Kisah Istri Bayaran

Kekasih (8)



Kekasih (8)

0"Tuan Leng, ada panggilan darurat untuk Anda!"     
0

Leng Sicheng mengepalkan tangannya dengan erat dan menggerutu dalam hati, Mengapa Sekretaris Cheng muncul lagi?! Aku pasti akan membunuhnya hari ini!     

Leng Sicheng berdiri dan berjalan ke pintu dengan ekspresi suram. Namun, satu kata dari Sekretaris Cheng langsung membuat Leng Sicheng memadamkan api amarahnya, "ini adalah telepon dari Ketua Leng."     

Ketua Leng… Itu adalah telepon dari ayah Leng Sicheng!     

Leng Sicheng tertegun, kemudian baru teringat bahwa ia memang mematikan ponselnya ketika ia baru saja mengganti ponsel dan memasukkan kartu seluler ke ponsel baru. Ia masih belum sempat menghidupkan ponselnya lagi.     

Leng Sicheng segera menjawab telepon dan berjalan ke luar pintu, "Ayah."     

"Katakan padaku, sebenarnya ada apa dengan hal-hal yang terjadi baru-baru ini?" Leng Yunting langsung bertanya tanpa basa-basi. Meskipun suaranya terdengar sangat tenang di sana, ayahnya biasanya jarang berbicara dan ketika ia berbicara, sifatnya akan menjadi serius.     

"Ayah, saya tahu. Saya akan menyelesaikannya dengan baik," jawab Leng Sicheng. Ia juga menjadi tenang, kemudian langsung berkata, "Yang pertama adalah masalah harga saham Grup Leng..."     

"Siapa yang bertanya tentang harga saham Grup Leng?" potong Leng Yunting. Di seberang sana, suaranya menjadi dingin dan tidak antusias.     

Leng Sicheng sontak membeku, Apa yang Ayah tanyakan jika bukan tentang masalah harga saham? Apakah itu masalah Chen Wenjie dan Xu Zipei?     

Leng Sicheng segera berkata, "Ayah, mengenai masalah skandal ini, saya telah menghubungi Huang Ting Entertainment tentang Chen Wenjie. Kecuali kontrak yang telah ditandatanganinya dan pelanggaran kontrak yang tidak bisa diputuskan, semua aktivitasnya yang lain akan dihentikan."     

"Kemudian, mengenai masalah Xu Zipei, saya memiliki rencana lain. Saya jamin akan segera ada solusi yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini," lanjut Leng Sicheng.     

Di sana, Leng Yunting diam-diam mendengar hingga Leng Sicheng menyelesaikan kata-katanya, kemudian menambahkan, "Aku dengar, Qingqing tinggal di rumah sakit hari ini?"     

Leng Sicheng tercengang, kemudian segera mengangguk, "Betul."     

"Aku juga mendengar, Qingqing juga ada di tempat kejadian semalam?"     

Leng Sicheng sedikit mengernyit, "Iya."     

Setelah terdiam sejenak di sana, Leng Yunting baru berkata dengan dingin, "Aku tidak akan mengatakan kata-kata yang tidak perlu. Saat itu, kamu sendiri yang menginginkan pernikahan ini. Kamu yang tahu sendiri bagaimana kamu menghabiskan tiga tahun terakhir ini. Aku hanya ada satu kalimat. Harus memiliki keluarga harmonis, baru bisa melakukan hal lain dengan baik. Kamu lakukanlah sendiri dengan baik."     

Prak.     

Setelah mengatakan ini, Leng Yunting menutup telepon. Leng Sicheng memegang ponsel dan terus tertegun untuk waktu yang lama. Jadi, Ayah menelepon hari ini karena mendengar skandal tentang aku dan Xu Zipei serta Chen Wenjie? Ayah mengira Gu Qingqing dianiaya hingga masuk rumah sakit?     

Tadi Leng Sicheng baru bangun saat melihat Gu Qingqing dan ia lupa tentang hal ini untuk sesaat. Memang ia harus menjelaskannya kepada Gu Qingqing dulu.     

Setelah menutup telepon, Leng Sicheng berjalan kembali ke ruang rawat. Gu Qingqing duduk di depan tempat tidur dan menundukkan kepalanya. Entah apa yang sedang ia lihat karena tidak ada apapun yang dilihatnya.     

Leng Sicheng memegang ponsel dan berpikir sebentar, lalu berjalan ke sana untuk menjelaskan kepada Gu Qingqing, "Aku sudah tahu tentang apa yang terjadi semalam. Chen Wenjie sudah berani memperlakukanmu seperti itu. Aku pasti tidak akan mengampuninya dengan mudah!"     

Leng Sicheng tidak hanya menyebutkan dan membicarakan tentang 4,8 juta RMB itu begitu saja. Bahkan, jika ia tidak membuat Chen Wenjie mengembalikan begitu banyak uang, ia juga pasti akan membuatnya membayar konsekuensi yang berat. Setelah Chen Wenjie menyelesaikan semua kontraknya saat ini, ke depannya ia tidak akan menerima proyek apapun. Leng Sicheng pasti akan memblokir seluruh aktivitasnya tanpa batas waktu.     

"Hm," Gu Qingqing hanya menanggapinya dengan singkat, seolah-olah ia sama sekali tidak peduli dengan perlakuan Chen Wenjie. Tidak peduli betapa arogannya Chen Wenjie, wanita itu juga hanya seorang 'pengganti' yang tidak berhasil. Gu Qingqing tidak pernah memedulikannya sama sekali.     

Setelah keduanya terdiam untuk beberapa saat, Gu Qingqing tiba-tiba bertanya, "Kalau begitu, bagaimana dengan Xu Zipei?"     

Suara Gu Qingqing tetap terdengar sangat lembut dan ia juga tetap tidak menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah Leng Sicheng. Tetapi, tangannya yang tergeletak di tempat tidur malah meremas seprai tanpa sadar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.