Kisah Istri Bayaran

Krisis Baru (15)



Krisis Baru (15)

0Raut wajah Gu Qingqing tidak menunjukkan kemarahan, ia bahkan mengulurkan sebuah kantong kecil, "Kamu lupa membawa ini."     
0

Begitu ia mengatakan itu, semua orang di ruangan merasa tenang, pantas saja Gu Qingqing tidak muncul tadi, ternyata ia membantu Leng Sicheng mengambil barang.     

Leng Sicheng melihatnya, barang itu merupakan kotak P3K kecil yang Gu Qingqing siapkan untuknya, di dalamnya ada minyak angin, minyak pendingin, perban, kapas dan beberapa tablet obat. Ia meletakkannya di samping tadi, tetapi mungkin barangnya terlalu kecil, jadi Leng Sicheng tidak melihatnya.     

"Baik." Leng Sicheng menerimanya, Sekretaris Cheng ingin mengambil barangnya, tetapi Leng Sicheng tidak peduli pada Sekretaris Cheng dan langsung memasukkan kotak P3K kecil itu ke dalam sakunya.     

Gu Qingqing menambahkan, "Selamat Jalan."     

"Em." Leng Sicheng mengangguk.     

Mobil di luar perlahan-lahan melaju pergi, Leng Yunting mendesak, "Waktunya semakin mepet, pergilah, supaya tidak ketinggalan pesawat."     

Leng Sicheng berbalik dan menarik koper untuk pergi, Sekretaris Cheng meletakkan koper di bagasi mobil, sementara Leng Sicheng berdiri di samping pintu mobil, dan menoleh ke belakang. Semua orang di rumah maju dan berkata, "Selamat jalan."     

Leng Sicheng mengangguk, pandangannya tertuju pada Gu Qingqing yang ada di belakang sekelompok orang tersebut.     

Ketika akan pergi, mata Gu Qingqing akhirnya tidak begitu menunjukkan tatapan permusuhan, justru kekhawatiran dan rasa enggan berpisah yang tampak di sorot matanya sekarang.     

Leng Sicheng masuk ke dalam mobil, ketika mobil itu melaju keluar, ia menurunkan kaca jendela, dan melihat Gu Qingqing di antara para kerabat di rumah. Ia sedikit mengernyit dan melambaikan tangannya. Meskipun tidak mengeluarkan suara, tetapi mulutnya seperti sedang mengatakan, "Selamat jalan."     

Hati Leng Sicheng terguncang. Ketika ia hendak mengatakan sesuatu, mobil telah perlahan-lahan melaju keluar.     

Ketika semuanya kembali ke rumah, Leng Mo melihat wajah Gu Qingqing tampak agak kesulitan, jadi ia menghampirinya dan menghiburnya, "Kakak ipar, jangan khawatir, kakak akan segera kembali, dia juga hanya pergi selama seminggu."     

"Siapa bilang aku mengkhawatirkannya," kata Gu Qingqing dengan suara pelan, tetapi nada bicaranya benar-benar seperti ia sangat ingin untuk segera keluar mengejarnya, lalu pergi bersamanya.     

Leng Mo masih tersenyum, "Eh, ekspresi di wajahmu dan gelagatmu mengatakan bahwa 'Aku sangat merindukannya'. Kakak ipar, kamu tidak ingin membiarkan kakak pergi, kan?"     

Leng Yunlin yang ada di samping pun memukulnya, "Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan? Sicheng harus pergi selama lebih dari seminggu, dan masih belum tahu apakah bisa menyelesaikan masalah atau tidak. Normal bagi kakak iparmu untuk merindukannya."     

"Aku …" Gu Qingqing berkata dengan malu, "Aku akan naik dulu."     

Gu Qingqing naik ke lantai atas, awalnya ia ingin membuka komputer untuk bekerja, tetapi ketika menghadap komputer, ia malah tidak bisa menulis satu kata pun.     

Ia berbalik dan melihat dirinya di cermin, dan tiba-tiba menemukan bahwa dirinya yang ada di cermin memang sedang mengerutkan kening dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Rasanya, hatinya hampir terbang bersama Leng Sicheng.     

Lalu ia mulai merasakan sakit pada perutnya, rasa sakit yang samar itu menjadi semakin terasa. Ini merupakan pertanda bahwa ia akan segera datang bulan.     

Ia baru saja hendak bangun untuk pergi mengganti pakaian, segera setelah itu, ponselnya berdering "Ding Dong". Gu Qingqing mengangkat ponsel dan melihat ada pesan dari Leng Sicheng.     

"Aku akan kembali untuk melihat 'perubahanmu'."     

Beberapa kata itu membuat Gu Qingqing benar-benar marah, karena marah, rasa sakit di perutnya pun sampai tak terasa lagi.      

Ia segera membalas, "Cari saja 'adik perempuan' yang lebih baik hati dan bisa menyenangkanmu saja."     

Ketika ia baru saja mengirim pesan teks itu, ponselnya segera berdering, ada panggilan telepon dari Leng Sicheng. Gu Qingqing ragu-ragu sejenak, namun tetap menjawabnya. Di sisi lain, Leng Sicheng berkata dengan jelas, "Wanita di luar terlalu mahal. Merawatmu saja sudah cukup melelahkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.