Kisah Istri Bayaran

Aku Takut Terkena Penyakit (3)



Aku Takut Terkena Penyakit (3)

0Leher Gu Qingqing baru saja dicekik dengan erat oleh Leng Sicheng. Kemudian, Leng Sicheng melonggarkan cekikannya dan menarik Gu Qingqing ke samping bak mandi lagi. Gu Qingqing masih belum menyadari apa pun, namun ia sudah didorong oleh Leng Sicheng sampai jatuh.     
0

Gu Qingqing terjatuh ke bak mandi dengan menyedihkan dan memalukan. Ia tidak bersiap sama sekali dan tiba-tiba sudah terjatuh ke dalam air. Ia pun meronta dengan panik di dalam air untuk sementara waktu karena mendadak kekurangan napas dan tenggelam. Tak ayal, ia menelan air tanpa sengaja hingga dadanya sesak dan ia tersedak.     

Ketika Gu Qingqing mengangkat kepalanya dari dalam air yang beriak, ia melihat Leng Sicheng yang hanya berdiri di samping bak mandi dan menyaksikan Gu Qingqing yang sedang berjuang. Tatapan pria itu sangat dingin. Tindakannya begitu keras dan kejam, tak ubahnya seperti binatang buas! Aura dingin yang memancar dari mata Leng Sicheng hampir seperti es, bahkan rasanya seakan menembus air dan menusuk ke dalam jantung Gu Qingqing.     

Gu Qingqing tidak salah melihat. Niat membunuh dan kemarahan benar-benar melintas di mata Leng Sicheng. Leng Sicheng saat ini benar-benar ingin membunuhnya!     

Bahkan, Ibu akan meneleponku dan peduli jika aku 'terlalu dekat' dengan wanita lain. Tetapi, bagaimana dengan Gu Qingqing yang jelas-jelas merupakan istri sahnya? Jangankan merasa cemburu… Dia mengatakan bahwa dia tidak cemburu, bahkan masih merasa dia kotor? Dia takut terkena penyakit dariku? Iya… Takut Leng Sicheng terkena penyakit, karena itu berarti takut dia sendiri tertular! Jika bukan karena hubungan ini, mungkin Gu Qingqing tidak akan mengerutkan dahinya sama sekali!     

Leng Sicheng mengangkat sudut bibirnya. Wajahnya yang tampan jelas sedang tersenyum, tetapi suaranya terdengar sangat dingin saat ia mulai membuka mulutnya.     

"Aku beritahu kamu. Jika bukan karena kita telah menikah, aku tidak akan repot-repot menyentuhmu! Lain kali kurangi metode yang tidak berguna ini untuk menarik perhatianku! Metodemu ini, apalagi kata-katamu ini, tidak akan membuat orang berpikir bahwa kamu begitu bermartabat. Semua kelakuanmu yang seperti ini hanya akan membuat orang jijik padamu! Meskipun begitu, aku yang memulai permainan ini dan aku juga yang harus mengakhirinya! Ingin meninggalkanku? Ingin membuatku kesal? Ingin bercerai dariku lalu mencari orang lain untuk memulai kehidupan baru? Jangan pernah berani memikirkannya!"     

Gu Qingqing telah dicekik, didorong ke dalam air, dan tenggelam hingga kekurangan napas dan tenggelam. Semua itu tidak membuatnya putus asa. Namun, kata-kata Leng Sicheng barusan yang membuatnya putus asa. Ia membatin, Seberapa besar Leng Sicheng membenciku sampai dia bisa berkata seperti ini kepadaku? Apa yang aku lakukan… masih tidak cukup? Apa yang dia mau aku lakukan untuk membuatnya akhirnya bisa senang?!     

Gu Qingqing terbatuk-batuk dengan menyedihkan dan mengeluarkan air yang tadi tertelan. Namun, Leng Sicheng masih sengaja berjongkok di samping bak mandi dan memandangnya dari dekat. Pupil matanya yang berwarna kuning menunjukkan cahaya gelap, seperti setan dari neraka!     

Tiba-tiba, Leng Sicheng menggunakan jari-jarinya untuk memegang dagu Gu Qingqing yang kecil. Lalu, ia mengangkat kepala Gu Qingqing dengan kasar dan memaksa wanita itu untuk memandang dirinya. Begitu tatapan mereka bertemu, Leng Sicheng berkata, "Selama aku tidak mengangguk untuk membiarkanmu pergi, kamu seumur hidup harus menyandang status sebagai 'istri Leng Sicheng' sampai mati! Kamu harus tetap tinggal di sini sebagai janda sampai mati!"     

Rahang Gu Qingqing yang dicengkeram oleh Leng Sicheng dengan erat, dadanya yang kekurangan napas karena tenggelam, dan rasa sakit yang selama ini telah ia rasakan ternyata tidak ada apa-apanya karena tidak sesakit jika dibanding kata-kata Leng Sicheng barusan. Perkataan itu semakin mengganggu sarafnya yang rapuh. Semakin menyakitkan kata-kata Leng Sicheng, kesadaran Gu Qingqing menjadi semakin jelas.     

Setelah mendengar kata-kata Leng Sicheng, Gu Qingqing hanya menjawab dengan dingin, "Begitu, ya? Aku rasa hari itu akan segera tiba… Sudah hampir tiga tahun. Sekarang, mereka hendak kembali ke Tiongkok."     

"Kamu!" Amarah Leng Sicheng meledak ketika mendengar kata-kata Gu Qingqing. Tatapannya mendadak menjadi tajam. Ada aura mengerikan, rasa tidak percaya, dan kemarahan lebih besar yang segera menyusul dan menelan Leng Sicheng.     

"Kamu ingin pergi, ya? Baik, tunggu sampai suatu hari nanti aku bosan bermain denganmu. Jika saatnya tiba, kamu akan aku singkirkan! Tetapi, ketika hari itu tiba, apakah masih ada orang yang akan menginginkanmu dengan penampilanmu yang seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.