CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

677. RUMAH SAKIT KOTA S



677. RUMAH SAKIT KOTA S

0RUMAH SAKIT KOTA S     
0

Sang presdir yang baru tersadar dsn membuka matanya. Merasa sangat terkejut ketika memandang jauh keatas hanya terlihat atap sebuah bangunan, bukan langit biru seperti terakhir kali ia berada di hutan.     

Laki-laki tampan ini Segera bangun dengan cepat dan tidak memperdulikan alat-alat medis yang masih menempel di tubuhnya saat ini.     

"Dimana istriku?"      

Hanya kata-kata itu yang pertama kali keluar dari bibir sang presdir yang langsung bangun begitu saja dari tempat tidur. Setelah mencabut selang infus yang menempel dan menusuk di nadi tangannya.     

asisten steve yang mendengar teriakan Sang presdir, segera berlari menuju tempat tidur pasien untuk mencegah Sang presdir turun dari tempat tidur pasien. Hal itu karena keadaannya masih lemah dan emosinya belum stabil.     

Asisten Steve memegang erat tubuh sang presdir sambil berteriak memanggil dokter. Supaya dokter dapat memeriksa kembali keadaan sang presdir Setelah siuman.     

"Presdir, tenanglah. Ibu tiara akan baik-baik saja." Kata asisten steve yang juga merasa bingung untuk menjawab pertanyaan dari sang presdir untuk keberadaan istrinya saat ini, karena sampai sekarang asisten tampan ini juga belum mendapatkan kabar lebih lanjut dari para anak buahnya soal keadaan maupun keberadaan Tiara.     

"kalian semua sudah menemukannya tanda tanya di mana Tiara saat ini? aku ingin bertemu dengan istri ku. Steve cepat antarkan aku ke padanya sekarang." Kata sang presdir yang terlihat gembira karena beranggapan bahwa asisten steve dan para anak buahnya telah berhasil menemukan istrinya dalam keadaan selamat.     

asisten steve hanya menundukkan kepala tanpa berani memandang kearah mata Sang presdir sambil diam seribu bahasa.     

"Steve, Mengapa kau hanya diam saja? Cepat bawa aku ke ruangan Tiara. Aku ingin mengetahui keadaannya saat ini." Kata sang presdir yang mulai menaruh curiga dari ekspresi wajah asisten Steve yang terlihat kebingungan menjawab pertanyaan dari yohan dan juga tersirat ekspresi ketakutan dan rasa bersalah dalam diri asisten Steve.     

"Steve, katakan padaku! Kalian menemukan istriku, bukan? Tiara pasti baik-baik saja. Kau jangan diam saja! Cepat jawab pertanyaanku!!!" Kata sang presdir dengan suara tinggi dan membentak asisten steve dengan penuh kemarahan.      

Sang presdir memporak-porandakan seluruh barang-barang yang ada di sekitarnya seperti orang gila, ketika asisten pribadinya itu memilih untuk diam seribu bahasa dan tidak mau menjawab pertanyaannya sama sekali.     

Yohan tidak banyak bicara lagi. Laki-laki ini langsung turun dari atas tempat tidur pasien dan berjalan menuju pintu dengan cepat yang yohan mampu.     

"Presdir, anda mau pergi kemana? Anda tidka boleh pergi." Kata asisten Steve yang masih berusaha mencegah. Bagaimanapun keadaannya yohan belum pulih sepenuhnya baik fisik maupun secara emosional.      

"Pergi saja kau ke neraka!!! Bagaimana bisa aku berada di sini, ketika istriku saja taidak tahu ada dimana sekarang?" Kata yohan yang mengabaikan ucapan asisten steve untuk tetap tinggal dan menjalani perawatan Sampai laki-laki ini benar-benar sembuh.     

"Presdir!!!" Kata asisten steve yang mrncoba memeluk sang presdir dari belakang untuk mencegahnya keluar dari ruangan itu. Tetapi emosi dan keinginan sang presdir untuk pergi lebih kuat, dibandingkan keinginan asisten Steve. Yohan akan menyingkirkan apapun yang menghalanginya kali ini. Sekalipun itu adalah asisten steve, orang kepercayaannya selama ini.     

"Steve, lepaskan!!!" Kata sang presdir yang terus memberontak dan memukuli asisten steve dengan siku tangannya. Kaki yohan pun tidak mau tinggal diam untuk bergerak menginjak-injak dan menendang bagian tubuh asisten steve yang bisa ia jangkau.     

"Steve, aku bilang lepaskan! Jika tidak aku akan memecatmu saat ini juga." Kata sang presdir mengancam.     

"Tidak akan! Pecat saja." Kata asisten steve yang tidak akan melepaskan sang presdir pergi dengan keadaan seperti itu, karena hal itu dangat berbahaya.     

"Dokter... Suster... Tolong!" Teriak asisten steve meminta bantuan kepada petugas medis untuk bisa memenangkan sang presdir yang semakin tidak terkendali itu.     

"Dokter... Dokter.... Cepat tolong!" Teriak asisten Steve terus-menerus sambil tetap memeluk erat tubuh sang presdir, meskipun asisten tampan ini sudah di hajar habis-habisan sampai babak belur oleh yohan.     

Dokter glen yang mendengar teriakkan asisten steve Segera berlari ke kamar sahabatnya itu. Sesampainya dikamar yohan, dokter Glen meminta para stafnya untuk segera menyergap sahabatnya itu dan memberikan suntikan obat penenang, supaya yohan bisa tenang.     

"Suster, ambil dan berikan obat penenang." Perintah Dokter glen kepada salah seorang perawat wanita yang baru saja datang ke ruangan itu.     

"Glen, jika kau berani melakukannya. Aku akan membunuhmu!" Kata yohan mengancam kepada sahabatnya itu, supaya tidak menyuntikkan obat penenang atau obat tidur kepada yohan. Jika hal itu sampai terjadi, yohan pasti tidak akan bisa mencari tiara hari ini.     

"Yohan, maafkan aku." Kata dokter glen sembari memberikan suntikan penenang untuk sahabatnya itu. Meskipun tidak tega, tetapi dokter glen tetap harus melakukannya.     

Tidak lama setelah yohan kembali tenang dan tertidur kembali. Tuan dan nyonya Kim, Serta Emelly datang berkunjung ke kamar yohan dengan penuh rasa khawatir.      

Bagaimana tidak khawatir, menantu mereka sampai sekarang belum ada kabar atau di ketemukan dan keadaan Yohan seperti itu. Tentu sebagai  orang tua hati mereka berdua terasa hancur dan sedih. Belum lagi mereka juga harus mengurus proses pemakaman untuk Joni yang merupakan sopir setia mereka yang telah mengabdi di kediaman keluarga Kim begitu lama. Di tambah lagi Joni hanya sebatang kara dan tidak memiliki keluarga lainnya. Sedangkan hana masih fi rawat secara intensif di ruangan khusus karena lukanya cukup parah. Semua hanya bisa berdoa, semoga hana juga bisa melewati masa kritisnya dan sembuh seperti sedia kala.     

Pencarian terus dilakukan tanpa henti oleh orang-orang dari pihak berwajib yangbtelah mendapatkan Laporan, di tambah orang-orang khusus yang di perintahkan oleh tuan kim dan juga asisten Steve untuk mencari tiara. Mungkin hanya sebatas ini saja yang bisa mereka lakukan saat ini, menunggu hasil penyelidikan dan pencarian dari orang-orang yang telah di tugaskan dalam misi pencarian itu.     

"Kakak...." Kata Emelly yang meneteskan air mata melihat keadaan kakak laki-lakinya yang terlihat lemah dan menderita. Padahal laki-laki kuat dan dingin seperti yohan, tidak pernah mengalami hal yang membuatnya terlihat lemah dan terpuruk Seperti itu.     

Dokter glen menghampiri Kitty kecil yang sedang menagis memeluk tubuh yohan yang masih tertidur lelap itu.     

"Jangan perlihatkan air matamu kepada kakakmu. Kau harus bisa menghiburnya, Sampai tiara diketemukan. Yohan begitu tertekan dan syok. Hingga emosinya meledak dan tidak terkendali. Kau pasti tahu, betapa kakakmu mencintai istrinya." Kata dokter glen kepada Kitty kecil, sambil meraih bahu gadis cantik ini dan membalikkan badan Kitty kecil, kemudian memeluknya dengan erat. Supaya gadis cantik ini bisa menumpahkan segala kesedihannya di bahu dokter tampan ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.