Kisah Istri Bayaran

Jangan Memutuskan Pernikahan (5)



Jangan Memutuskan Pernikahan (5)

0Jika Xu Zijin merepotkannya karena hal lain, Leng Sicheng pasti tidak akan peduli padanya. Tetapi, jika hal ini karena Nie Zhining… maka ia tidak bisa mengabaikannya.     
0

Bagaimanapun Leng Sicheng juga tidak ingin membiarkan Xu Zijin dan Nie Zhining berpisah, lalu membiarkan Nie Zhining memiliki kesempatan untuk melanjutkan hubungan masa lalu dengan Gu Qingqing. Leng Sicheng pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi.     

Setelah Leng Sicheng menutup telepon, Gu Qingqing mengangkat matanya sedikit dan bertanya, "Kamu mau pergi?"     

Suara Gu Qingqing sangat lembut dan matanya berkedip-kedip. Sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia juga tidak bisa mengatakannya.     

"Hm," Leng Sicheng menanggapi dengan singkat. Pikirannya sekarang agak kacau dan ia menyesal tadi sempat sementara terbawa oleh rasa kecemburuan hingga mengucapkan kata-kata secara impulsif. Tetapi, ia juga tidak tahu harus bagaimana mengatakannya ketika kata-kata itu mencapai ujung mulutnya.     

Leng Sicheng melihat wajah Gu Qingqing yang sedikit menunduk. Setelah beberapa saat, baru ia berkata, "Qingqing."     

Suara Leng Sicheng agak berat dan sedikit serak, seperti secangkir kopi hitam espresso paling kuat. Ada ilusi seperti semacam aroma kental yang sedikit pahit     

Gu Qingqing mengangkat kepalanya sedikit. Begitu ia melihat ke wajah Leng Sicheng, pria itu berjalan ke arahnya dengan pelan. Jari-jari Leng Sicheng membantunya merapikan rambutnya yang berantakan dengan lembut.     

"Jika Xu Zijin mengganggumu di masa depan, kamu tidak perlu menahannya," kata Leng Sicheng. Suaranya tetap sangat tenang, seperti angin laut yang bertiup dengan pelan dari jendela dan membawa suasana yang hangat.     

"Kamu adalah istriku. Jika dia mengganggumu, itu berarti dia juga sedang memandang rendah diriku dan juga memandang rendah keluarga Leng kami. Bukan hanya dia. Jika ada orang lain yang mengganggumu, kamu juga jangan menunjukkan kelemahan. Ada aku di sisimu," lanjut Leng Sicheng.     

"Hm," Gu Qingqing mengangguk. Suasana hatinya terasa lembut sekaligus masam. Bagaimanapun, Leng Sicheng bisa membelanya dan bisa membantunya menghajar Xu Zijin. Saat Leng Sicheng mempertanyakan sikap Xu Zikin kepada para tetua keluarga Xu, ia sudah merasa sangat bahagia.     

Leng Sicheng berpikir sebentar dan menambahkan, "Selain itu, aku selalu merasa Lin Zhouyi adalah orang yang tidak bisa diandalkan. Setelah kamu menyelesaikan tugas pekerjaanmu kali ini, kamu pergi bekerja di perusahaan lain saja. Bahkan jika itu adalah perusahaan iklan lain dan kamu ingin menyembunyikan identitas, itu juga tidak masalah."     

Gu Qingqing mengangkat kepalanya sedikit. Ia merasa bahwa Lin Zhouyi memperlakukannya dengan lumayan baik. Tetapi, jika Leng Sicheng terus menentangnya untuk bekerja di Xu Yi, meskipun ia merasa sedikit tidak rela, berganti pekerjaan ke perusahaan lain juga tidak apa-apa.     

"Baik," Gu Qingqing mengangguk. Selain iklan Grup Leng, masih ada dua atau tiga kontrak kecil lain di tangannya. Tidak membutuhkan banyak waktu juga untuk menyelesaikannya. Paling hanya membutuhkan lebih dari satu bulan.     

"Kamu istirahatlah terlebih dahulu. Aku akan menyuruh orang untuk membawakanmu makan nanti," kata Leng Sicheng sambil menyentuh kepala Gu Qingqing, kemudian berbalik dan hendak pergi.     

Leng Sicheng menoleh dan melihat Gu Qingqing yang memiringkan badan dan menatapnya. Untuk sesaat, udara di dadanya melonjak. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak bisa juga mengatakannya. Jakunnya bergerak naik turun dan setelah waktu yang lama, baru ia berkata, "Ingat, tiga kotak kondomku malam ini."     

Gu Qingqing awalnya masih merasakan emosi sedih karena berpisah. Namun, ketika Leng Sicheng mengatakan hal seperti itu lagi, ia pun tidak tahu harus berkata apa. Setelah beberapa saat, baru ia bertanya dengan ragu-ragu, "Tidak bisakah... Membaginya menjadi dua hari pakai?"     

Leng Sicheng tercengang, namun segera mengangguk, "Baik, dua hari pakai."     

Setelah mengatakan itu, Gu Qingqing bahkan hendak muntah darah! Tiga kotak dalam dua hari. Bahkan jika satu kotak hanya berisi tiga, dua malam juga…     

Langkah kaki Leng Sicheng tiba-tiba tertarik kembali ketika melihat wajah Gu Qingqing memerah, bulu matanya yang panjang berkedip, matanya yang lembab karena sedikit marah, dan penampilannya yang sedikit malu. Ia tiba-tiba berdiri di depan wajah Gu Qingqing yang terkejut.     

Lengan Leng Sicheng yang ramping melingkari pinggang Gu Qingqing yang ramping dan lembut, lalu membawanya ke depan tubuhnya. Ia menurunkan wajahnya yang tampan dan mencium di bibir Gu Qingqing dengan lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.