Kisah Istri Bayaran

Berpisah untuk Waktu yang Lama, Harus Kembali Bersama (3)



Berpisah untuk Waktu yang Lama, Harus Kembali Bersama (3)

0"Paman? Kenapa menyuruhku berlutut?" Xu Zijin sedikit tidak senang. Sejak kecil ia selalu dimanja dan tidak pernah menundukkan kepalanya. Satu-satunya ketidakpuasan dalam hidup adalah bertemu dengan saingan tak terkalahkan, Gu Qingqing.     
0

Pada saat ini, ia melihat Gu Qingqing duduk di sebelah Luo Qingxue, ia terlihat sedikit bingung dan terkejut, ia bahkan sangat ingin Gu Qingqing jatuh dari tebing dan mati!     

Memang benar, ketika Gu Qingqing melihat Leng Sicheng dan Mo Dongyang memasuki pintu, wajahnya masih tersenyum, tetapi ketika Xu Zipei masuk setelah Mo Dongyang, senyuman di wajahnya menjadi kaku. Apalagi, setelah itu ia melihat ada tetua keluarga Xu serta Xu Zijin, selain memiliki perasaan bingung, juga ada perasaan penolakan yang sulit dikatakan.     

Tetapi pada detik berikutnya, kata-kata Xu Boxian mengejutkannya.     

"Tidak apa-apa jika kamu tidak mau berlutut, tapi jangan panggil aku paman di masa depan, dan jangan mengatakan bahwa kita adalah satu keluarga saat di luar, agar tidak disalahkan dan ditertawakan orang lain di belakang. Mengatakan bahwa kita sama-sama keluarga Xu tapi aku tidak bisa mengajari anak dengan baik. Sicheng sudah punya seorang istri, tidak apa-apa jika kamu merusak reputasi kakakmu, tapi kamu ikut menyeret reputasi Sicheng, dan membayar dengan beberapa kepala pun tidak cukup untuk meminta maaf!"     

Xu Zijin memandang Xu Boxian dengan ekspresi tidak percaya, kemudian memandang ke Xu Zipei. Xu Zipei juga tidak mengatakan apa pun. Ia memandang ke ayah dan ibunya lagi. Li Hongrui tentu saja ikut marah, tapi ia juga tidak berani membantah perkataan kakaknya. Setelah cukup lama, Xu Zhongxu baru berkata, "Apa yang dikatakan pamanmu itu benar. Kamu memang harus mengubah temperamenmu itu!"     

Xu Zijin melihat orang-orang di sekitarnya, tidak ada seorang pun yang membantunya berbicara. Bahkan ibunya yang biasanya paling menyayanginya, malah ragu-ragu sejenak dan berkata, "Kamu membungkuklah dan meminta maaf dengan tulus, mereka akan melihat itu."     

"Tidak, harus berlutut! Biarkan dia tahu bahwa sekarang dia sudah bukan lagi anak-anak, membuat kesalahan sekali masih bisa bertobat, tapi jika melakukan kesalahan berkali-kali, maka harus mengajarinya dengan benar! Jika kamu tidak berlutut, aku, kakakmu, dan bibimu akan segera berbalik dan pergi, di masa depan, kamu, ayahmu dan ibumu, bukan lagi keluarga kami!     

Xu Zijin terlalu dimanjakan sejak kecil, bahkan meski sudah dewasa, ia tidak pernah mengalami frustasi. Tapi tidak disangka, ia malah harus berlutut di depan orang luar saat ini!     

Ia melihat sekeliling ruang tamu, dan tidak menerima dukungan apa pun, pada akhirnya, ia berlutut di depan Leng Yunting dan Luo Qingxue dengan gemetar, "Paman Leng, Bibi Leng, maaf …"     

Leng Yunting dan Luo Qingxue duduk berdampingan, dan mereka tidak memandang ke Xu Zijin sama sekali.     

Xu Boxian pun berteriak, "Bagaimana dengan Kakakmu Sicheng?"     

Xu Zijin berbalik ke arah Leng Sicheng, dan berkata dengan gemetar, "Kakak Sicheng, maaf …"     

Setelah mengatakan itu, Xu Zijin mengira bahwa ia akhirnya bisa berdiri, namun tidak disangka, Leng Sicheng berkata dengan tenang, "Aku tidak tahan dengan hadiah besar sepertimu. Lagipula, bukan aku yang biasanya kamu musuhi, tapi istriku. Jika kamu mau minta maaf, minta maaf lah padanya."     

Xu Zijin tiba-tiba menegakkan tubuhnya dan melebarkan matanya. Ia bersedia berlutut di depan Leng Yunting dan Luo Qingxue, serta Leng Sicheng, tetapi Gu Qingqing … sampai mati pun ia tidak akan bersedia!     

Semua orang dari keluarga Xu terkejut, termasuk Mo Dongyang. Gu Qingqing juga mengangkat matanya sedikit, dan melihat Leng Sicheng dengan terkejut.     

Di sebelahnya, Leng Yunting dan Luo Qingxue menundukkan kepala dan menyesap teh, ekspresi mereka terlihat sangat tenang. Leng Sicheng menurunkan pandangannya, kemudian menoleh dan memandang Gu Qingqing sambil berkata dengan ekspresi dingin, "Tampaknya, keluarga Xu tidka begitu tulus, antar mereka pergi dari sini!"     

Begitu Leng Sicheng mengatakan itu, Xu Zijin tiba-tiba berlutut ke arah Gu Qingqing, meskipun ia menggertakkan gigi, ia masih membuka mulut dan berkata, "Ma, Maaf."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.