CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

704. Berikan bukti yang ku inginkan



704. Berikan bukti yang ku inginkan

0Sesampainya di dalam ruangan Tiara. Emelly masuk bersama asisten Steve. Cantik ini bersembunyi di belakang punggung asisten Tampan itu ketika Kakak laki-lakinya itu melihat ke arahnya.     
0

"Hei, gadis nakal, Kemari kau! Tidak perlu bersembunyi lagi di belakang Steve. Aku tahu itu adalah kamu." Kata Yohan yang memanggil Emelly yang bersembunyi di belakang asistennya itu.     

"Kakak... papa... Aku..." Kata Emelly sambil jalan maju kemudian berdiri di depan Yohan dan papanya.     

"Aku sudah bilang. Di rumah saja, temani mama. Biarkan kami yang mengurus semuanya. Jika semua sudah selesai, akmi juga akan segera kembali ke kediaman Kim." Kata tuan Kim yang memarahi putrinya itu. Bukannya tuan Kim tidak suka Emelly datang ke tempat itu, cuma mamanya lebih membutuhkan putrinya saat ini di bandingkan dengan mereka ataupun Tiara.     

"Tetapi papa... Aku hanya ingin mengetahui keadaan kakak cantik dan keponakanku saja." Kata Emelly yang memang sangat penasaran dan rindu dengan Tiara.     

Emelly berjalan mendekati Tiara dan ingin sekali memeluk Tiara yang sedang di atas tempat tidurnya seperti biasa. Tetapi Tiara terlihat menolak dan membuat Emelly sedikit bingung Sebenarnya apa yang terjadi dengan kakak cantiknya.      

"Kakak cantik... Kenapa kau juga menolakku? Apakah kau juga tidak suka aku datang? Kalian semua jahat!" Kata Emelly yang langsung berlari keluar dari ruangan itu dengan kecewa sambil menangis. Padahal ia sudah jauh-jauh datang, tetapi mereka Semua justru menolak kehadirannya.     

Yohan berjalan keluar ruangan itu untuk mengejar adik perempuannya itu.      

"Tiara tidak sedang menolakku. Ia hanya tidak mengenalmu dan menganggapmu sebagai orang asing. Jangankan engkau, aku saja yang suaminya juga di lupakan olehnya." Kata Yohan menjelaskan kepada Emelly, supaya gadis cantik itu tidak salah paham dengan istrinya.     

Emelly memandang wajah kakak laki-lakinya yang terlihat sedih. Tetapi tetap berusaha kuat dan tenang.     

"Maksudnya kakak cantik amnesia?" Kata Emelly yang terkejut mendengar kata-kata Yohan soal keadaan Tiara saat ini.     

Yohan hanya menganggukkan kepalanya dan membenarkan pertanyaan Emelly.     

"Menurut dokter, Tiara mengalami benturan di kepalanya yang membuatnya tidak mengingat sebagian memori kehidupannya. Semuanya akan kembali seperti sediakala, ketika Tiara mendapatkan ingatannya kembali nanti. Jadi kita hanya perlu membantunya secara perlahan untuk mendapatkan ingatannya." Kata Yohan kepada Emelly dan mengajak adiknya itu kembali lagi kedalam ruangan Tiara.     

"Oh, jadi seperti itu. Pantas saja kakak cantik tidak mengenaliku dan menolakku tadi. Ternyata dia sedang kehilangan sebagian ingatan miliknya. Kakak Yohan pasti sangat sedih saat ini. Seharusnya, kelahiran putranya adalah momen paling indah bagi keluarga kecil, tetapi justru Istrinya sedang sakit seperti itu. Terpaksa kakak harus memulainya dari awal kembali." Kata Emelly dalam hatinya sambil berjalan mengikuti kakaknya ke kamar Tiara.     

"Kakak harus kuat ya, demi keponakan kecilku. Aku akan membantu kakak nanti untuk merawatnya." Kata Emelly sambil tersenyum untuk memberikan semangat kepada Yohan.     

"Dasar, kamu ini. Kamu harus menyelesaikan kuliahmu dahulu. Baru membantuku." Kata Yohan mengelus kepala emelly dengan lembut seperti anak kecil saja.     

"Itu mudah, aku akan melanjutkan kuliahku disini saja. Supaya bisa membantu kakak nanti." Kata Emelly yang sudah membulatkan tekadnya. Lagipula ia adalah calon dokter. Pasti sedikit banyak bisa membantu dalam proses penyembuhan kakak iparnya nanti.     

"Kau tidak perlu melakukan itu. Lagipula hanya satu tahun saja. Lanjutkan saja kuliahmu di sana. Soal Tiara nanti ada Glen dan Dokter Angel yang akan membantu." Kata Yohan yang kemudian membuka pintu ruangan Tiara dan masuk kedalam bersama dengan Emelly.     

" Ternyata benar kedatangan dokter Glen dan dokter Angel ke rumah sakit ini atas permintaan kakak. mungkin aku hanya salah paham saja kepada kakak Glen tadi." Kata Emelly dalam hatinya.      

Ketika Yohan dan Emelly sudah kembali ke dalam kamar. ternyata dokter Glen dan dokter Angel juga sudah berada di dalam kamar yang sama.     

"Emelly, kau juga ada di sini?" Kata dokter Glen yang terkejut melihat Kitty kecil berada di rumah Sakit itu. Padahal Yohan sudah melarangnya untuk datang.     

"Iya, kenapa? Apa aku tidak boleh menjenguk kakak cantik yang sedang sakit." Kata Emelly yang terlihat jengkel mendengar pertanyaan dokter glen.     

"Sudah datang tidak mengajakku, masih saja marah melihatku di sini." Kata Emelly menggerutu di dalam hatinya.      

"Bukan begitu maksudku. Tentu saja boleh. Sudahlah, aku tidak ingin berdebat denganmu sekarang." Kata dokter glen yang mengakhiri pertengkaran mereka yang tidak ada manfaatnya itu. Yang ada pertengkaran mereka hanya akan membuat Tiara pusing saja dan yohan marah.     

Dokter Glen mengalihkan pandangannya kepada Yohan karena ada hal yang akan dibicarakan kepada sahabatnya itu.     

"Yohan, aku sudah selesai mengurus semuanya. Kita sudah bisa memindahkan Tiara ke rumah sakit ku di kota S untuk proses penyembuhan amnesia dan hari ini juga kalian bisa membawanya pulang bersama dengan bayinya." Kata dokter Glen kepada yohan.     

"Benarkah? Aku sangat senang sekali." Kata Yohan tersenyum bahagia karena Tiara dan juga bayinya sudah bisa berkumpul bersama lagi di kediaman keluarga Kim.     

"Sayang... Apa kau dengar itu? Kita sudah bisa membawamu pulang." Kata Yohan berbicara kepada Tiara yang masih terlihat bengong dan tidak mengerti dengan maksud Yohan.     

"Pulang? Pulang kemana? Sampai sekarang saja aku belum tahu suamiku itu siapa? Kau, tuan muda Kim atau tuan muda Yu." Kata Tiara dalam hati. Tidak ingin pulang bersama siapapun kecuali ia mendapat bukti yang jelas tentang masalah statusnya. Bagaimana ini adalah hal yang sangat penting karena berhubungan dengan ayah dari bayinya.     

"Tidak! Siapa kau mau membawaku pulang? Kau bukan siapa-siapa bagiku." Kata Tiara yamg ingin memancing kembali informasi yang sangat ia butuhkan dari laki-laki bernama Kim Yohan ini. Meskipun wajah laki-laki ini lebih familiar baginya di bandingkan tuan muda Yu, tetapi Tiara tidak bisa percaya begitu saja dan mengikuti semua keinginan mereka.     

Yohan berjalan mendekati Tiara untuk memperjelas Semuanya.     

"Maksudmu apa sayang? Aku suamimu, Kim Yohan. Kita sudah menikah lebih dari setahun dan bayi yang kau lahirkan itu adalah buah cinta kita." Kata Yohan menjelaskan kepada Tiara dengan kata-kata yang lembut, supaya Istrinya itu dapat mengerti dan percaya bahwa semua yang ia katakan adalah benar.     

"Jika kau benar-benar suamiku. Maka kau pasti bisa membuktikan kebenaran dari ucapamu" kata Tiara dengan tatapan mata serius dan tegas. Sudah jelas kali ini tiara tidak sedang main-main. Tiara memang lupa ingatan, tetapi bukan menjadi bodoh. Ia kembali menjadi wanita yang keras kepala dan pandai serta suka memberontak seperti awal mengenal yohan, bukan wanita manja dan bergantung kepada laki-laki seperti Setelah menikah presdir Perusahaan Lianxi Grup itu.     

"Oke, jika itu yang kamu mau. Kalau aku bisa membuktikan semua ucapanku. Kau harus iku pulang denganku, tanpa banyak mengeluh." Kata Yohan yang juga mengajukan syarat kepada Tiara.     

Yohan tahu, bahwa ia harus berusaha mendapatkan kepercayaan Istrinya dari awal lagi. Tetapi semua itu tidak akan membuat Yohan gentar atau takut. Jika dahulu ia bisa menaklukkan Tiara dan mendapatkan cintanya, kali ini Yohan pun pasti bisa.     

"Baiklah, aku Setuju." Kata Tiara sambil tersenyum puas karena apa yang ia inginkan akan ia dapatkan segera.     

Yohan hanya tersenyum menyeringai melihat ekspresi dingin istrinya yang seolah sudah merasa menang dengan keinginannya.      

"Sayang, kau masih saja polos seperti dulu. Dalam hal ini justru kau yang masuk dapam permainanku. Tunggu saja, aku akan membawamu dan anak kita pulang hari ini." Kata Yohan dalam hati.      

Yohan sudah menyiapkan segalanya, itulah mengapa laki-laki ini begitu percaya diri menantang istrinya kali ini. Yohan yakin, bahwa ia akan berhasil menaklukkan Tiara yang keras Kepala itu dan menjadikannya kembali sebagai kelinci kecilnya yang manis dan penurut. Itulah tujuan asisten Steve datang ke rumah sakit itu dengan membawa beberapa dokumen penting tentang pernikahan Yohan dan Tiara, sebagai bukti bahwa mereka memang benar-benar suami istri yang sah di mata hukum.     

"Steve, tolong panggilkan tuan muda Yu untuk masuk ke dalam. Kami akan membicarakan sesuatu bertiga saja." Kata sang presdir kepada asisten Steve.      

Yohan ingin memperjelas Semuanya, sebelum tuan muda Yu kembali ke negara Amerika.      

"Baik presdir." Jawab asisten Steve yang Segera melaksanakan perintah bosnya itu.     

Tidak lama kemudian tuan muda Yu dan asisten Daniel memasuki ruangan Tiara dan semua orang di minta untuk keluar ruangan itu kecuali asisten Steve dan asisten Daniel sebagai saksi dari pihak masing-masing yang akan memperkuat penyataan Yohan dan tuan muda Yu di depan Tiara nantinya.     

* Mampukan Yohan membawa pulang Istrinya kali ini?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.