Kisah Istri Bayaran

Aku Takut Terkena Penyakit (2)



Aku Takut Terkena Penyakit (2)

0"Tidak akan cemburu? Iya, kamu memang tidak akan cemburu!" sergah Leng Sicheng.     
0

Mata Leng Sicheng yang menggelap menatap Gu Qingqing dengan ganas. Leng Sicheng sangat ingin bertanya, Hati Gu Qingqing sebenarnya terbuat dari apa? Sudah tiga tahun, hati Gu Qingqing masih seperti sebuah batu dan tidak akan berubah.     

Tidak peduli apapun yang Leng Sicheng lakukan, hal itu tidak akan membuat gejolak sedikitpun di hati Gu Qingqing. Gu Qingqing tidak pernah peduli padanya. Entah berapa banyak gosip skandal tentang Leng Sicheng yang telah tersebar, berapa banyak wanita yang ia cari, dan berapa banyak masalah yang telah ia perbuat, alis Gu Qingqing tidak akan berkerut sama sekali!     

"Iya, apakah aku harus memujimu karena berbudi pekerti 'luhur'? Atau, haruskan aku membawa berapa banyak wanita yang kutemukan di masa depan seperti selir kuno? Perlukah aku pertemukan mereka dengan istri sah, lalu membiarkan mereka berlutut dan menawarkan teh kepadamu setiap hari?" kata Leng Sicheng dengan mengangkat dagunya sedikit. Wajah Leng Sicheng sangat tampan, seperti bunga apiun yang mekar di tengah malam. Begitu cantik dan juga sangat berbahaya.     

Gu Qingqing tidak tahu dari mana datangnya amarah Leng Sicheng yang tiba-tiba meledak itu. Bukankah aku jelas-jelas telah menuruti kata-kata Leng Sicheng? Mengapa Leng Sicheng masih saja menggertakkan giginya? Apakah yang aku lakukan masih tidak cukup? Dia masih ingin aku benar-benar pergi membantunya mencari seorang wanita? Atau, dia ingin mengumpulkan sekelompok wanita untuk duduk bersama-sama bermain mahjong?     

Perasaan sedih menyebar di dada Gu Qingqing, namun ia berusaha keras menyembunyikan kesedihannya. Ia menarik napas yang dalam sebanyak dua atau tiga kali sampai menghilangkan depresi yang melekat dalam hatinya. Tidak peduli seberapa murah hati dan berbudi pekerti luhur seorang Gu Qingqing, ia juga tidak akan membantu Leng Sicheng mencari wanita lain, apalagi mengurus para 'selir' pria itu.     

Setelah begitu lama, barulah Gu Qingqing akhirnya membuka mulut dan berkata, "Lupakan saja. Apa yang dikatakan ibumu tadi benar. Dia ingin kamu menjaga diri dengan baik."     

Kerutan kening Leng Sicheng semakin dalam. Ia tidak tahu apa maksud Gu Qingqing. Sementara itu, Gu Qingqing menatap Leng Sicheng dan terus melanjutkan meskipun suaranya menjadi semakin kecil, "Orang seperti Chen Wenjie itu masih baik-baik saja, tetapi para wanita di Star menemani banyak tamu. Kamu biasanya juga tidak suka menggunakan kondom. Jika terjadi sesuatu—"     

"Gu. Qing. Qing!"      

Begitu Leng Sicheng mendengar itu, ia langsung mengerti dan juga langsung marah. Ia kira kata-kata tidak cemburu yang tadi Gu Qingqing lontarkan sudah menjadi batas wanita itu. Tak disangka, Gu Qingqing selalu memiliki kemampuan untuk melewati batasnya. Awalnya Gu Qingqing hanya sekali menusuk hati Leng Sicheng dengan pisau, tetapi ternyata ia masih bisa memberikan serangan yang lebih mematikan!     

Hah! Mengapa dia tidak sekalian mengatakan bahwa aku telah bermain-main di luar selama tiga tahun sehingga dia takut mendapatkan penyakit kotor yang memalukan? pikir Leng Sicheng dengan getir.     

Jika Gu Qingqing pernah ke Apartemen Qingcheng barang sekali saja, ia akan tahu bahwa Leng Sicheng sama sekali tidak pernah mencintai para wanita itu dengan tulus hati. Bahkan, Leng Sicheng juga tidak pernah memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan para wanita itu. Mana mungkin seorang pria yang menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di luar untuk membawa pulang wanita hanya akan menyimpan satu set peralatan hidup di ke apartemen yang ditinggalinya?     

Bukan, bukannya Gu Qingqing tidak bisa melihatnya. Gu Qingqing sama sekali tidak melihatnya dan tidak mau memikirkannya!     

Leng Sicheng tiba-tiba mengulurkan tangannya yang putih dan besar hingga mencekik leher Gu Qingqing dengan kuat. Lalu, ia mendorong Gu Qingqing ke dinding yang di sebelah pintu kamar mandi. Leng Sicheng menguatkan tenaga jari-jarinya dan mengencangkan pegangannya sampai seluruh tubuhnya sedikit gemetar. Bahkan, pembuluh darah biru sampai muncul di punggung tangannya yang putih.     

"Gu Qingqing, aku benar-benar sangat ingin…"     

Selama sesaat, Leng Sicheng benar-benar sangat ingin membunuh Gu Qingqing, lalu membayarnya dengan nyawanya sendiri! Namun, di detik berikutnya, Leng Sicheng mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum aneh, "Gu Qingqing, kamu bukannya takut pada penyakitku? Bahkan, jika aku benar-benar punya penyakit, aku juga akan menarikmu bersamaku!"     

Setelah berkata begitu, Leng Sicheng langsung menarik Gu Qingqing ke samping bak mandi…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.