Kisah Istri Bayaran

Pertarungan untuk Cinta (11)



Pertarungan untuk Cinta (11)

0Leng Sicheng mengatakan 'istriku' pada Lin Zhouyi, tetapi ia malah menyebutkan 'Nona Gu'. Pandangan Leng Sicheng langsung menjadi tajam dan ia berkata, "Apa yang kamu katakan? Kamu coba katakan sekali lagi?"     
0

"Kenapa? Barang yang kamu sendiri tidak hargai malah menjadi kesayangan di dalam hati orang lain," balas Lin Zhouyi sambil tersenyum. Ia tidak mundur, tetapi malah maju dan masih mengambil selangkah ke depan, "Kamu jangan khawatir. Jika aku berhasil mengejar Nona Gu, aku pasti akan sangat 'menyayangi' dia."     

"Cobalah jika kamu berani menjebaknya!" kata Leng Sicheng dengan marah.     

Leng Sicheng setuju membiarkan Gu Qingqing bekerja di Xu Yi, itu untuk membiarkan Gu Qingqing bermain sendiri. Tetapi, jika ada bahaya di sekitarnya, maka itu akan berbeda. Leng Sicheng akan menempatkan Gu Qingqing di taman safari yang luas dan nyaman, tetapi ia pasti tidak akan meninggalkannya di hutan purba yang berbahaya.     

"Aku adalah seorang ksatria. Bagaimana mungkin seorang ksatria akan menggunakan metode rendahan seperti itu untuk menyakiti seorang wanita yang menawan? Benar, kan, Sepupu?"     

"Topik berakhir di sini," Leng Sicheng terlalu malas untuk menjawab Lin Zhouyi.     

Lin Zhouyi segera melangkah dan berjalan keluar dari taman bunga. Ia berjalan sambil sedikit menyipitkan matanya. Meskipun ia terlihat tidak mengatakan apa-apa selama konfrontasi tadi, setidaknya ia bisa mendapat sebuah informasi.     

Lin Zhouyi tahu tentang identitas Gu Qingqing. Selain itu, ia masih ingin menggunakan identitas ini untuk mendekatinya. Tetapi, untuk sementara, ia masih tidak akan menggunakan metode yang berlebihan padanya. Namun, jika Lin Zhouyi tidak melakukannya sekarang, bukan berarti ia tidak akan melakukannya di masa depan.     

Setelah syuting iklan kali ini, Leng Sicheng pasti harus membiarkan Gu Qingqing tahu tentang identitas Lin Zhouyi dan membuat Gu Qingqing meninggalkan Xu Yi lebih awal. Pergi ke perusahaan lain juga baik, selama tidak lanjut tinggal di sarang serigala ini.     

———     

Di sini, Leng Sicheng baru saja selesai berkonfrontasi penuh saling menyindir dengan Lin Zhouyi. Di sana, seperti terjadi gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter.     

"Apa yang kamu katakan? Mau membatalkan pertunangan?" kata Xu Zijin tak percaya.     

Masih ada jejak telapak tangan besar di wajah Xu Zijin. Wajahnya yang putih dan halus bengkak. Ia terus menggunakan sapu tangan untuk menutupi wajahnya sebelumnya, tetapi saat ini ia juga tidak terlalu peduli lagi. Xu Zijin meraih tangan Nie Zhining, hampir tidak bisa memercayai apa yang didengarkannya.     

"Betul," Nie Zhining mengangguk, kemudian mengeluarkan lengannya dari telapak tangan Xu Zijin dengan lembut dan berkata dengan pandangan tegas, "Sejak kita bertunangan, aku selalu bekerja keras untuk mempersiapkan pernikahan kita."     

"Aku selalu menunggu hingga kamu tidak begitu banyak emosi, tidak sabaran, dan tidak begitu banyak ketidakpuasan. Tapi, kamu terus dan terus saja mencari masalah dengan orang lain. Tidak peduli bagaimana aku membujukmu, kamu juga tidak mau mendengarnya," terang Nie Zhining lagi.     

Tak berhenti di sana, Nie Zhining melanjutkan, "Aku mulai merasa bahwa bersamamu adalah sebuah kesalahan. Kita tidak cocok. Aku akan menjelaskan kepada orang tuaku dan memanfaatkan kesempatan sebelum bertunangan daripada kita berpisah dan menyakiti setelah menikah di masa depan."     

"Apa yang kamu katakan? Bersamaku adalah sebuah kesalahan? Kita tidak cocok? Ketika bekerja sama dengan keluarga Xu kami, mengapa kamu tidak mengatakan itu tidak cocok? Ketika kamu setuju untuk bertunangan denganku, mengapa kamu tidak mengatakan itu adalah sebuah kesalahan?" balas Xu Zijin yang benar-benar marah. Ia bahkan tidak peduli bahwa mereka sedang di lobi hotel yang penuh dengan orang yang masuk dan pergi.     

"Zijin, kurangi kata-katamu!" Xu Zipei segera menarik lengan Xu Zijin, kemudian menoleh dan membujuk, "Zhining, kamu sudah kenal dengan Zijin selama bertahun-tahun. Kamu tahu bagaimana temperamen Zijin. Kadang-kadang dia tidak begitu berniat jahat. Hanya saja, mulutnya agak beracun."     

"Benarkah?" Nie Zhining segera berpikir terbuka. Ia juga tidak takut lagi menyinggung Xu Zipei dan keluarga Xu, "Qingqing hampir tenggelam ketika menjadi penggantimu dan Zijin masih memarahinya. Apakah itu hanya 'mulut agak beracun'? Aku telah memikirkannya. Kami harus putus!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.