CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

686. titik terang keberadaan tiara (2)



686. titik terang keberadaan tiara (2)

0"terimakasih kakek... Terimakasih..." Kata sang presdir berkali-kali kepada laki-laki tua itu.     
0

"Mohon tunggu sebentar, saya akan menuliskan alamat kediaman saya." Kata yohan dengan tersenyum manis.     

Kakek tua itu hanya menganggukkan kepala dengan tenang. Hati laki-laki tua itu juga akan terasa senang, jika laki-laki muda di depannya ini memang benar-benar suami wanita yang ditemukannya waktu itu.     

"Sepertinya laki-laki ini orang yang baik dan mencintai istrinya. Semoga takdir  akan mempertemukan kalian kembali secepatnya." Kata kakek tua itu dalam hati sembari mendoakan pertemuan antara yohan dan Tiara.     

Yohan Segera bangkit dari posisi duduknya dengan wajah berseri dan hatinya sedikit senang. Presdir tampan ini Segera berlari menuju mobilnya untuk mengambil secarik kertas dan menuliskan alamat serta nomor telepon untuk diberikan kepada kakek tua itu. Jika mungkin nanti ada informasi lagi soal keberadaan Istrinya atau mungkin orang yang mengantarkan tiara ke rumah sakit kembali untuk menemui kakek tua itu, orang itu bisa menelepon atau mengantarkan tiara ke kediaman Kim. Dengan begitu yohan dan keluarga kim akan sangat berterimakasih sekali.     

Melihat putranya berlari dengan raut wajah bahagia, tuan kim merasa sedikit heran. Apa gerangan yang membuat yohan tiba-tiba semangat seperti itu. Tuan kim mengalihkan pandangannya kepada laki-laki tua yang duduk diatas tumpukan kayu yang di bawa dari hutan. Laki-laki tua itu juga tersenyum sambil mengangguk kepala menyapa tuan kim dari jauh.     

"Sayang... Ada apa? Mengapa kau berlari-lari seperti itu?" Tanya tuan Kim kepada Yohan.     

"Papa... Aku menemukan jejak istriku. Cepat minta orang-orang kita untuk mencari dan mendatangi seluruh rumah sakit terdekat di desa atau kota pun kota di ujung hutan ini. Kakek tua itu mengatakan bahwa kemarin ia menolong seorang wanita hamil di dalam hutan dan meminta seseorang membawanya ke rumah sakit." Kata Yohan yang segera membuka pintu mobilnya dan mencari kertas dan pena untuk menulis alamat serta nomor telepon miliknya.     

"Sungguh! Papa ikut senang mendengarnya. Papa sudsh tidak sabar ingin bertemu dengan tiara dan mengetahui keadaan saat ini."  Kata tuan Kim kepada Yohan.     

Setelah selesai menuliskan alamat dan nomor telepon, Yohan meminta beberapa lembar uang yang di miliki oleh papanya untuk diberikan kepada laki-laki tua itu. Maklum saja, jangan kan uang atau kartu nama yang tidak yohan bawa. Bahkan sekarang saja yohan masih memakai pakaian Pasien rumah sakit milik dokter Glen.     

"Ceritanya panjang. Nanti aku akan menceritakannya kepada Papa saat di dslam mobil." Kata Yohan yang segera berjalan menemui kakek tua itu dan memberikan alamat serta uang kepada kakek tua itu sebagai imbalan sekaligus rasa terimakasih yohan atas informasi berharga yang telah diberikan.     

"Tuan muda, ini apa? Anda tidak perlu memberikan saya uang. Saya akan dengan senang hati menolong siapa saja yang memerlukan pertolongan, meskipun itu bukan istri tuan muda." Kata kakek tua menolak pemberian yohan kepadanya. Kakek tua itu iklas membantu wanita itu atas dasar kemanusiaan, bukan berharap sebuah imbalan atau ucapan terimakasih dan sebagainya.     

"Kakek tolong terimalah. Ini bukan apa-apa fi bandingkan istri ku. Ini adalah alamat dan nomor telepon rumah kami. Jika mungkin ada informasi lagi tentang istri ku. Kakek bisa menghubungi Telepon saya atau datang ke kediaman kami." Kata Yohan sambil memberikan kertas serta uang kepada kakek tua itu, meskipun sedikit memaksa karena kakek tua itu menolak berkali-kali pemberiannya itu. Kemudian yohan meminta salah satu bodyguard miliknya untuk mengantarkan kakek itu pulang ke rumahnya, meskipun awalnya Kakek tua itu menolak. Pada akhirnya menerima juga, Setelah di bujuk oleh Yohan dan tuan Kim.     

Setelah kakek tua itu pulang diantar ol3h anak buahnya. Yohan dan tuan kim segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju ke jalan yang yang di tunjukkan oleh kakek tua tadi. Selain itu yohan juga Segera menghubungi asisten Steve untuk meminta sedikit bantuan asisten pribadinya itu.     

"Hallo, presdir. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya asisten Steve seperti biasanya ketika menerima telepon dari bosnya itu. Asisten tampan ini masih sibuk diruangan kerjanya. Begitu banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan sendiri, selama sang presdir belum aktif bekerja kembali di perusahaan.     

"Steve, carikan aku data kota-kota terdekat dari hutan tempat tiara hilang dan data semua rumah sakit di kota-kota itu, secepatnya!." Kata yohan memberikan perintah kepada asisten steve dengan kata-kata yang tegas untuk menjelaskan kepada asistennya itu, bahwa perintah ini penting dan harus cepat di kerjakan.     

"Siap, presdir. Saya akan segera mengirimkan semua data itu, Setelah saya selesai membuat datanya." Jawab asisten steve.     

"Aneh, mengapa tiba-tiba presdir meminta data nama-nama kota dan rumah sakit terdekat dengan lokasi hutan itu. Apakah mungkin Nyonya tiara sudsh di temukan?" Kata asisten steve dalam hati. Tetapi sudahlah, nanti ia bisa bertanya l3bih lanjut kepada Doni yang saat ini sedang berada di lokasi pencarian.     

"Waktu hanya 15 menit sebelum aku sampai fi kota terdekat dari hutan ini. Jika kau merasa kesulitan, kau bisa meminta bantuan Glen." Kata yohan merekomendasikan dokter tampan sahabatnya itu kepada asisten Steve untuk mempercepat tugas asisten pribadinya.     

"Baik, presdir." Jawab asisten steve yang selalu singkat dan tanpa banyak bertanya ia akan segera melakukan perintah sang presdir dengan cepat dan hasil maksimal.     

"Haits... 15 menit, ini sudah waktunya yang cukup lama di berikan untukku. Biasanya juga 5-10 menit saja. Bahkan menerima tugas dari presdir lebih membuat jantungku berdetak kencang dibandingkan bertemu dengan wanita cantik." Kata asisten steve yang bergumam sendiri di dalam ruangannya, sambil Segera mencari data tempat-tempat yang diinginkan oleh bosnya itu.     

Setelah selesai meng hubungi asisten Steve. Sekarang yohan dan tuan kim akan menuju kota terdekat dan rumah sakit terdekat di kota itu dengan mengandalkan peta digital yang ada di handphone miliknya.     

---------------     

Disaat yang sama tuan muda Yu dan asisten Daniel juga sudah berputar-putar di sebuah desa terdekat dengan hutan itu. Tetapi mereka sedikit bingung untuk menemukan rumah kakek tua itu, apalagi keduanya kemarin sama sekali tidak mengetahui nama kakek tua yang meminta bantuan untuk mengantarkan wanita itu ke rumah sakit.     

"Tuan muda, desa ini lumayan luas. Kita harus memulai darimana mencari rumah kakek tua itu, sedangkan namanya saja kita tidak tahu?" Kata asisten Daniel kepada tuan muda Yu yang baru saja keluar dari dalam mobil mereka.     

"Bukankah kau masih punya mulut untuk bertanya? Tidak mungkin satu desa ini tidak ada satu orangpun yang mengenal kakek itu. Jadi, cepat jalan dan bertanya kepada orang yang yang kita temui." Kata tuan muda Yu yang terpaksa harus berjalan kaki untuk memasuki desa itu karena jalan di desa itu sempit dan susah untuk di lalui oleh mobil.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.