CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

666. Mobil itu meledak



666. Mobil itu meledak

0Dalam keadaan genting seperti itu, siapa juga yang bisa berdikap tenang. Keadaan seperti ini, bukan pertama kali dialami oleh Tiara. Tetapi bukan berarti wanita cantik ini akan bermental baja dan tidak memiliki rasa takut. Ketakutan akan keselamatan bayinya, mengalahkan rada takut akan kehilangan nyawanya sendiri.      
0

Entah mengapa rasa bersalah mulai menggerogoti pemikiran tiara. Setiap tiara mengambil keputusan sendiri tanpa sepengetahuan suaminnya atas tanpa izin Yohan. Tiara sering kali membuat masalah baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Apakah tiara begitu tidak berguna, Sampai mvuat keputusan untuk dirinya sendiri saja tidak bisa? Hal ini yang muncul dalam pikiran tiara saat ini.      

Tiara hanya diam dan memejamkan matanya. Handphone Suster Jeans berbunyi berkali-kali. Sedangkan milik berbunyi tetapi entah dimana letaknya saat ini. Mobil terus melaju kencang dan terombang-ambing ke kanan dan ke kiri. Bodymobil yang rusak parah juga tidak dipedulikan oleh Joni lagi. Yang ada dalam pikiran sopir tampan ini, sekarang hanya bagaimana cara untuk meloloskan diri dari mereka semuanya.      

Bruakkk.... Bruakkk... bruakkk     

Suara dentuman ini sudah seperti irama ritme musik yang yang bisa setiap saat mereka dengar di dalam mobil. Meskipun menutup telinga juga tidak ada gunanya. Suara itu terlalu keras dan mengguncang tubuh mereka, seolah merontokkan sedikit demi sedikit mental dan keberanian orang-orang di dalam mobil itu. Sedangkan para penjaga itu hanya tertawa terbahak-bahak dengan keras di mobil mereka, melihat lawannya menjadi ciut nyali dan bergidik ketakutan.     

"Hana ambil handphone ku!" Teriak suster jeans yang meminta Hana untuk mengambil handphone di sakunya karena suster ini sedang sibuk untuk melindungi Tiara. Hana yang berada di kursi bagian depan dekat Joni akhirnya bergerak memutarkan tubuhnya dan berusaha meraih saku suster jeans sebisa mungkin. Tetapi hari ini sungguh tidak mudah mengingat kondisi mobil yang bergerak ke kanan ke kiri tidak tentu arah dan juga laju mobil yang sangat cepat pembuatannya terombang-ambing. jika kali ini handphone sister jeans juga hilang atas sampai jatuh, maka kesempatan mereka untuk bisa berbicara dan meminta bantuan kepada orang lain akan hilang juga.     

"Ahh..." Teriak hana punya berkali-kali terbentur jendela mobil dan juga kursi mi jam tangannya terus meraih pinggang suster jeans untuk mengambil handphone milik perawat itu. Berkali-kali juga hal itu gagal, yang ada tubuh hana semakin sakit semua. Hana terombang-ambing kesana kemari dan terbentur benda-benda yang berada di sekitarnya tidak hanya kepalanya lengan bahu serta bagian tubuhnya yang lain.     

"Jeans, Alfa tidak bisa mengambilnya." Kata Hana yang kesulitan karena tubuh suster juga terus bergerak kesana-kemari mengikuti gerakan mobil.     

Tiara yang sejak tadi hanya meringkuk. Sekarang memberanikan diri untuk membuka matanya dan menggerakkan tangannya meraba saku perawat itu dan akhirnya handphone itu berhasil di perolehannya.     

"Glen... Tolong kami!!!" Suara Tiara yang terdengar ketakutan dan gemetar. Kata-kata Tiara juga terdengar putus-putus dan tidak jelas. Mobil mereka sekarang sudah memasuki wilayah hutan yang berada di luar kota entah berapa lama dan kemana mobil mereka melaju, itu sudah tidak jelas lagi. Para penjahat itu menggiring mobil mereka ketempat yang dangat sepi dan jauh dari keramaian.     

"Hallo, tiara... Tiara...." Kata dokter glen yang tidak bisa mendengar suara Tiara dengan jelas karena terkendala signal handphone sehingga membuat suara wanita cantik itu terputus-putus bahkan terkadang tidak terdengar.     

justru yang terdengar jelas oleh dokter Glen hanya benturan-benturan suara mobil yang menakutkan.      

"Tiara dimana kalian?" Kata dokter glen yang terus-menerus berusaha berbicara dengan istri sahabatnya itu, demi bisa menemukan lokasi mereka saat ini.     

"Aku tidak tahu, Seperti jalan di tengah hutan." Kata tiara yang suaranya kembali terputus.     

"Nyonya muda, sepertinya mobil kita sudah tidak bisa bertahan lagi." Kata joni yang mulai merasakan kerusakan parah pada mobil yang dikendarai Mereka saat ini. Sebagai seorang sopir yang sudah terbiasa mengendarai mobil itu, tentu saja joni tahu jika ada yang tidak beres dengan mobil kesayangan sang tuan muda itu.     

Di sisi lain orang yang memberikan komando untuk mengejar mobil Tiara sudah puas untuk bersenang-senang.     

"Sudah cukup bermainnya. Cepat tangkap mereka semua." Perintah laki-laki berkaca mata hitam itu sambil tersenyum.     

Orang-orang yang mengendarai mobil dan mengejar mobil tiara menambah kecepatan dan memotong jalan mobil Joni.      

"Joni, awas!!!" Teriak teriak ketika mobil salah datu penjahat itu menghadang di depan hingga mobil joni kehilangan kendali. Joni membanting setir kearah kiri, hingga mobil mereka masuk dan terperosok jatuh ke bawah dan menabrak sebuah pohon besar.     

"Arrrgghh...." Teriak seluruh penumpang mobil itu.      

Bruakkk... Bruakkk...     

Bagian depan mobil ringsek dan rusak berat. Mesinnya berasap Seperti hendak terbakar. Semua penumpang di mobil Tiara terluka parah, khususnya joni dan hana yang duduk di bagian depan.     

"Jeans.. bawa Nyonya muda pergi." Kata hana yang terluka parah dan setengah sadar, sedangkan joni sudah pingsan.      

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkan kalian. Matipun aku tidak akan pergi." Kata tiara menolak. Tiara membuka pintu dengan tubuhnya yang lemah dan dengan suster jeans. Tiara membuka pintu depan dengan sisa tenaganya dan berusaha keras mengeluarkan hana dan joni dengan cepat, sebelum mobil itu meledak dan terbakar.     

"Tinggalkan saya... Selamatkan diri anda Nyonya. Terimakasih, saya bahagia ikut dengan Nyonya muda. " Kata hana dengan tersenyum sebelum pingsan.     

"Hana... Hana... Tidak! Kau harus bertahan." Kata tiara yang menarik dan menyeret tubuh hana dengan sepenuh tenaga, sedangkan Suster Jeans berusaha mengeluarkan dan menyeret tubuh Joni.     

Hal ini sangat sulit, mengingat tiara sedang hamil dan keadaan di dalam mobil tadi sudah banyak menguras emosi dan tenaganya.     

"Uuurrghhh...." Tiara menarik tubuh hana yang baru terjatuh dari mobil dan menyeretnya ke bawah pohon yang sekiranya aman. Bagi tiara yang penting mereka bisa keluar terlebih dahulu dari mobil itu. Begitu pula Suster Jeans yang juga sudah berhasil menarik tubuh Joni ke bawah pohon yang sama dengan Hana. Tidak lama kemudian mobil mereka meledak dan terbakar.     

Boom... Boom... boom...     

Begitu sangat mengerikan mobil itu di lahap api di hadapan mereka. Tiara menangis sambil membungkam erat mulutnya. Apa yang terjadi, jika tadi mereka sedikit saja terlambat keluar dari mobil itu? Tiara tidak sanggup untuk membayangkan, jika sampai hal itu terjadi.     

Tiara berusaha menyadarkan Hana yang terluka parah. Kepalanya mengeluarkan darah seperti halnya Joni.     

"Hana... Hana... Bangun! Hana, sadar Hana..." Kata tiara sambil menepuk pelan pipi pelayan setianya itu.     

"Nyonya muda Kim. Mereka berdua terluka parah. Mereka mungkin tidak akan sadar dengan cepat. Sebaiknya sekarang kita mencari tempat untuk bersembunyi." Kata Suster Jeans yang sejak tadi mengamati lingkungan sekitarnya, karena takut para penjahat itu akan menemukan mereka.     

Disisi lain para penjahat itu turun dari mobil mereka.     

"Cepat cari mereka semua!" Perintah laki-laki itu dengan berdiri melihat kearah api yang melahap mobil tiara dan para pelayannya di bawah sana.     

"Baik, Tuan." Para laki-laki berpakaian serba hitam itu mulai mulai menuruni bukit itu dan mencari para penumpang mobil Tiara.     

"Apakah kau yakin mereka masih hidup dengan kondisi mobil seperti itu?" Kata wanita cantik di samping laki-laki tampan itu.      

"Aku tidak akan puas sebelum melihat sendiri. Sekalipun mereka sudah mati, aku juga harus melihat mayat wanita itu." Kata laki-laki ini yang seperti memiliki dendam yang cukup dalam dengan Tiara.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.