Kisah Istri Bayaran

Tahap Persiapan Hamil (11)



Tahap Persiapan Hamil (11)

0Kotor? Apa yang Gu Qingqing maksud adalah karpet yang ada di sini, atau busa sisa sabun mandi yang belum dibersihkan di tubuhnya?     
0

Karpet keluarga Leng selalu dibersihkan setiap hari, jadi tidak kotor. Mengenai busa sabun mandi, meskipun tadi Leng Sicheng memang tidak membersihkannya dengan baik, tapi dengan kepribadiannya yang gila kebersihan, Leng Sicheng tidak mungkin akan membiarkan ada sedikitpun kotoran yang menempel di tubuhnya setelah mandi. Tapi dengan adanya Gu Qingqing di hadapannya sekarang, ia malah tidak peduli dengan seberapa kotor tempatnya, ia tetap akan merasa nyaman saja.     

Leng Sicheng ingin melanjutkan, tapi Gu Qingqing tidak ingin membiarkannya begitu saja. Mereka berdua pun bertengkar di tempat sempit tersebut. Ketika sedang asyik bertengkar, pintu kamar tidur tiba-tiba terbuka, diikuti dengan suara keras gongonggan Welsh kecil. Kemudian Luo Qingxue bertanya di depan pintu, "Barang apa yang barusan jatuh?"     

Begitu masuk, ia langsung melihat putra dan menantunya sedang bermesraan di karpet, mendengar suaranya membuat mereka berdua menoleh, wajah dua orang itu pun terlihat sedikit terkejut … seperti tertangkap basah di kamar.     

Ada sedikit keheningan untuk beberapa saat.     

"Bu, sebenarnya kami …"     

Luo Qingxue juga memiliki banyak pengalaman, ekspresinya tidak berubah, ia segera bersiap untuk menutup pintu, tetapi ketika ia menutup pintu, Welsh kecil yang ada di sebelah sepertinya tidak mendengarnya. Anjing itu mengira kedua orang itu sedang bermain, jadi ia segera mengangkat kakinya dan ingin masuk ke dalam, namun Luo Qingxue segera menepuk kepalanya dan menariknya keluar, lalu menutup pintu dengan kuat.     

Di balik pintu yang tertutup dari luar, samar-samar bisa terdengar suara teguran keras Luo Qingxue dan gonggongan sedih Welsh kecil.     

 ----     

Sementara itu, di dalam kamar, Gu Qingqing dan Leng Sicheng yang pernah mengalami hal serupa pun sama-sama diam untuk beberapa saat, kemudian memandang satu sama lain, lalu tertawa bersama.     

Begitu tertawa, kecanggungan diantara mereka berdua pun sedikit berkurang, bahkan gairah yang sempat membara sebelumnya juga menghilang tanpa jejak. Gu Qingqing mengulurkan tangan dan mendorong dada Leng Sicheng dengan lembut, "Bangun, aku mau istirahat."     

Begitu juga dengan Leng Sicheng, setelah diinterupsi beberapa kali, sekarang ia juga tidak terlalu bergairah lagi, apalagi sekarang ia sudah bisa berpikir dengan rasional. Ia tidak membeli kondom, bahaya jika Gu Qingqing sampai hamil.     

Tetapi ia masih ingin mengganggu Gu Qingqing, ia sengaja berkata dengan suara yang sangat dingin, "Apa aku akan bangun begitu saja saat kamu menyuruhku untuk bangun?"     

Bukankah itu terlalu memalukan untukku yang merupakan seorang pemimpin?     

"Kalau begitu, menurutmu bagaimana?"     

Gu Qingqing telah bersamanya untuk waktu yang lama, ia tidak begitu takut pada Leng Sicheng seperti sebelumnya. Leng Sicheng tidak menjawab, ia mengangkat kepalanya sedikit, menyipitkan matanya, dan mengangkat alisnya sedikit.     

Sebenarnya, maksud ucapan Leng Sicheng adalah, jika Gu Qingqing membuatnya tidak puas, maka wanita itu akan menderita!     

Gu Qingqing berpikir sebentar, kemudian maju dan mencium pipi Leng Sicheng dengan lembut. Leng Sicheng tidak bergerak, bahkan matanya pun tertutup dengan lembut.     

Leng Sicheng jelas tidak puas.     

Gu Qingqing sedikit mengernyit dan menggigit sudut bibirnya, setelah cukup lama, ia sepertinya sudah mengambil keputusan. Ia kemudian mencium bibir Leng Sicheng dengan kuat, dan ciuman itu menimbulkan suara.     

Sekarang Leng Sicheng baru puas, alisnya perlahan-lahan menjadi rileks, dan membuka matanya sedikit, pupil matanya melirik Gu Qingqing dari atas ke bawah, dan masih terlihat tidak senang, "Aku mau tidak mau harus menerima ciuman ini. Teruslah bekerja keras di masa depan."     

Gu Qingqing hampir muntah darah, untungnya meskipun Leng Sicheng tidak terlalu puas, tetapi pria ini akhirnya berhenti mengganggunya. Leng Sicheng bangun dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membilas seluruh tubuhnya dengan santai. Sekarang ia terlihat jauh lebih segar.     

Ketika kembali ke tempat tidur, Gu Qingqing membereskan seprai tempat tidur dan merapikan selimut, ia menunggu Leng Sicheng untuk datang beristirahat. Leng Sicheng menyeka rambutnya dan melemparkan handuk ke samping, kemudian mengangkat selimut dan mematikan lampu, lalu memeluk Gu Qingqing dari belakang.     

Tirai jendela tampak bergoyang untuk sesaat, tidak ada orang yang berbicara di ruangan tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.