Kisah Istri Bayaran

Siapa yang Kamu Cintai (10)



Siapa yang Kamu Cintai (10)

Gu Qingqing awalnya mengira bahwa ia bisa menahannya. Ia kira ia bisa menahan ketidaknyamanan apapun selama ia bisa tinggal di sisi Leng Sicheng. Tetapi, ternyata ia tidak sekuat yang ia pikirkan dan ia juga tidak semurah hati yang ia pikirkan.     

Gu Qingqing tidak merasa tidak nyaman ketika Chen Wenjie menuduhnya mencuri barang. Bahkan, ketika ia bertemu dengan Xu Zipei, ia juga hanya merasa canggung saja. Tetapi, kemudian Leng Sicheng mengejarnya dengan wajah yang dingin dan membiarkannya turun dari mobil dengan nada yang dingin. Gu Qingqing benar-benar merasa seperti ditusuk sebuah pisau di bagian yang paling rapuh di dalam hatinya.     

Gu Qingqing mengaku bahwa ia lemah. Ia tidak ingin mendengar Leng Sicheng bertengkar dengannya untuk melindungi wanita lain. Ia juga tidak ingin membiarkan Xu Zipei melihat penampilannya yang memalukan.     

Sejak kecil, Gu Qingqing selalu menjadi bebek kecil yang buruk rupa dan dengan rendah diri memandang Xu Zipei yang cantik seperti angsa putih dan sangat cocok dengan Leng Sicheng. Bahkan, setelah bertahun-tahun, Leng Sicheng juga tidak pernah melupakannya.     

Gu Qingqing juga ingin bertanya pada Leng Sicheng, Selama bertahun-tahun ini, siapa yang kamu cintai? Apakah itu masih Xu Zipei? Bahkan jika ada sedikit saja kasih sayang, apakah kamu ada membaginya padaku? Saat kita berhubungan intim, apakah kamu mencintaiku barang sedikit saja?     

"Aku… Aku ingin…"     

Kata 'bercerai' terus naik turun di tenggorokan Gu Qingqing. Entah apakah itu karena tubuhnya lemah, kekurangan tenaga, atau karena alasan lain. Gu Qingqing tidak bisa mengatakan apa pun.     

Gu Qingqing tidak bisa mengatakannya. Sementara itu, Leng sicheng mengambil selangkah ke depan dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia tiba-tiba mengulurkan tangannya ke arah wanita itu. Gu Qingqing masih mengira bahwa Leng Sicheng mengulurkan tangan untuk memukulnya sehingga tanpa sadar ia bergerak mundur dan menutup matanya.     

Leng Sicheng hanya meletakkan tangannya dengan lembut di kening Gu Qingqing. Jari-jari Leng Sicheng yang ramping terasa dingin, seperti air es di musim panas, dan itu membuat Gu Qingqing tercengang. Segera setelah itu, Leng Sicheng mengulurkan tangannya lagi dan memegang tangan Gu Qingqing. Pria itu juga masih bergumam, "Sudah tidak begitu panas."     

Leng Sicheng sedang mengukur suhu tubuh Gu Qingqing. Tetapi, setelah mengukurnya, tangan Leng Sicheng masih terus memegang tangan Gu Qingqing dan tidak melepaskannya. Leng Sicheng melihat tangan Gu Qingqing, namun Gu Qingqing malah melihat ke arah depan. Pandangan mata mereka tidak bertemu satu sama lain.     

Setelah beberapa saat, Gu Qingqing ingin menarik kembali tangannya dengan lembut. Leng Sicheng juga merasakan perlawanan Gu Qingqing. Namun, ia kemudian duduk sambil tetap memegang tangan Gu Qingqing.     

Mereka berdua tetap tidak berbicara. Hingga ketika Gu Qingqing memperkuat tenaganya dan ingin menarik kembali tangannya, Leng Sicheng tiba-tiba bertanya, "Apa yang terjadi padamu semalam…?"     

Leng Sicheng ingin bertanya, Bagaimana bisa Gu Qingqing sampai masuk angin? Dan mengapa bisa demam sampai 40 derajat?     

Gu Qingqing masih tidak apa-apa selama Leng Sicheng tidak menyebutkan tentang masalah semalam. Begitu pria itu menyebutkannya, ia tiba-tiba teringat tentang hal-hal yang terjadi di Hotel Yancheng semalam.     

Semalam? Mengapa? Leng Sicheng masih ingin bertengkar denganku? pikir Gu Qingqing. Ia dengan kuat menarik kembali tangannya yang dipegang oleh Leng Sicheng dan berkata dengan dingin, "Ya, begitu."     

Apanya yang begitu? Leng Sicheng sedikit mengernyit dan bertanya lagi, "Kalau begitu mengapa kamu bisa sakit?"     

Apakah benar-benar seperti yang dikatakan Li Youyou? Terjadi kecelakaan?     

Gu Qingqing melirik Leng Sicheng, kemudian terbatuk ringan beberapa kali. Suaranya terdengar sedikit mengejek saat ia berkata, "Kamu jangan khawatir. Aku tidak bisa mati, dan aku juga tidak ingin mati."     

Gu Qingqing tidak akan mati! Semalam, ia hanya tertidur sebentar ketika sedang mandi dan tidak punya tenaga untuk keluar. Ia juga tidak ingin bunuh diri! Mengapa ia ingin bunuh diri? Orang tua Gu Qingqing telah memberinya nyawa dan ia juga tidak melakukan kesalahan. Ia tidak ingin menyerah begitu saja!     

Mendengar kata-kata Gu Qingqing, Leng Sicheng menjadi semakin gugup. Ia segera mengerutkan kening dan berkata, "Aku tidak bermaksud begitu. Aku ingin bertanya…"     

Sebelum Leng Sicheng menyelesaikan kata-katanya, pintu ruang rawat inap dibuka dari luar. Sekretaris Cheng masuk dan berkata, "Tuan Leng, Xu Zipei menelepon dan dia ingin mencari Anda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.