Kisah Istri Bayaran

Kesedihan dalam Kemanisan (9)



Kesedihan dalam Kemanisan (9)

0Langkah kaki Gu Qingqing terhenti sejenak. Kemudian, ia segera berbalik dan suaranya bahkan menjadi lebih dingin, "Lalu, memangnya mengapa jika begitu? Mereka bersama untuk urusan pekerjaan, seperti kita sekarang ini. Jika sudah pasti akan ada masalah ketika seorang pria dan seorang wanita bersama, semua orang seharusnya tinggal di rumah saja.     
0

Tak hanya sampai di sana, Gu Qingqing juga menegur Nie Zhining, "Jika Anda mengatakan itu, itu berarti Anda telah menghina Leng Sicheng dan juga telah menghina Xu Zipei."     

Nie Zhining merasa agak cemas dan mencoba menjelaskan, "Aku bukan sedang menebak, tapi aku hanya ingin mengingatkanmu….."     

"Terima kasih atas pengingat yang Anda sampaikan," jawab Gu Qingqing dengan ekspresi yang menjadi dingin, "Tapi, saya khawatir saya tidak membutuhkan kebaikan Anda untuk sementara waktu ini. Lebih baik kelompok satu menangani pekerjaan Anda. Saya akan pergi menyampaikannya."     

Gu Qingqing keluar sambil mengerutkan kening. Ia sebenarnya tidak merasa setenang penampilannya di luar. Tetapi, apa yang bisa ia lakukan selain percaya pada Leng Sicheng?     

Gu Qingqing tidak bisa menghentikannya. Jika pria itu berselingkuh. Apalagi, jika orang itu masih Xu Zipei... Ia hanya berharap Leng Sicheng benar-benar melakukan sesuai dengan yang dikatakannya, yaitu bertemu dengan Xu Zipei hanya untuk 'pekerjaan'.     

———     

Di sini, suasana hati Gu Qingqing yang jarang-jarang baik menjadi telah dihancurkan. Begitu juga dengan Leng Sicheng di sana.     

Leng Sicheng begitu sibuk hingga rasanya hampir ingin membalik dunia. Belum lagi, Xu Zijin masih secara khusus datang mencarinya dan memanggil, "Kakak Sicheng!"     

Xu Zijin pernah menembus lobi Grup Leng terakhir kali dan nona yang bertugas di resepsionis mengingatnya. Ditambah dengan Xu Zipei yang juga berada di lantai atas, ia menelepon kakaknya itu dan kali ini baru bisa memasuki pintu tanpa halangan.     

Leng Sicheng mengerutkan kening dan tidak ingin memedulikan Xu Zijin, apalagi bicara padanya. Ia baru saja menyelesaikan rapat dan baru saja mengatur tugas untuk perjalanan ke Eropa. Masih ada sangat banyak pekerjaan yang harus ditangani. Mana mungkin ia memiliki luang waktu untuk memedulikan keluhan Xu Zijin?     

Xu Zijin berkata, "Dua hari terakhir ini, Nie Zhining terus tidak bersemangat. Aku meneleponnya, tapi dia juga tidak mengangkat. Kami sudah mau menikah, tapi dia masih terus memikirkan tentang wanita murahan itu..."     

Tatapan mata Leng Sicheng tiba-tiba berubah menjadi tajam. Xu Zijin juga menyadari sesuatu. Bahkan, tidak peduli seberapa dalam Xu Zijin membenci Gu Qingqing, ia juga harus mengubah nadanya, "Kakak Sicheng, menurutmu apa yang harus aku lakukan?"     

Leng Sicheng melirik Xu Zijin dengan ekspresi dingin. Jika itu hanyalah pikiran seorang gadis seperti Xu Zijin, Leng Sicheng tidak akan repot-repot memedulikannya. Tetapi, jika itu melibatkan Nie Zhining, dan terutama Gu Qingqing, Leng Sicheng harus lebih banyak berpikir.     

Leng Sicheng berpikir sebentar, kemudian bertanya terang-terangan, "Apakah kamu sudah pernah tidur dengan Nie Zhining?"     

Satu kalimat pertanyaan itu langsung membuat wajah Xu Zijin memerah dan ia memprotes, "Kakak Sicheng! Zhining dia bukan orang seperti itu!"     

Sudah berumur setua ini, apanya yang bukan orang seperti itu?     

Leng Sicheng berkata dengan santai, "Ini sangat mudah. Bukannya kami akan pergi ke kota Binhai untuk syuting iklan kali ini? Kamu bawa dia pergi, kemudian tidurlah dengannya. Dia seorang laki-laki. Setelah menidurinya, baru dia menjadi milikmu."     

Mata Xu Zijin bersinar, "Benarkah?"     

Sangat mudah bagi Xu Zijin untuk memercayai saran Leng Sicheng.     

Tidak lama setelah Xu Zijin pergi, Sekretaris Cheng mengetuk pintu sebelum masuk ke kantor, "Tuan Leng."     

"Masuk," Leng Sicheng mengangkat kepalanya, memandang Skretaris Cheng, dan pandangannya menjadi agak tajam, "Katakan padaku, bagaimana penyelidikan masalah kali ini?"     

Meskipun Leng Sicheng kebobolan kali ini dan lawannya tidak tertangkap basah, lawannya itu meninggalkan bukti.     

Sekretaris Cheng menunjukkan dokumen informasi sambil menjelaskan, "Tuan Leng, sudah ada hasil. Meskipun yang menyebarkan informasi kali ini adalah anonim 'Kerumunan Yancheng', kami meminta polisi untuk menemukan alamat IP. Meskipun alamat IP-nya tidak sama dengan penyebar berita penyalahgunaan narkoba dan skandal Anda dengan Xu Zipei, posisi alamat IP ini pada dasarnya berada di cabang Perusahaan Lin di luar negeri."     

"Perusahaan Lin? Apakah itu Lin Zhouyi?" tanya Leng Sicheng sambil sedikit mengernyit. Sedikit cahaya melintas di pupil mata kuningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.