Kisah Istri Bayaran

Efek Obat, Efek Anggur (11)



Efek Obat, Efek Anggur (11)

0"Mari, semuanya, mengapa tidak makan?"     
0

Sekelompok orang yang duduk berkumpul di meja dengan ramai tersebut membuat para pekerja di perusahaan Xu Yi merasakan tekanan yang berlipat ganda.     

Leng Sicheng masih berkata dengan tenang, "Ada satu kalimat yang bagus dari ucapan Zhining tadi, 'Semakin kamu kesal, semakin menunjukkan bahwa kita ada hubungan tersembunyi.' Jika memang tidak ada hubungan yang tersembunyi, maka tentu saja harus mengatakannya. Zhining, menurutmu apa yang aku katakan benar tidak?"     

Setelah ia mengatakan itu, ia melirik Nie Zhining dengan ringan, kemudian melirik Gu Qingqing yang duduk dengan tegak, matanya membawa sebuah perasaan senyuman tipis, "Mari kita makan, mengapa semuanya tidak makan."     

Reaksi pertama Gu Qingqing adalah segera menundukkan kepala dan melihat apakah ada taplak meja di meja ini, setelah ia melihat tidak ada taplak meja, ia menghela napas lega. Akhirnya tidak perlu khawatir Leng Sicheng akan mengulurkan tangan dan menyentuh pahanya!     

Ia mengangkat kepalanya dengan gembira, ketika hendak mengambil sumpit untuk makan, staf di restoran menyajikan sebuah hidangan lagi, itu adalah udang karang pedas.     

Gu Qingqing terkejut, ia menoleh dan melirik Leng Sicheng, ekspresi Leng Sicheng tenang, tampaknya tidak melirik Gu Qingqing sama sekali.     

Gu Qingqing mengingat hidangan ini. Setelah Leng Sicheng dan ia mengambil mata kuliah pilihan Puisi Barat bersama, ia secara khusus mengundang Gu Qingqing untuk keluar makan, makanan itu adalah udang karang pedas.     

Makanan ini adalah makanan yang dimakan oleh Leng Sicheng dan Gu Qingqing saat pergi makan bersama untuk pertama kalinya, jadi makanan ini tentu saja memiliki kesan yang dalam.     

Masakan udang karang pedas telah terkenal di seluruh Tiongkok sejak sepuluh tahun lalu, dan menjadi cemilan pasar di jalanan.     

Leng Sicheng tinggal di Barat pada masa kecil, orang barat sangat jarang makan makanan seperti udang karang. Setelah kembali ke Tiongkok, orang tuanya juga tidak mengizinkannya makan makanan jalanan seperti itu. Ia pertama kali memakannya saat makan bersama Gu Qingqing.     

Ia masih ingat, waktu itu adalah malam musim panas, ia berpikir selama beberapa hari dan baru menemukan alasan tersebut untuk mengajaknya keluar, yakni membawa Gu Qingqing untuk pergi makan besar.     

Karena tidak menyangka, Gu Qingqing yang mungkin merasa malu pun malah berkata padanya, "Karena kamu yang mentraktir, kalau begitu bukankah aku yang menentukan makanannya? Bagaimana jika kita pergi makan udang karang?"     

Leng Sicheng merasa agak penasaran dan juga sedikit bingung, ia mengikuti Gu Qingqing pergi ke jalanan yang dipenuhi pedagang makanan di dekat kampus. Di sana sangat ramai, mereka menemukan restoran kecil yang penuh dengan noda minyak, dan genangan air yang tersumbat. Leng Sicheng sangat memerhatikan kebersihan, melihat situasi seperti ini, ia pun langsung sedikit mengernyit dan tidak ingin masuk.     

Namun Gu Qingqing melambaikan tangan padanya, "Ayo masuk. Jangan lihat tempatnya yang kacau, makanannya diproses dengan sangat bersih kok."     

Ia ragu-ragu untuk sesaat, lalu mengangkat kaki dan masuk. Tidak lama kemudian disajikan satu panci besar lobster. Melihat makanan yang mengerikan itu, Leng Sicheng hampir tidak tahu harus bagaimana memakannya. Sementara Gu Qingqing malah mengambil seekor lobster dan mendemonstrasikan cara makan lobster padanya, "Lepaskan kepalanya dan singkirkan ekor serta cangkangnya satu demi satu, lalu keluarkan benang udang dengan tusuk gigi. Nah, ini adalah daging udang yang putih dan empuk, rasanya sangat lezat loh, apakah kamu ingin makan sepotong?"     

Itu adalah pertama kalinya Leng Sicheng makan udang karang, dan juga pertama kalinya ia makan makanan yang disiapkan oleh gadis lain. Dalam lingkungan yang begitu buruk, karena Gu Qingqing, makanan tersebut memiliki kelezatan yang amat berkesan dalam ingatannya.     

"Ayo, apakah kamu ingin makan sepotong? Buka mulutmu." Panggilan Leng Sicheng itu langsung menarik Gu Qingqing kembali ke kenyataan, ia membuka mulutnya tanpa sadar, sepotong daging udang karang dengan minyak wangi pedas telah masuk ke dalam mulutnya.     

Itu terjadi di depan semua orang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.