung melihat Gu Qingqing yang telah berdiri di dalam lift dan menatapnya dengan dingin.     

Gu Qingqing! Itu benar-benar dia! Mengapa dia bisa ada di sini? pikir Leng Sicheng.     

Gu Qingqing berdiri dengan tegak dan ekspresinya sangat dingin. Sorot matanya juga terlihat lelah dan dingin, seperti ingin menggambar sebuah garis pembatas di antara dirinya dan Leng Sicheng. Gu Qingqing melihat Leng Sicheng seolah-olah pria itu benar-benar adalah orang asing.     

Ketika Leng Sicheng hendak pergi ke sana dan berbicara, pintu lift tiba-tiba tertutup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.