CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

740. Acting yang sangat bagus dan meyakinkan



740. Acting yang sangat bagus dan meyakinkan

0Tara masih berdiri sambil tersenyum melihat laki-laki sombong yang selalu mengerjainya habis-habisan di kota J itu sekarang jatuh lunglai di lantai tak berdaya. Senyuman di sudut bibirnya itu seolah menegaskan sebuah kepuasan yang di perolehannya. Tidak hanya Han Rui yang mengalami kekalahan kali ini, tetapi juga papanya. Dua orang angkuh dan merasa paling berkuasa di kehidupan Tara itu, sekarang terlihat lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa.      
0

Tara berjalan mendekati hanrui yang masih duduk bersandarkan dinding sambil mengatur nafasnya yang menderu dan terengah-engah. Matanya terpejam, tubuhnya terasa sedikit lelah dengan keringat menetes deras mengalir di leher jenjangnya. Begitu seksi, tetapi sayangnya itu bukan keringat yang di hasilkan dari sebuah olahraga. Tetapi keringat dingin karena rasanya tulangnya yang terluka itu seakan retak kembali.     

"Sayang... Apakah kau butuh bantuan?" Kata Tara yang membungkukkan tubuh seksinya itu tepat di depan Han Rui sambil tersenyum menyeringai. Tangannya di julurkan untuk memberikan bantuan, sehingga belahan dadanya yang seksi dan ukurannya lumayan wow itu tepat berada di depan mata Han Rui yang masih terpejam.     

Han Rui  malas membuka matanya, meskipun ia tahu itu adalah suara Tara. Mendengar suara wanita itu benar-benar membuatnya muak dan malas. Ingin rasanya ia segera pergi dari tempat itu, namun tubuhnya masih terasa gemetar. Ia harus menenangkan dirinya terlebih dahulu.     

Di saat kedua mata itu terbuka lebar. Alangkah terkejutnya Han Rui yang di suguhi pemandangan yang membuatnya tercengang dan terkejut.     

"Wow... Sial! Wanita ini, benar-benar membuatku terkejut. Sialan, apa-apaan ini?" Han Rui menutup kembali kedua matanya dan membuang muka. Ia hanya bisa menelan Salivanya sendiri. Bagaimanapun ia tetap saja laki-laki normal, hal seperti itu bukan tidak pernah ia melihatnya. Tetapi jarak yang terlalu dekat dan tiba-tiba membuatnya terkejut dan tidak siap.      

"Nona Jiang, bisakah kau menjauhkan benda itu dari hadapanku sekarang?" Kata Han Rui dengan kening mengerut karena merasa tidak nyaman. Ia tidak ada pilihan lain, selain Meminta Tara untuk meluruskan tubuhnya. Sehingga Han Rui bisa segera bangun dari lantai dan pergi.     

"Ha... Ha... Manis sekali. Aku tidak menyangka kau benar-benar memang masih virgin, Sayang. Sangat pemalu, calon suamiku sayang. Apakah kau tidak ingin mencoba untuk menyentuhnya?" Kata Tara yang malah mengambil posisi duduk di paha Han Rui saat ini tanpa rasa malu. Ia mengambil salah satu tangan Han Rui dan meletakkannya tepat di atas dadanya.     

"Arrggh... Apa yang kau lakukan?" Kata Han Rui yang secara refleks menarik tangannya dan mendorong Tara menjauh dari pangkuannya, Hingga wanita cantik itu jatuh terpental ke lantai.     

"Aw... "Teriak Tara yang merasa terkejut karena terjatuh dan terbentur lantai tubuhnya. Kakinya Tara menempel di lantai dan tubuhnya terkulai, keduanya tanganya memegangi perutnya.     

"Ah... Sakit! Han, tolong aku. Perutku sakit sekali. Sakit... Hik.. hik..." Kata Tara yang berteriak berkali-kali merintih dan mengeluhkan rasa sakit di perutnya. Padahal tidak ada darah sama Sekali yang menetes atau mengalir, yang menunjukkan ia sedang mengalami pendarahan atau keguguran.     

Han Rui segera bangun untuk untuk menolong Tara. "Sial! Apalagi ini?" Kata Han Rui yang sudah tidak bisa berfikir lagi. Ia tidak ada pilihan lain lagi, selain menggendong Tara untuk membawanya ke rumah sakit.     

Tara sedang hamil, meskipun itu bukan anaknya. Tetap saja ia tidak bisa membiarkan Tara mengalami masalah dengan kandungannya. Apalagi sampai mengalami keguguran karena sesuatu yang tidak sengaja ia lakukan tadi. Han Rui sama sekali tidak berniat untuk menyakiti bayi itu, meskipun itu juga tidak lepas dari kesalahan Tara. Jika saja Tara tadi tidak melakukan hal yang tidak senonoh seperti itu, mungkin Han Rui juga tidak akan mendorongnya Tanpa sadar.      

"Sakit... Sakit... Tolong aku." Kata Tara dengan akting yang begitu sangat meyakinkan. Sesekali wanita cantik ini melirik ke arah Han Rui untuk melihat ekspresi wajah laki-laki dingin dan angkuh itu. Ia melihat wajah panik dan penuh rasa bersalah. Melihat wajah Han Rui yang seperti itu. Tara semakin mengeraskan teriakan, agar orang-orang yang ada di sekitar tempat itu mendengar dan melihatnya.     

Han Rui menggendong tubuh Tara dalam pelukannya. Meskipun terpaksa, ia harus menyelamatkan Tara dan bayinya. Jika sampai terjadi sesuatu dengan kandungan Tara. Han Rui juga pasti akan sangat merasa bersalah, sebab bayi dalam kandungan Tara tidak bersalah. Bayi itu berhak hidup di dunia, meskipun mamanya sangat menjengkelkan.      

Tara berpegangan di leher Han Rui sambil terus mengeluh sakit untuk membuat laki-laki ini semakin merasa bersalah. Senyum menyeringai kecil sesekali menghiasi bibir Tara tanpa sepengetahuan Han Rui.     

"Ya, tuhan. Sepertinya tidak hanya direktur Jiang dan Tara yang akan masuk rumah sakit. Tetapi aku juga." Kata Han Rui yang juga menhan rasa sakit pada kakinya.      

Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua bertemu dengan dua pegawai laki-laki Perusahaan itu yang kebetulan baru saja keluar dari lift.     

"Tuan, tolong bantu aku. Bawa dia ke rumah sakit sekarang." Kata Han Rui yang meminta bantuan kepada dua pegawai itu untuk menggendong dan membawa Tara ke rumah sakit dengan mobil Perusahaan.     

Wajah Tara Seketika berubah ekspresi dari puas menjadi murah. Baru beberapa menit saja dia merasakan pelukan Han Rui, sekarang wanita cantik ini sudah berpindah ke pelukan pegawai perusahaan yang tubuhnya bau asem karena seharian bekerja.      

"Sial! Bisa-bisanya dalam keadaan seperti ini ia masih melemparku ke pelukan cleaning servis Seperti ini. Mana bau sekali tubuhnya. Rasanya ingin muntah." Kata Tara yang menggerutu dalam hati. Tetapi Tara juga tidak ada pilihan lain, selain menerima dengan pasrah Semua itu dan menhan nafas sedikit demi sedikit. Meskipun tersiksa, ia harus melakukannya, atau kebohongannya akan terbongkar.     

Han Rui berdiri dan berjalan dengan di papah salah satu dari pegawai tadi untuk membantunya berjalan karena sedikit pincang. Han Rui ikut masuk kedalam mobil untuk mengantarkan Tara ke rumah sakit, sekaligus memeriksakan kakinya. Bagaimanapun ia harus bertanggungjawab, untuk kecelakaan yang dialami Tara saat ini.     

"Tuan, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya pegawai itu yang penasaran dengan kejadian yang menimpa putri pemilik perusahaan  Jiang Grup itu. Mengapa Tara terlihat kesakitan dan memegang perutnya.     

"Dia terjatuh. Sudah, jangan banyak bertanya. Bawa saja kami ke rumah sakit terdekat." Kata Han Rui dengan tegas. Bagaimanapun tidak ada yang boleh tahu kalau Tara sedang hamil, karena itu adalah aib bagi keluarga Jiang yang harus di sembunyikan dari orang luar.     

*Sebenarnya, apakah yang telah di rencanakan oleh Tara untuk Han Rui?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.