CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

747. sebuah kesepakatan



747. sebuah kesepakatan

Dokter itu masih berdiscusi dengan perawat yang ada di ruangan itu. Bagaimanapun mereka berdua harus sepakat, uang yang di tawarkan oleh tara lumayan banyak dan membuat mereka tertarik untuk menerima tawaran tara.     

"baiklah, kami terima tawaran nona dan memastikan semua akan menjadi rahasia kita bertiga, dengan syarat?" Kata dokter itu kepada tara. Dokter juga berbalik memanfaatkan keserakahan tara dengan sifat serakah pula. Apalagi melihat penampilannya tara dan juga han rui di luar, sudah jelas mereka berdua bukanlah orang biasa saja. Sedikit uang lebih tidak akan merugikan mereka.     

Perawat wanita itu sebenarnya tidak menyetujui kesepakatan ini. Tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa saat ini. Selain sedang membutuhkan uang, ia juga dibawah ancaman oleh dokter yang gila harta dan tidak bertanggung jawab itu.     

"katakana saja, jangan berbelit-belit. Semakin cepat, semakin baik." Kata tara yang merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan dokter itu.      

"150.000 dollar terlalu sedikit di bandingkan dengan resiko yang harus kami terima, jika pekerjaan kami diketahui oleh orang lain. Bagaimana dengan 500.000 dollar?" kata dokter itu yang menaikkan harga kesepakatan mereka tiga kali lipat, bahkan lima kali lipat dari kesepakan yangditawarkan oleh tara.     

Tara dan perawat wanita tercengan dengan harga fantastis yang di minta oleh dokter itu untuk kesepakat yang diminta tara.     

"500.000 dollar?! Kamu gila!!! Aku bisa mencari dokter dan rumah sakit lainnya." Kata tara yang tiba-tiba saja bangun dari tempat tidur dan akan berjalan keluar ruangan. Tara sejak tadi memang baik-baik saja dan tidak sakit. Acting yang dilakukannya hanya untuk mengerjai han rui saja. Alih-alih ingin menyelam sambil minum air untuk mendapatkan keuntungan ganda. Tara malah di peras oleh dokter yang akan ia ajak kerjasama.     

"puh… dasar pemeras. Dia piker bisa memerasku untuk mendapatkan uang lebih. 500.000 dollar, dengan uang sebanyak itu aku bisa mendapatkan dokter yang jauh lebih baik dan preofesional dibandingkan dia." Kata tara yang menggerutu dalam hati.     

Tara memang ingin memberikan pelajaran kepada han rui, tetapi ia juga tidak inngin dirgikan terlalu banyak dalam hal ini. 500.000 dollar jumlah yang cukup besar untuk menguras kantong pribadinya yang sudah mengalami kesulitan keuangan akhir-akhir ini. Uangnya sudah banyak terpakai untuk jonatan dan berbagai keperluannya yang lain. Apalagi papanya memang sudah tidak seloyal dahulu melepaskan uang untuk membiayai semua kebutuhan hidup tara.     

Di saat tara akan mencapai pintu keluar, perawat wanita itu berlari dan meraih tangannya kemudian membisikkan sesuatu di telingawanita cantik ini. Seketika senyuman menyeringai menghiasi bibir merah tara.     

"bagus, mengapa tidak sejak tadi kalian menyetujuinya." Kata tara yang langsung membalikkan badannya dan berjalan menuju tempat tidur pasien lain untuk melakukan rencana berikutnya.     

Setelah tara berbaring diatas tempat tidur pasien, rencana merekapun telah dimulai.     

"Direktur han, akan aku buat kau berlutut di kakiku mulai saat ini. Kita lihat saja, apa kau masih bisa mengelak dari tanggungjawab kali ini." Kata tara dalam hati dengan perasaan puas.     

Perawat dan dokter itu mendorong tempat tidur pasien itu keluar ruangan untuk menuju ruangan untuk operasi. Tetapi untuk membuat orang yang berada di luar ruangan itu tidak curiga, maka perawat wanita tadi menuangkan cairan darah di antara kedua kaki tara. Hal ini untuk membuat orang lain percaya, bahwa wanita cantik ini sudah mengalami keguguran. Tindakan han rui yang tdak sengaja mendorongnya hingga terjatuh itu, dimanfaat oleh tara untuk menjadikan direktur tampan ini sebagai kambing hitam atas kematian janin dalam kandungannya.      

Beberapa saat kemudian han rui dan pegawai yang mengantarkannya untuk meeriksa keadaan kakinya telah kembali ke ruangan yang digunakan untuk merawat tara tadi.     

" bagaimana keadaan nona jiang?" Tanya han rui dengan kaki sedikit bengkak. Tetapi tidak ada masalah serius lainnya dengan bekas luka direktur tampan itu. Hanya perlu sedkit istirahat saja dan kakinya akan segera sembuh.     

"saya tidak tahu, tetapi mereka membawa nona jiang keruang operasi tadi. Dokter sedang menunggu anda di ruangannya." Kata pegawai itu yang mulai sedikit menaruh rasa curiga kepada han rui. Apalagi tadi ia juga sempat melihat darah diantara kedua kaki tara itu.     

"apa?!" kata han rui yang sangat terkejut mendengar tara di bawa ke ruang operasi. Jangan-jangan hal yang di takutkannya benar-benar terjadi. Tara telah kehilangan bayinya.     

" dimana ruangan dokter itu?" kata han rui yang bergegas segera menuju ruangan dokter yang merawat tara.     

Kedua pegawai itu mengantarkan han rui ke ruangan dokter yang dimaksud, namun mereka berdua hanya menunggu di luar saja. Sedangkan yang masuk ke dalam ruangan adalah han rui sendiri.     

Han rui berjalan dengan wajah yang sedikit muram dipenuhi dengan rasa penasaran. Apa benar tara mengalami keguguran seperti yang ada dipikirannya. Tetapi tara sama sekali tidak mengalami benturan keras saat terjatuh tadi. Han rui juga tidak melihat putri direktur jerry jiang itu mengalami pendarahan. Hal ini sedikit aneh menurutnya, han rui curiga kalau ini hanya permainan tara saja untuk menjebaknya.     

"dokter, bagaimana keadaan nona jiang?" Tanya han rui setelah duduk di kursi di depan dokter itu.     

Dokter ini hanya diam dan memperlihatkan wajah sedih.     

" maaf tuan. Kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan nona jiang. Nona jiang telah mengalami ke guguran dan kehilangan bayinya." Kata dokter itu menjelaskan keadaan tara saat ini.     

"dokter jangan bermain-main denganku. Katakana, berapa banyak uang yang tara berikan kepadamu untuk melakukan penipuan ini." Kata han rui dengan tajam penuh kecurigaan memandang wajah dokter yang ada di depannya. Ia sama seklai tidak percaya dengan kata-kata dokter itu.     

Tatapan han rui sungguh menakutkan, hingga membuat dokter itu mengeluarkan keringat dingin. Tetapi ia harus tetap bertahan, atau semuanya akan terbongkar. Laki-laki di depannya ini sepertinya bukan orang biasa yang bisa di tipu atau dibohongi dengan mudah.     

"tuan, jaga ucapan anda. Apa maksud anda dengan berkata seperti itu? Tuan, benar-benar telah menghina saya sebagai dokter. Anda bisa keluar dari ruangan ini dan membuktikan ucapan saya." Kata dokter itu yang tiba-tiba saja marah untuk menutupi kepanikannya di hadapan han rui.     

"okay! Tetapi ingatlah, dokter. Jika aku menemukan Sesuatu yang tidak benar dalam hal ini, maka aku tidak akan melepaskan kalian begitu saja." Kata han rui menegaskan dengan sedikit meninggalkan ancaman kecil untuk orang-orang yang ia curigai ada indikasi melakukan penipuan tentang masalah keguguran yang tara alami.     

*Apakah Han Rui akan terjebak dengan permainan Tara kali ini?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.