CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

732. Misi mencari calon suami



732. Misi mencari calon suami

0Tara hanya bisa tersenyum dengan terpaksa. Mau tidak mau ia bedak harus mendatangkan satu laki-laki untuk menemui papanya di kantor, apapun yang terjadi.     
0

"Aku sudah kenyang, bolehkah aku kembali ke kamarku terlebih dahulu?" Kata Tara yang terlihat sangat sopan. Padahal biasanya ia meninggal ruang makan juga seenak hatinya, tanpa perlu berpamitan terlebih dahulu Sepertinya Jerry telah menangkap isyarat damai dari Tara. Hal ini menunjukkan putrinya itu akan pasrah dan tidak banyak membangkang lagi untuk sementara waktu.     

Setelah Tara pergi, Sonya baru membuka mulutnya lagi untuk mengobrol dengan suaminnya.     

"Sayang... mengapa kau melakukan hal ini, jika kau sudah tahu kalau itu anak Jonatan?" Bagi Sonya yang dilakukan oleh suaminya ini sedikit aneh saja dan tidak masuk akal. Semuanya hanya buang-buang waktu saja, jika memang Jerry Jiang tidak mau Tara menikah dengan Jonatan. Alangkah baiknya mereka mencari laki-laki lain untuk menikahi putrinya itu, meskipun itu juga tidak mudah dengan karakter Tara yang keras kepala.     

"Tidak apa-apa aku hanya ingin tahu. apakah Tara bisa membuktikan ucapannya yang kemarin? bahwa bayi yang dalam kandungannya itu bukanlah milik Jonathan tetapi milik laki-laki lainnya." Kata Jerry jiang yang menjelaskan kepada istrinya. supaya Sonya tidak salah paham dengan apa yang ia lakukan. Hal ini semata-mata dilakukan oleh jari untuk kebaikan tentara juga. Jika memang Tara tidak bisa membuktikan ucapannya. Maka Jerry yang akan mencari calon suami untuk putrinya itu.     

Bagaimanapun sebagai orang tua. ia tidak bisa berpangku tangan dan berdiam diri begitu saja melihat keluarganya dipermalukan dan hancur ditangan putrinya yang kurang bertanggung jawab itu. Ini adalah jalan terbaik yang bisa jari ambil, supaya Tara juga tidak mengambil tindakan bodoh dengan cara menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya karena ketakutan kalau itu adalah bayi milik Jonathan.     

"Baiklah aku serahkan semuanya kepadamu. Aku tahu engkau pasti akan melakukan yang terbaik untuk keluarga ini." Kata sonya sambil berdiri dan berjalan mendekati suaminya kemudian memeluknya dari belakang. Wanita cantik ini mengecup mesra kening suaminya sebagai rasa terima kasih telah menjaga keluarganya, supaya tidak hancur.     

"Sama-sama sayang. Itu sudah kewajibanku sebagai kepala rumah tangga ini." Kata Jerry Jiang yang kemudian membalas kecupan manis dari istrinya dengan mengecup kening Sonya. Keluarga Jiang menjadi sangat hangat, ketika 2 orang tua Tara dan Tiara itu sudah menyadari akan kesalahan mereka kepada putri-putrinya. mereka melakukan hal ini sejak dahulu, Jika saja mereka adil kepada putri-putrinya saja dahulu mungkin keluar gaji yang tidak akan terpecah belah serta Tiara tidak perlu mengalami nasib yang sangat menyedihkan.     

Jerry dan Sonya berdiri dan berjalan meninggalkan ruang makan itu untuk kembali ke kamar tidur mereka dan mengobrol satu sama lain dengan lebih leluasa tanpa haruspelayan yang ada disekitar mereka saat ini.     

Jika papa dan Mamanya merasa bahagia dan tenang hatinya saat ini. Berbeda dengan Tara yang berada di kamar tidur saat ini. Hatinya sedang gelisah dan hanya bisa berjalan mondar-mandir seperti orang bingung. Tara ingin sekali keluar dan berjalan-jalan sekaligus mencari laki-laki yang bisa ia bayar untuk menemui Papanya besok di perusahaan. Tetapi kenyataannya sampai saat ini wanita cantik ini belum menemukan orang yang tepat untuk hari itu. Tara mencoba mengingat-ingat dan mulai mendaftar nama para teman lelakinya di sebuah buku catatan kecil dan mempertimbangkan satu-persatu nama mereka. Laki-laki yang merupakan teman dekat atau setidaknya pernah memiliki hubungan dengan Tara.     

"Baek Hyeon? Ah, tidak. Laki-laki berkacamata ini terlalu polos dan jujur. Dia pasti tidak akan bisa diajak untuk kerjasama. Tetapi sebenarnya lumayan juga, sepertinya mudah untuk ditipu. Coba aku lihat yang lainnya dahulu." Gumam Tara sambil melihat buku kecil daftar mantan kekasihnya itu yang mungkin  satu halaman buku tidak cukup untuk menulisnya.     

Nama yang kedua yang muncul adalah Jason. Laki-laki blesteran cina-paris dengan mata biru itu memang sangat mempesona. Tetapi Tara sendiri tidak yakin, jika laki-laki Playboy saat itu masih berada di kota saat ini karena informasi terakhir yang ia ketahui Jason sudah kembali ke negaranya sejak 3 bulan yang lalu.     

Tara melanjutkan kan nama-nama berikutnya dari Michael, Bryan, Rain hingga yang terakhir Yohan dan Han Rui. Meskipun keduanya tidak pernah ada hubungan spesial dengan Tara. tetapi setidaknya mereka sudah pernah menjadi target utama wanita cantik ini untuk dijadikan kekasih, walaupun sampai saat ini belum terlaksana karena kedua laki-laki itu bukanlah laki-laki biasa yang mudah untuk ditaklukkan oleh para dengan kecantikan dan tubuhnya yang seksi.     

"Yohan... Sebenarnya aku hanya ingin menikah denganmu saja. Tetapi Mengapa engkau sangat susah sekali untuk aku dapatkan. Tapi tenanglah Sayang, cintaku ini hanyalah untukmu. Aku mungkin akan menikah dengan laki-laki lain Tetapi semua itu hanya karena bayi sialan yang ada di dalam perutku saat ini." Kata Tara dalam hatinya. Yang artinya untuk sementara ini, Sampai bayi itu lahir. Tara tidak bisa mendekati, apalagi mendapatkan Yohan.      

Bagi Tara pernikahannya hanya untuk sampai bayi itu lahir saja. Setelah itu ia akan menceraikan laki-laki yang menjadi suaminya. Pilihan terakhir jatuh pada direktur mudah dan Tampan, tuan muda Han Rui. Tetapi menjebak Han Rui sama saja masuk ke kandang singa lapar. Rasanya sangat mustahil. Karakter Han Rui yang dingin dan sudah di kelabui, tidak jauh beda dengan Yohan. Tetapi mungkin tidak ada salahnya untuk mencobanya.     

 Tara mulai mengambil handphone di atas tempat tidurnya dan menelepon direktur tampan yang sudah berkali-kali mempermalukan dan membuatnya marah itu.     

"Hallo, direktur Han." Kata Tara dengan suara lembut dan menggoda.     

"Ada apa kau menelepon malam-malam Seperti ini nona Jiang?" Jawab Han Rui dengan santai dan tenang seperti biasanya.     

"Aku sangat merindukanmu, direktur jahat yang suka menindas wanita cantik seperti ku ini." Kata Tara yang mengingatkan Han Rui atas kelakuan laki-laki ini yang cukup keterlaluan saat Tara bekerja di perusahaannya waktu itu.     

"Oh, ya? Sejak kapan laki-laki seperti ku ini, bisa membuat iblis wanita yang jahat seperti mu rindu kepadaku?" Kata Han Rui yang justru mengembalikan kata-kata Tara dengan sindiran tajam yang menyakitkan.     

"Sejak ketampanan wajahmu membuat hati dan jantungku bergetar dan berdetak kencang. Kau memang sangat jahat! Tetapi entah mengapa aku menyukainya? Ayo kita menikah? Aku menginginkanmu." Kata Tara yang langsung kepada inti permasalahannya yang ia alami saat ini. Tara tidak bisa mengulur waktu lebih banyak. Jika memang Han Rui menolak, ia akan mencari laki-laki lain malam ini juga.     

*Akankah tara mampu meyakinkan Han Rui untuk menikah dengannya?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.