Kisah Istri Bayaran

Orang Kaya dan Suami (8)



Orang Kaya dan Suami (8)

0Gu Qingqing mengangkat matanya dan hanya melirik Xu Zijin, terlalu malas untuk peduli padanya. Untung ia masih makan sedikit sebelum keluar. Sebagian besar orang masih di restoran dan tidak ada orang di lift.     
0

Xu Zijin langsung marah dan segera mengambil selangkah maju mendekatinya, "Aku sedang bertanya padamu!"     

Gu Qingqing hanya melirik Xu Zijin dengan acuh tak acuh, "Jadi?"     

Xu Zijin tercengang, Apa-apaan jadi?     

"Jadi pasti kamu harus meninggalkannya! Biarkan Kakak Zipei dan Kakak Sicheng menjadi kekasih dan akhirnya menikah!"     

"Oh," Gu Qingqing hanya menjawabnya dengan santai.     

Xu Zijin langsung tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Tepat setelah kakaknya pergi, ia juga mengikutinya pergi. Tetapi, saaat ia baru saja berjalan sampai setengah, ia tadi sudah dihentikan oleh Nie Zhining, "Buat apa kamu pergi?"     

Sejak Xu Zijin datang ke sini, ia awalnya berpikir dirinya bisa berhubungan baik dengan Nie Zhining. Tetapi, ia tidak menyangka Gu Qingqing akan mengacaukan segalanya. Meskipun Nie Zhining mengendalikan diri untuk tidak pergi menemui Gu Qingqing, Xu Zijin bisa merasakan bahwa hati Nie Zhining masih penuh dengan Gu Qingqing.     

"Buat apa aku tinggal di sini? Membiarkanmu dan Gu Qingqing memberi kasih sayang pada satu sama lain, kah?"     

"Kamu benar-benar tidak masuk akal!" Nie Zhining menyingkirkan tangan Xu Zijin, lalu berbalik dan keluar dari restoran.     

Xu Zijin ikut menjadi marah dan juga tidak lanjut bertindak manja kepada Nie Zhining, tetapi kembali ke lobi hotel dan tepat bertemu dengan Gu Qingqing ketika kembali.     

Musul bertemu satu sama lain, masing-masing merasa semakin marah.     

Mereka dan Gu Qingqing memang bukan dari dunia yang sama. Setelah Gu Qingqing menggoda Leng Sicheng, ia masih datang menggoda Nie Zhining lagi dan bersikeras membuat keluarga Xu mereka tidak bisa damai. Tetapi, Xu Zijin tidak menyangka Gu Qingqing masih memiliki sikap seperti ini pada saat ini.     

"Oh apa? Kamu sudah setuju? Kamu setuju untuk bercerai dengan Kakak Sicheng?" tanya Xu Zijin.     

"Jika aku bercerai, apakah kamu mau mengembalikan Nie Zhining padaku?" tantang Gu Qingqing.     

"Apa yang kamu katakan?! Apakah kamu sudah gila?!"     

Kata-kata Gu Qingqing itu langsung membuat Xu Zijin tertegun, Mengembalikan Nie Zhining padanya? Lelucon apa ini!     

"Jika kamu sendiri tidak bisa melakukan apapun seperti itu, jangan datang menggangguku!" tegas Gu Qingqing.     

Mata Gu Qingqing menjadi gelap dan ia juga terlalu malas untuk berbicara dengan Xu Zijin lagi. Ia segera berbalik dan berjalan menuju ke kamarnya.     

Gu Qingqing ingin kedua saudara perempuan Xu mendapatkan kebahagiaan. Hal itu tidak masalah, selama mereka tidak memiliki ide terhadap Leng Sicheng. Gu Qingqing tidak akan melepaskan pria miliknya barang satu langkah pun.     

"Woi! Gu Qingqing, kamu berhenti di sana! Apakah kamu dengar itu?!"     

Brak!!!     

Jawaban yang Xu Zijin dapatkan adalah sebuah suara pintu tertutup dengan keras.     

Setelah menutup pintu, Gu Qingqing tampak lelah. Meskipun apa yang dikatakan oleh Xu Zijin itu fakta, tidak perlu menekankannya sekali lagi. Ia juga tidak tahu bagaimana situasi Leng Sicheng sana.     

Tetapi, apa yang Gu Qingqing tidak tahu adalah percakapan yang baru saja ia bicarakan dengan Xu Zijin telah direkam oleh seseorang secara diam-diam…     

———     

"Sicheng, ada kopi."     

Xu Zipei mengetuk pintu ruang rapat dan masuk dengan membawa sebuah nampan. Di atasnya terletak dua cangkir kopi. Leng Sicheng menoleh melihatnya, dan hanya mengangguk tanpa memiliki banyak emosi di pandangannya.     

Karena situasi tadi darurat, Leng Sicheng telah menghubungi kepala grup delegasi dan kesalahpahaman telah diselesaikan. Setelah sekelompok orang diperiksa secara sederhana, mereka telah dibebaskan oleh bea cukai. Tidak perlu bantuan Xu Zipei juga untuk menghubungi duta besar Prancis dan Jerman.     

Xu Zipei masih tersenyum dan berkata, "Maaf, aku tidak dapat membantumu."     

Mungkin karena Xu Zipei melangkah maju tadi, bahkan jika ia tidak dapat membantu Leng Sicheng, hal itu juga membuat Leng Sicheng sedikit mengubah pandangannya terhadap Xu Zipei. Leng Sicheng mengangguk setelah mendengar itu dan mengambil kopinya.     

Kedua orang berdiri di tepi teras. Angin sepoi-sepoi bertiup dan meniup rambut mereka berdua. Xu Zipei menoleh dan melirik Leng Sicheng. Pria ini telah menjadi dewasa setelah tiga tahun kemudian, menambahkan temperamen pria yang tenang dan kuat, dan membuat dirinya tampak semakin menawan.     

Sebuah kata bergegas keluar dari mulut Xu Zipei tanpa terkendali, "Sicheng, apakah… telah ada seseorang di hatimu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.