CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

502. Bimbang



502. Bimbang

0Setelah semua orang selesai makan malam. Gadis cantik ini segeran mengambil makanan yang disiapkan oleh pelayan untuk dokter glen. Emelly meletakkan makanan dan minuman itu diatas nampan dan meminta pelayan untuk membantunya membawa makanan itu mengikutinya ke kamar kakak tampan.     
0

Emelly mengetuk pintu kamar itu secara perlahan-lahan, tetapi tidak ada jawaban dari kakak Tampan. Beberapa kali ia melakukannya tetapi hasilnya tetap sama. akhirnya jadi cantik ini memutuskan untuk membuka pintu karena memang tidak dikunci. Kemudian ia meminta pelayan yang membawa makanan masuk ke dalam kamar dan menyajikannya di atas meja.      

Setelah semua makanan tersaji di atas meja, gadis cantik ini meminta para pelayan itu keluar kamar dan hanya dia saja yang menunggu Kakak tampan keluar dari kamar mandi.     

Sambil menunggu kakak tampan selesai dan keluar dari kamar mandi. gadis cantik ini bermain handphone berkirim pesan dengan seseorang sambil senyum-senyum sendiri.     

Emelly : "Selamat malam kakak steve, lagi apa?"     

Asisten Steve : "Sedang makan malam sambil meneliti dokumen di dalam laptop."     

Emelly : "Kalau makan jangan sambil kerja. Makan dulu, baru lanjut kerja."     

Asisten Steve : "Ya, mau bagaimana lagi? Dokumen ini harus diserahkan kepada presdir besok pagi. Jadi aku harus memastikan semuanya sudah benar dan selesai malam ini juga."     

Emelly : "Oh, berati kakak steve akan sangat sibuk malam ini."     

Asisten Steve : "Ya, Lumayan."     

Emelly : "Kalau begitu, selamat berkerja kakak steve. Tetap semangat."     

Asisten steve : "Terimakasih, nona Muda."     

Emelly : "Jangan panggil aku nona muda!"     

Asisten steve : "Oh, maaf. Baik, Nona Tua." (Dibelakang disertai emoticon tertawa sambil menutup mulut).     

Emelly : "Eh, berani memanggilku seperti itu?"      

(Dibelakang disertai emoticon ekspresi wajah marah).     

Asisten steve : "He... He..."     

Emelly : "Dasar Jahat!"     

Asisten steve : "Oh, Nona muda. Saya harus melanjutkan pekerjaanku lagi. Mungkin chat ini bisa kita lanjutkan nanti. Selamat malam."     

Emelly : "Selamat malam juga, Kakak steve."     

Tidak lama kemudian setelah gadis cantik ini selesai kirim pesan dengan asisten Steve. Kakak tampan sudah terlihat keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk di tubuhnya.     

"Huwaaa... Ke kenapa kakak tidak memakai pakaian?" Teriak gadis cantik ini yang merasa terkejut karena melihat Dokter glen hanya memakai handuk untuk menutup di bagian bawah tubuhnya. Emelly Segera menutup kedua matanya dengan kedua telapak tangannya.     

Dokter tampan ini sebenarnya sama terkejutnya dengan gadis cantik ini. laki-laki ini hanya tahu, jika ia berada di dalam kamar sendiri tanpa ada seorang pun selain dirinya. Tetapi ketika keluar dari kamar mandi, tiba-tiba melihat Emelly sudah duduk di sofa di dalam kamarnya.     

"Sial! Untung saja handukku tidak copot gara-gara terkejut melihatnya. Sudah bagus aku tidak berteriak." Kata dokter tampan ini dalam hati. Tetapi ia harus tetap terlihat tenang dan tidak panik.     

"Bukankah ini hal wajar. Mana ada orang mandi memakai pakaian? Lagipula aku masih memakai handuk di tubuhku. Bagaimana bisa kau bilang aku tidak memakai pakaian?" Jawab dokter tampan ini dengan santai, tanpa rasa gugup sedikitpun.     

Dokter Tampan ini kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju lemari pakaian untuk mengambil pakaian ganti. Sedangkan emelly tetap duduk sambil menutup kedua matanya duduk di atas sofa, tanpa berani mengintip sama sekali.     

Setelah selesai berganti pakaian dokter tampan ini diam-diam melangkahkan kakinya mendekati gadis cantik ini. Laki-laki tampan ini dengan sengaja mendekatkan wajahnya di depan gadis cantik ini.     

"Kakak tampan... Sudah selesai belum? Nanti makanannya keburu dingin." Teriak Emelly yang mengira kakak tampannya masih di dalam kamar ganti untuk berganti pakaian.      

Gadis cantik ini sama sekali tidak sadar, jika laki-laki tampan yang ia panggil saja tadi sudah ah berada di depannya.  Kakak Tampan yang tersenyum manis, meskipun tanpa suara.     

" Kakak... " Teriak gadis cantik ini sekali lagi.     

Tiba-tiba dokter tampan ini mendaratkan kecupan lembut di atas rambut kepala gadis cantik ini.     

"Terimakasih Kitty kecil. Kamu sudah repot-repot membawakan makanan untukku. Kau sudah bisa membuka matamu, aku sudh memakai semua pakaian dengan lengkap he.. he..." Kata dokter tampan ini sambil tertawa kecil.     

Gadis cantik ini sedikit demi sedikit membuka penutup matanya. Emelly langsung disambut dengan senyuman manis sang dokter tampan ketika pertama kali membuka mata. Hanya wajah Kakak Tampan yang memenuhi pandangannya saat itu. Bagaimana mungkin ia bisa melihat pemandangan indah yang lainnya, jika wajah tampan dan senyuman manis itu berada tepat di hadapan matanya.     

gadis cantik ini mulai berpikir Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Kakak tampan darinya. Mengapa laki-laki tampan ini seolah menarik ulur perasaannya, tanpa kepastian yang jelas. Ketika dirinya mendekat dan mengejar laki-laki ini terasa berlari menjauh darinya, bahkan terkesan bersembunyi dan tidak ingin mendekatinya. Tetapi ketika gadis cantik ini sudah bertekad mantap di dalam hatinya untuk merelakan dan memulai hidup baru, dengan perasaan yang baru. Mengapa apa laki-laki tampan di hadapannya ini seolah mendekat dan menarik tangannya untuk kembali kepadanya.     

"Kakak Tampan, sebenarnya apa yang kau mau dariku? Tolong, jangan permainkan perasaanku lagi." Kata gadis cantik ini dalam hati.      

Sikap dokter Glen yang begitu hangat kepadanya saat ini seolah membuatnya menjadi goyah dan bimbang untuk melangkah ke depan. Sedangkan pada dasarnya perasaan gadis cantik ini masih pada pemiliknya dahulu.     

"Kakak Tampan... Jangan memperlakukan aku seperti itu lagi, jika kakak tidak ingin apa salah paham dan mengertikan perhatian Kakak adalah lebih dari kasih sayang seorang kakak laki-laki." Kata gadis cantik ini sambil memandang ke arah mata dokter Glen dengan tajam. Tatapan mata itu seolah sedang menyelam ke dalam mencari sebuah jawaban dari segala pertanyaannya melalui bola mata berwarna biru itu.     

Dokter glen hanya tersenyum mendengar perkataan Emelly yang terdengar polos dan penuh harap itu.     

"Sudahlah, Aku sudah lapar. Bagaimana jika kita makan bersama saja?" Kata dokter tampan ini dengan mengambil makanan diatas meja.     

Laki-laki tampan ini kemudian mengambil satu sendok nasi dengan lauknya dan menyodorkannya ke depan mulut gadis cantik ini untuk menyuapi.     

"Aaa..." Kata dokter tampan ini sambil buka mulut, sebagai tanda ia memberikan perintah kepada gadis cantik ini untuk membuka mulutnya dan menerima makanan yang di sebabkan oleh laki-laki tampan.     

"Makanan ini untuk kakak tampan saja aku sudah makan tadi di ruang makan bersama papa, mama, dan juga Kakak beserta istrinya" jawab gadis cantik ini menolak permintaan atau suapan nasi dari laki-laki tampan ini. Walaupun pada dasarnya, gadis cantik ini memang belum makan nasi. Saat di ruang makan tadi iya hanya meminum segelas jus saja. Setelah itu mengantarkan makanan untuk kakak tampan. Emelly berharap bisa makan bersama dengan laki-laki yang sudah lama ia sukai sejak kecil itu.     

"Aaa..." Kata dokter Tampan sekali lagi. sekian kalinya lagi gadis cantik ini hanya menggelengkan kepala dan tetap menolak.     

"Maaf, aku harus pergi." Kata gadis cantik ini yang beranjak berdiri dan hendak melangkahkan kakinya keluar kamar. Namun dokter tampan ini dengan cepat menarik tangan Emelly, hingga jatuh terduduk di sampingnya.     

"Duduklah disini. Jangan menolak, temani aku makan. Aku tahu kau belum makan malam." Kata dokter glen yang mengambil kembali sesendok Makanan dari piringnya.     

Gadis cantik ini terlihat bingung, ia tidak ingin lagi terjebak di perasaan yang sama dan membuatnya bingung dan bimbang.     

------------------------------     

Baca juga novel :     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.