Kisah Istri Bayaran

Istrinya (6)



Istrinya (6)

0Setidaknya membelikan sabun pembersih wajah pria, pakaian dalam pria, dan pisau cukur pria juga baik. Tetapi, ternyata Leng Sicheng tidak dibelikan apapun. Gu Qingqing tidak pernah memedulikan Leng Sicheng dan selalu berencana untuk bercerai darinya. Bagaimana mungkin Leng Sicheng akan dibelikan sesuatu?     
0

Sebuah suara deringan yang memekakkan telinga terdengar dari saku Leng Sicheng. Leng Sicheng memalingkan pandangannya dari tumpukan benda di bawah kaki Gu Qingqing, lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan menjawab panggilan itu.     

Panggilan itu datang dari Sekretaris Cheng yang menelepon Leng Sicheng untuk bertanya, "Tuan Leng, Nona Chen barusan menelepon dan bertanya tentang jadwal Tuan besok…"     

Jarak antara Leng Sicheng dan Gu Qingqing begitu dekat. Belum lagi, suasana juga begitu sunyi. Dari sini, jelas saja Gu Qingqing dapat mendengar pembicaraan Sekretaris Cheng di seberang panggilan sana.     

Gu Qingqing sedikit menundukkan kepala. Lalu, senyuman mengejek dan tak berdaya perlahan-lahan muncul di wajahnya. Gu Qingqing tahu bahwa Leng Sicheng dan Chen Wenjie memiliki hubungan dekat. Bahkan, Chen Wenjie pun ingin menanyakan jadwal Leng Sicheng untuk besok.     

Apa lagi yang aku harapkan? Bahkan jika raga Leng Sicheng ada di sini sekarang, hatinya juga telah melayang ke tubuh Chen Wenjie, kan? pikir Gu Qingqing. Ia melihat Leng Sicheng yang berdiri di pintu dan tidak membiarkannya lewat. Ia pun menyampingkan tubuh, mengulurkan tangan untuk mendorong Leng Sicheng dengan lembut, dan melangkah keluar tanpa ragu-ragu.     

Saat Gu Qingqing berjalan melewati Leng Sicheng, mata Leng Sicheng melihatnya sekilas. Rambutnya yang sedikit keriting terurai sehingga saat ia berjalan melewati pria itu, rambutnya sedikit terbang dan melayang di ujung hidung Leng Sicheng, seperti menyebarkan bau tubuh Gu Qingqing yang dingin dan tenang.     

Gu Qingqing berjalan selangkah demi selangkah, seolah-olah juga hendak berjalan keluar dari hidup Leng Sicheng. Leng Sicheng menyaksikan kepergian Gu Qingqing pergi dan entah mengapa, ada sebuah perasaan ketakutan yang kuat di dalam hatinya.      

Kali ini Gu Qingqing berbeda dari sebelum-sebelumnya. Jika wanita itu selalu takut dan khawatir ketika menghadapi Leng Sicheng di masa lalu, kali ini hanya ada rasa dingin yang terpancar dari cara Gu Qingqing menatap Leng Sicheng. Tidak pernah ada saat yang lebih meyakinkan Leng Sicheng dari sekarang bahwa Gu Qingqing sudah bersiap untuk meninggalkannya. Gu Qingqing siap untuk bercerai dari Leng Sicheng.     

Leng Sicheng khawatir jika ia mengatakan bahwa ia ingin bercerai saat ini juga, di detik berikutnya Gu Qingqing akan menyiapkan kartu keluarga dan surat nikah dengan senang hati untuk dibawa ke Kantor Urusan Sipil.      

"Biar dia mati saja!" sergah Leng Sicheng. Ia segera menutup telepon, lalu mengambil beberapa langkah ke arah sana dan berdiri di depan Gu Qingqing.     

Kali ini ganti Gu Qingqing yang terkejut. Ia mengangkat kepalanya dan melirik Leng Sicheng, namun mata Leng Sicheng terlihat sedikit cemas saat berkata, "Aku ingin mengatakan sesuatu."     

Apa yang ingin dikatakannya? Apakah selingkuhannya melapor padanya bahwa aku menamparnya? Atau, dia mau menyuruhku cepat-cepat berkemas dan mengosongkan tempat 'Nyonya Leng' untuk Chen Wenjie? Gu Qingqing mulai menebak-nebak dalam hati. Senyuman letih dan tidak berdaya muncul di sudut bibirnya. Ia lelah, kehabisan tenaga, dan juga tidak ingin bertengkar lagi sehingga ia membiarkan begitu saja.     

Gu Qingqing sedikit mengangkat kelopak matanya, namun ia malah menatap langsung mata Leng Sicheng. Suaranya tenang saat ia bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"     

Ada banyak yang ingin Leng Sicheng katakan. Namun, begitu Gu Qingqing bertanya balik padanya dengan tenang, semua kata itu tercekat di dalam tenggorokannya. Leng Sicheng menatap langsung mata Gu Qingqing yang tenang, mendengar nada suaranya yang begitu lembut, dan melihat ekspresinya yang tenang. Rasa sakit langsung memenuhi hati Leng Sicheng.     

Leng Sicheng tahu bahwa selama ini hanya dirinya yang selalu banyak bertingkah. Meskipun ia melompat naik turun seperti badut dan tidak peduli berapa banyak masalah yang ia buat di luar sana, Gu Qingqing akan tetap berdiri di samping sambil menontonnya dengan damai tanpa terganggu sedikit pun.     

Semua orang mengatakan bahwa hubungan suami istri akan bertahan selamanya. Mereka juga telah tidur bersama selama tiga tahun… Apakah Gu Qingqing tidak menyimpan perasaan sama sekali untuk Leng Sicheng di hatinya?     

Leng Sicheng mengepalkan tangannya dengan erat, lalu memasukkan tangannya ke dalam saku. Ia mengambil napas dalam-dalam untuk ikut mengubur seluruh emosinya secara mendalam. Leng Sicheng awalnya ingin buru-buru menjelaskan, tetapi ia sendiri terkejut.     

"Nanti, kamu tidak perlu menyajikan makan malam untuk menyenangkanku. Aku… Aku tidak ingin menidurimu malam ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.