Kisah Istri Bayaran

Situasi Kacau (6)



Situasi Kacau (6)

0Plak...!     
0

Tamparan yang keras membuat tempat yang awalnya masih berisik menjadi sunyi dalam sekejap.     

"Gu Qingqing, kamu merebut priaku. Kamu tidak tahu malu!"     

Itu adalah Xu Zijin. Sepasang matanya merah hingga hampir mengeluarkan api. Seluruh sosoknya tampak seperti Ashura yang berdarah, dibungkus dalam amarah tiada batas, dan amarahnya dalam sekejap melonjak hingga akan meluap keluar.     

Apa? Pria Xu Zijin? Bukannya itu Nie Zhining?     

Waktu Nie Zhining di tempat syuting tidak banyak. Ketika ia datang ke Xu Yi juga selalu adalah Xu Zijin yang melayaninya. Pada dasarnya, tidak ada komunikasi antara Nie Zhining dan Gu Qingqing. Ia bahkan jarang berbicara. Jika Xu Zijin mengatakan Gu Qingqing merayu Nie Zhining, apa maksudnya lagi ini?     

Wajah Gu Qingqing dipukul hingga ia memiringkan kepalanya. Rambutnya yang panjang berdansa di udara. Karena wajahnya cantik, bahkan jika dipukul, ia juga terlihat sangat cantik.     

Leng Sicheng masih berjarak beberapa langkah sebelum bisa sampai di depan Gu Qingqing. Awalnya wajahnya masih terlihat anggun dan mulia, bahkan pandangan masih belum sempat tertuju kepada Gu Qingqing. Tetapi, sejak Xu Zijin datang dan memukul Gu Qingqing, Leng Sicheng langsung menjadi marah.     

Istri kesayanganku. Bahkan aku sendiri pun tidak rela memukulnya. Apa-apaan ini Xu Zijin?! Bahkan dia berani memukulnya?! Leng Sicheng memaki dalam hati.     

Leng Sicheng sangat jarang memukul wanita. Kejadian ia memukul Xu Zijin semalam itu juga adalah yang kedua kali. Namun, setiap kali ia melakukannya, itu pasti berhubungan dengan Gu Qingqing.     

Sekarang, Leng Sicheng bahkan merasa menyesal. Mengapa ia tidak membunuh binatang buas kecil ini semalam?     

Begitu Leng Sicheng hendak maju, ada beberapa orang yang bergegas ke sini dari luar pintu. Orang yang datang paling awal itu adalah Nie Zhining. Di belakang Nie Zhining masih diikuti oleh beberapa orang tua. Itu adalah orang tua Xu Zijin, Xu Zhongxu dan Li Hongrui, serta orang tua Nie Zhining, Nie Shize dan Zhen Xiaoya.     

Wajah para tetua terlihat membeku. Ada amarah dan juga ada kekhawatiran.     

Sangat jelas, Xu Zijin dan Nie Zhining memanggil orang tua mereka tadi. Pembahasan antara enam pihak malah gagal... Nie Zhining bersikeras ingin putus dengan Xu Zijin.     

Tempat mereka membahas itu tidak jauh dari tempat syuting. Nie Zhining bersikeras ingin membatalkan kontrak pernikahan. Mata Xu Zijin langsung menjadi merah dan ia berdiri sambil menuduh, "Apakah karena Gu Qingqing?! Karena aku memarahinya kemarin, jadi kamu mau putus denganku?!"     

Mengapa Gu Qingqing lagi? Beberapa tetua saling memandang satu sama lain. Pandangan mereka tampak bingung. Nie Zhining hanya mengerutkan kening dan menjawab, "Ini tidak berhubungan dengannya. Kamu tidak perlu mendorong semua masalah padanya."     

"Kamu masih bilang tidak?!" kata Xu Zijin dengan dada yang naik turun.     

Xu Zijin sangat marah. Ia segera bergegas keluar, berbalik, dan berlari ke tempat syuting. Ia menendang pintu hingga terbuka dan masuk untuk mencari Gu Qingqing, kemudian menamparnya.     

"Kamu bukannya sudah menikah? Kamu masih keluar untuk merayu pria lain! Merayu tunanganku? Kamu tidak tahu malu!" cerca Xu Zijin. Wajahnya memerah dan matanya sudah nyaris mengeluarkan api. Ia sangat ingin menghancurkan Gu Qingqing.     

"Aku bilang hentikan!" seru Nie Zhining.     

Nie Zhining juga bergegas ke sini. Saat ia melihat Gu Qingqing dipukul, ia merasa sakit hati dan marah. Begitu juga dengan Leng Sicheng. Kedua pria sedang berencana untuk menghajar Xu Zijin.     

Gu Qingqing mengangkat rambutnya yang berantakan dengan jari-jarinya yang putih, kemudian mengangkat tangannya dan menampar ke wajah Xu Zijin dengan keras. Gu Qingqing hanya menggunakan 12 poin kekuatan dalam tamparan ini, namun itu membuat semua orang di tempat terkejut!     

Baik Nie Zhining, orang tua mereka, Xu Zipei, maupun semua penonton, semuanya tercengang. Tidak ada yang bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Tidak lama kemudian, Xu Zijin menutupi wajahnya yang dipukul hingga menjadi merah dan bengkak. Ia merasa terkejut dan marah, "Kamu? Kamu berani memukulku?!"     

Sebelum Xu Zijin menyelesaikan kata-katanya, Gu Qingqing menyipitkan matanya dan kemudian melayangkan satu tamparan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.