Kisah Istri Bayaran

Sebuah Surat Pernikahan (9)



Sebuah Surat Pernikahan (9)

0"Mengapa kamu melihatku?" tanya Leng Sicheng. Mungkin karena ia agak lelah, suaranya masih membawa kesan seperti baru bangun tidur, seperti secangkir kopi hitam yang kental.     
0

"Aku... Tidak!" Gu Qingqing segera menyangkalnya, menundukkan kepala, dan tidak berani menatap Leng Sicheng lagi.     

Gu Qingqing tidak berani melihat, namun Leng Sicheng malah jadi ingin mendekatinya. Tubuhnya yang ramping masih sengaja bergeser ke samping Gu Qingqing. Dada depan Leng Sicheng, entah sengaja atau tidak sengaja, mendekati punggung Gu Qingqing hingga bergesekan dengan lembut.     

"Mengapa? Apakah ada sesuatu di wajahku?" tanya Leng Sicheng lagi.     

"Tidak, tidak ada," Gu Qingqing segera menjawab sambil menggelengkan kepala dan wajahnya agak memerah.     

Begitu Leng Sicheng bergerak mendekat, Gu Qingqing langsung mencium bau tubuhnya. Ada aroma parfum yang samar menguar dari tubuh pria itu. Gu Qingqing pun berpikir, Parfum... Leng Sicheng sangat jarang menggunakan parfum. Sekretaris Cheng juga tidak menggunakannya. Aroma ini, jelas…..     

Jantung Gu Qingqing menyusut sedikit. Ia menundukkan kepalanya dan melihat ujung kakinya. Setelah waktu yang lama, baru ia bertanya, "Kamu tadi... Sangat sibuk?"     

Leng Sicheng dibuat terkejut oleh pertanyaan itu. Ia melihat bagian belakang kepala Gu Qingqing yang sedikit tertunduk dan segera mengangguk, "Hm."     

Kata-kata ini terjebak di tenggorokan Gu Qingqing untuk waktu yang lama. Akhirnya, ia tidak bisa menahan diri dan menanyakannya, "...Sedang sibuk untuk apa saja?"     

"Pekerjaan," jawab Leng Sicheng. Lalu, ia berpikir sebentar dan masih menambahkan, "Iklan kerja sama."     

"Oh," Gu Qingqing menundukkan kepala kecilnya lagi.     

Apa yang dikatakan Leng Sicheng itu benar. Bukannya pria itu dan Xu Zipei sedang bekerja sama untuk proyek iklan? Hanya saja, mereka terlihat lebih dekat daripada biasanya.     

"Beberapa hari lagi, aku akan pergi ke luar negeri. Proses syuting iklan akan segera dimulai. Bintang iklan laki-laki juga telah dipilih, jadi beberapa hari ini mungkin akan sangat sibuk," Leng Sicheng memberitahu Gu Qingqing.     

Leng Sicheng awalnya masih ingin menemani Gu Qingqing lebih lama. Tetapi, sekarang ada terlalu banyak hal. Ia hanya bisa berusaha untuk meluangkan waktu sebanyak mungkin.     

"Kapan kamu berangkat ke luar negeri? Akan pergi berapa lama...?"     

...dan meninggalkan semua hal ini di belakang dalam sekejap?     

"Beberapa hari lagi. Akan pergi mengunjungi beberapa negara dengan satu delegasi. Mungkin akan pergi selama 2 atau 3 minggu."     

"Harus pergi begitu lama?" tanya Gu Qingqing. Padahal, ia awalnya mengira Leng Sicheng akan kembali dalam waktu kurang dari seminggu, seperti kemarin.     

"Iya," Leng Sicheng melihat Gu Qingqing sambil mengangguk. Setelah ia kembali ke Tiongkok, ia pasti akan memberi Gu Qingqing sebuah kejutan besar.     

"Hm," Gu Qingqing menanggapi singkat, kemudian bertanya, "Siapa yang akan berakting bersama Kakak Zipei?"     

"Seorang penyanyi dari Huang Ting Entertainment. Kemampuan aktingnya agak buruk, tapi popularitasnya sangat tinggi," jawab Leng Sicheng. Karena ini juga bukan syuting film, kemampuan aktingnya tidak perlu terlalu bagus.     

Gu Qingqing mengangguk lagi, lalu berhenti sebentar dan berkata, "Kalau begitu, kamu berhati-hatilah dan jaga keselamatan."     

Leng Sicheng melihat kepala kecil Gu Qingqing dan mengangguk dengan lembut. Kebetulan taksi mereka tiba di tempat. Sopir itu memarkirkan taksinya, kemudian melihat Leng Sicheng dari kaca spion. Leng Sicheng sedang melihat Gu Qingqing dan Gu Qingqing juga sedang balik melihatnya.     

Sopir itu berkata, "Biayanya 23 RMB. Boleh saya tanya..."     

Leng Sicheng membolak-balikkan sakunya. Ia tidak sempat membawa dompet tadi dan dompetnya ketinggalan di dalam Rolls-Royce. Ia pun berkata dengan ekspresi jemawa, "Aku tidak memiliki uang. Istriku yang selalu menangani keuangan di keluarga kami."     

Gu Qingqing mengeluarkan dompetnya. Di dalamnya hanya berisi uang tunai yang nominalnya kurang dari 500 RMB dan masih ada sedikit uang kecil. Setelah membayar biaya taksi, Gu Qingqing tiba-tiba berpikir, Bagaimana tempat yang Leng Sicheng pilih untuk mengundang makan malam bisa dilunasi dengan 500 RMB? Mungkin biaya termurah untuk ruangan saja sudah melebihi nominal ini!     

Kebetulan mobil kakak-beradik keluarga Xu dan Nie Zhining datang.     

"Kakak Sicheng!" Xu Zijin melambaikan tangannya kepada Leng Sicheng dari kejauhan sambil memanggil Leng Sicheng. Kemudian, ia memelototi Gu Qingqing.     

Leng Sicheng menyipitkan matanya begitu melihat Nie Zhining datang. Tanpa sadar, ia langsung meletakkan lengannya di pinggang Gu Qingqing dan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Aku dan kakak iparmu baru saja tiba. Kalian sudah datang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.