CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

738. Adu domba dan kambing hitam



738. Adu domba dan kambing hitam

0Jerry Jiang hanya tersenyum melihat direktur Han. Ia tidak tahu, angin apa yang membuat laki-laki tanpan ini datang. Jerry Jiang sendiri sedikit Canggung, ketika ingin bertanya kepada Han, apakah kedatangannya ke perusahaan hari ini ada hubungannya dengan Tara atau urusan bisnis. Bisa saja ini hanya sebuah kebetulan saja, ketika Jerry Jiang menunggu seseorang yang di maksud oleh Tara, kebetulan juga Han Rui juga datang di waktu yang sama. Sehingga kedatangan putra sahabatnya itu membuatnya salah paham.     
0

Bagaimanapun Jerry Jiang juga tidak percaya, jika Han Rui bisa melakukan hal seperti itu? Lagipula apa untungnya untuk Han Rui menjalin hubungan secara diam-diam dan melakukan hal tidak bermoral Seperti itu, hanya akan mempermalukan dirinya sendiri dan juga keluarganya. Han Rui bisa dengan mudah meminta sebuah pernikahan kepada keluarga Jiang. Jikalau pun itu terjadi, Jerry Jiang juga akan dengan senang hati menikahkan mereka berdua (Han Rui dan Tara).     

Tidak hanya Jerry Jiang yang merasa canggung saat ini. Hal yang sama juga dialami oleh direktur Han. Laki-laki ini hanya duduk dengan tenang dan diam saja sejak tadi. Kedua ibu jarinya sama sekali tidak bisa berhenti saling memutari satu sama lain, Seperti bumi mengitari matahari setiap harinya. Mulutnya sebenarnya ingin sekali terbuka dan memulai pembicaraan pertama kali. Tetapi direktur Han sendiri juga bingung harus memulainya dari mana untuk bertanya?     

Direktur Han ingin sekali baerkata langsung ke intinya saja, bawa ia tidak ingin menikah dengan Tara. Han akan melakukan apapun untuk membatalkan perjodohan itu, karena yang diinginkan oleh Han bukalah Tara untuk dinikahi. tetapi Tiara, meskipun semuanya sudah terlambat karena saat di rumah sakit kemarin. Direktur Han telah melihat wanita cantik mantan bosnya itu sudah hamil dan akan melahirkan, sudah jelas ia adalah istri dari laki-laki lain. Tetapi bukan berarti, hal itu membuat Han berpindah hati dengan cepat dan memutuskan untuk menerima Tara sebagai penggantinya.      

Tara dan Tiara memang memiliki wajah yang mirip, meskipun Tara Memang lebih cantik dan seksi. Hal itu juga di akui oleh Han sebagai laki-laki normal pada umumnya. Tetapi sifat mereka sungguh berbeda, bahkan berbalik 180 derajat. Tara yang glamor dan menyukai kehidupan bebas, berbeda jauh dengan Tiara yang sederhana dan pekerja keras. Hal ini sebenarnya yang membuat Han Rui menyukai Tiara. Wanita cantik yang polos dan sederhana.     

"Direktur Jerry Jiang, aku mendapatkan Telepon dari Tara tadi malam. Dia mengatakan, bahwa anda ingin bertemu denganku. Bolehkah aku tahu, apa hal penting yag ingin direktur Jerry tanyakan kepadaku?" Kata direktur Han yang memulai terlebih dahulu percakapan dengan direktur Jerry Jiang.     

Mendengar kata-kata Han Rui, Jerry Jiang sangat terkejut. Awalnya Jerry Jiang mengira kalau Han Rui datang memang hanya sebuah kebetulan saja untuk urusan bisnis. Tetapi kali ini mendengarkan secara langsung, bahwa Han memang datang secara langsung ke perusahaan Jiang Grup siang ini karena permintaan Tara.     

"Ya, Tuhan. Apa telingaku sudah mulai permasalahan dan aku sedang salah dengar sekarang? Han Rui datang karena Telepon dari Tara. Apakah ini membuktikan, bahwa bayi itu memang miliknya dengan Tara?" Kata direktur Jerry Jiang dalam hati. Ekspresi wajahnya masih terlihat bengong karena terkejut dan juga bingung, terlebih lagi tidak percaya.     

"Tu-tunggu! Kau... Kau mengatakan tadi, kau datang ke sini karena permintaan Tara? Maaf, maksudku, Telepon Tara tadi malam?" Tanya direktur Jerry Jiang Sambil tergagap. Ia hanya ingin memastikan sekali lagi, kalau kedua telinganya mau normal dan tidak tuli. Semua yang terucap dari mulut Han Rui bisa ia dengar dengan jelas.     

"Iya, tadi malam Tara menelepon dan mengatakan bahwa anda ingin bertemu dengan saya siang ini. Tetapi Tara tidak mengatakan hal lainnya." Kata direktur Han mengulangi perkataannya.     

Direktur Jerry Jiang menghela nafas lega. Sungguh ia akan sangat senang dan tenang di dalam hatinya, jika saja Tara benar-benar bisa menikah dengan Han Rui. Harapan direktur Jerry Jiang, Han Rui bisa merubah sikap putrinya itu bisa menjadi lebih baik.     

"Kalau begitu, kau pasti sudah tahu. Apa yang akan aku bahas denganmu hari ini. Ini soal pernikahan kau Dan Tara. Mungkin sebaiknya segera dilaksanakan." Kata direktur Jerry Jiang yang langsung ke intinya permasalahan antara Han Rui dan Tara.     

Jedaarrr....     

Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Han Rui sangatlah terkejut, ketika direktur Jerry Jiang memutuskan untuk melakukan resepsi pernikahan begitu saja. Bukankah ini seharusnya di bicarakan dengan dua belah pihak keluarga. Bagaimana bisa pernikahan itu dilakukan, jika Han Rui saja belum mengatakan setuju untuk menikah. Jangankan menikah. untuk melakukan perjodohan atau pertunangan dengan Tara, Han Rui tidak mau.     

"Tunggu, direktur Jerry. Aku sama sekali tidak paham. Pernikahan? Maksud anda saya dan Tara..." Kata Han Rui yang semakin bingung dengan maksud direktur Jerry Jiang. Hatinya mulai memberontak dan tidak terima dengan keputusan sepihak ini. Hal ini jelas sudah tidak sesuai dengan kesepakatan awal dahulu.     

"Apa maksudmu? Kau tidak bisa menolak, kalian sudah terlalu jauh melangkah. Bagaimana bisa kau mengingkarinya." Kata direktur Jiang yang merasa emosi mendengar kata penolakan yang membingungkan dari Han Rui. Hal ini seolah Han Rui tidak mau bertanggungjawab atas anak dalam kandungan Tara.     

"Tidak! Saya ke sini justru ingin memperjelas soal hal ini. Bukankah dulu anda dan papa berkata kepadaku, kalau yang ingin kalian berdua jodohkan denganku adalah Tiara. Itupun tidak ada paksaan dan kami bisa memilih untuk melanjutkan perjodohan atau tidak setelah melakukan pendekatan. Hubungan apa? Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan Tara." Kata Han Rui yang juga berusaha membela dirinya, karena memang yang ia katakan adalah hal Sebenarnya.     

Plakkk....     

"Han!!! Bagaimana bisa kau lepas dari tanggung jawab Seperti ini. Kalau kau tidak mau menikah dengan Tara, lalu mengapa kalian melakukan hubungan terlarang di luar pernikahan itu. Jangan bercanda, aku tidak mau cucu ku lahir tanpa ada seorang papa." Kata direktur jerry Jiang yang telah melampiaskan kemarahannya dengan menampar wajah Han Rui sekeras yang ia mampu. Kecewa dan sedih ia rasakan tidak bisa di gambarkan saat ini. Dua orang anak muda itu benar-benar membuatnya Kecewa.     

 "Tunggu! Cucu... Apa maksud anda direktur Jerry Jiang. Cucu apa? Siapa yang hamil?" Kata Han Rui yang sangat terkejut sekali mendengar perkataan direktur jerry Jiang. Pipinya yang merah karena tamparan keras itupun tidak lebih sakit dibandingkan dengan tuduhan yang akan di terima oleh Han Rui nanti. Sepertinya akan terjadi kesalahpahaman dan perdebatan panjang diantara dua laki-laki ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.