Kisah Istri Bayaran

Aku Merindukanmu (19)



Aku Merindukanmu (19)

0Pria yang barusan melompat ke atas panggung itu meninjunya dengan keras hingga si gemuk itu langsung melepaskan tangannya. "Aduh!" Pria gemuk itu kesakitan hingga meneteskan air mata dan ingus. Kemudian ia kembali ditendang turun dari panggung!     
0

Tempat kejadian langsung kacau! Tiba-tiba ada teriakan, amarah, dan juga ada suara jeritan karena rasa sakit. Gu Qingqing dari awal telah gemetar karena ketakutan, ia mengangkat matanya, dan melihat pria yang berdiri di depannya itu adalah Leng Sicheng!     

Mengapa Leng Sicheng ada di sini? Bukannya pria ini pergi ke Eropa? Dan memiliki hubungan dekat dengan model muda itu? Mengapa pria ini kembali? Apakah karena Gu Qingqing terlalu banyak minum, ia jadi salah melihat?     

Pria gemuk tadi tidak datang sendirian, ketika melihat temannya dipukul, mereka juga melompat ke atas panggung. Leng Sicheng sangat tenang, ia segera mengangkat Gu Qingqing dan menariknya ke belakangnya. Sebelum ia sempat memperhatikan, satu orang sudah datang menyerangnya, Gu Qingqing tampak ketakutan hingga langsung berteriak. "Hati-hati!"     

Sebelum orang itu bertindak, kepalanya lebih dulu dihantam botol anggur lalu pingsan. Orang yang barusan mengayunkan botol anggur itu adalah Mo Dongyang. "Bagaimana mungkin aku bisa absen pada perkelahian!"     

Lampu di panggung pun langsung jadi terang, dan musik juga berhenti. Panggung ini langsung dibagi menjadi dua kelompok, Leng Sicheng, Mo Dongyang serta Gu Qingqing di satu sisi, serta Li Youyou yang juga memanjat ke atas panggung. Sementara di sisi lainnya ada beberapa orang yang membuat masalah. Leng Sicheng meninju dan menendang pria gemuk itu hingga jatuh ke bawah panggung, bahkan sampai berapa kali terinjak orang lain. Hal itu membuat ada beberapa jejak sepatu di tubuh yang kini tampak kotor. Pria gemuk itu memfokuskan seluruh amarahnya pada Gu Qingqing dan Leng Sicheng. "Bajingan, ayo kita pukul dia! Aduh, wajahku sakit!"     

Leng Sicheng dan Mo Dongyang pernah berlatih bela diri. Kemampuan bela diri orang-orang ini mungkin termasuk yang terbaik, tapi ketika bertemu dengan Leng Sicheng dan Mo Dongyang, mereka itu seperti tikus yang bertemu dengan kucing. Terutama Leng Sicheng, ia melepaskan jasnya dan melemparkannya dengan lembut kepada Gu Qingqing yang ketakutan. Lalu ia menarik dasi kupu-kupunya dengan kuat, kemudian menggerakkan pergelangan tangannya. Ia menyipitkan matanya saat melihat beberapa orang itu hendak menyerbu. Satu tinju darinya membuat wajah lawannya mengeluarkan air mata dan mimisan. Saat datang satu lagi, ia mengambil mikrofon dan menghantamkannya ke wajah orang itu dengan keras! Terdengar suara keras, dan orang itu langsung pingsan! Kemudian ia menendang orang itu keluar dari panggung. Leng Sicheng membereskan sekelompok orang itu dalam sekejap, ada teriakkan rasa sakit di bawah panggung.     

Mo Dongyang juga bertindak dan membereskan dua orang. Pada akhirnya, Leng Sicheng berbalik, di bawah sinar lampu, ia mengenakan setelan putih, wajahnya tampak tampan, ia berjalan ke arah si gemuk itu seperti sedang berjalan santai di taman belakang rumahnya. Si gemuk itu tahu bahwa ia tidak bisa menghindarinya, ia sangat marah hingga bergegas ke arah Gu Qingqing! Ketika ia menangkap wanita itu, ia tidak percaya bahwa Leng Sicheng akan memukul orang!     

Leng Sicheng tahu tentang niat si gemuk itu, dan ia sangat marah! Ia bergegas ke sana dan menendangnya menjauh, lalu mengambil bass milik pemain bass, kemudian menghantamkannya ke tubuh si gemuk itu dengan keras! Setelah mematahkan bass, ia tetap tidak bisa mengeluarkan semua amarahnya, ia meraih sebotol bir dari penari di bawah panggung, dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Si gemuk itu tentu tahu apa itu rasa sakit, ia pun segera berlutut. "Kakak, aku sudah tahu kesalahanku, aku tidak akan berani melakukannya lagi di masa depan!"     

Leng Sicheng memandangnya dari atas, pandangannya terlihat sedingin es, dan bibir tipisnya berbicara dengan pelan. "Mati kau!"     

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, botol bir di tangan Leng Sicheng menghantam ke bawah dengan keras! Kepala si gemuk itu penuh dengan pecahan bir, dan akhirnya jatuh pingsan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.