CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

501. Keberuntungan yang berlipat-lipat



501. Keberuntungan yang berlipat-lipat

0Setelah Hana pergi dari kamarnya, seketika gadis cantik ini berteriak histeris sambil melompat-lompat diatas sofa dan menari kegirangan.     
0

"Yes, yes, yes.... Yeee.... Kakak tampan rindu kepadaku! Yee..."teriak Emelly dengan penuh semangat.     

Setelah selesai meluapkan rasa bahagianya, gadis cantik ini segera turun dari Sofa. Kemudian menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Setelah selesai mengganti bajunya dengan pakaian yang rapi dengan riasan wajah yang natural seperti biasanya.     

-------     

Hana sudah sampai diruang tamu dan menemui para Majikanya.     

"Tuan, saya sudah menyampaikan pesan anda. Nona bilang, dia juga merindukan anda dan sebentar lagi akan segera turun." Kata Hana yang melaporkan hasil kerjanya kepada tuan Kim. Sedangkan kata-katanya ditujukan kepada Dokter Glen.     

"Puff... Uhuk... Uhuk..."     

Dokter Tampan yang saat itu sedang minum, seketika langsung tersedak sampai batuk karena terkejut. Ia segera meletakkan gelas dan mengambil tisu serta membersihkan sisa-sisa air yang muncrat ke wajah dan pakaiannya.     

"Kau ini kenapa? Minum saja seperti anak kecil sampai batuk-batuk." Kata tuan Kim yang berbicara sambil menepuk pelan punggung Dokter tampan ini.     

"Tidak apa-apa paman Kim. Pelayan paman bicara sembarangan lagi, aku sampai terkejut waktu minum." Jawab dokter tampan ini dengan wajah setengah basah dan merona. Sungguh malam ini ia seolah-olah sedang habis-habisan dibully sebagai bahan bercanda Keluarga besar Kim, sampai malu dan tidak bisa berkata-kata apa-apa. Meskipun pada dasarnya ia juga tidak keberatan ataupun marah. Jika harus jujur, dokter tampan ini sebenarnya malu, tetapi juga senang di dalam hatinya.     

"Bicara sembarangan bagaimana? Bukankah sudah merupakan hal wajar, Emelly merindukanmu dan kau juga merindukannya. Memang salahnya di mana? Kalian sudah dekat dan seperti saudara sejak kecil. Tentunya wajar, jika kalian berdua saling merindukan disaat sudah lama tidak bertemu. Memang definisi rindu seperti apa yang sedang kau pikirkan tadi, hingga membuat kamu terkejut seperti itu?" Tanya tuan kim yang justru merasa heran dengan perkataan Dokter tampan ini. Bagi laki-laki ini Emelly dan glen sudah seperti kakak dan adik, seperti halnya yohan dan Emelly.     

"Oh, matilah aku! Pakai slah bicara pula. Aku tadi berakhir jika Kitty kecil merindukanku sebagai seorang laki-laki, bukan sebagai seorang kakak. Apa yang harus aku katakan kepada Paman Kim sekarang?" Kata dokter tampan ini dalam hati.      

Dokter glen sedang terjebak dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri. Sekarang ia harus segera mencari alasan yang lain yang masuk akal, atau mengalihkan pembicaraan kepada topik lain tanpa membuat curiga.     

"He.. he... Benar, aku juga merindukannya. Sepertinya aku terlalu banyak pikiran dan lelah dalam bekerja. Jadi, perkataanku sedikit tidak jelas arahnya. Maaf, paman." Kata dokter tampan ini sambil tersenyum manis untuk menutupi rasa malunya yang kesekian kalianya.     

Disaat dokter tampan ini mengatakan, bahwa ia juga merindukan Emelly. Gadis cantik ini sedang berjalan menuruni anak tangga menuju ruang tamu, di mana Papa dan Mamanya, Kakak laki-lakinya dan juga kakak ipar perempuannya, setelah dokter tampan ini sedang duduk sambil mengobrol. Tentu saja ucapan dokter Glen secara langsung bisa didengar oleh telinganya sendiri.     

"Oh, My God. Kakak tampan benar-benar rindu kepadaku? Ya, tuhan. Telingaku sedang tidak salah dengar, bukan?" Kata gadis cantik ini di dalam hatinya.      

Emelly melangkahkan kakinya secara pasti dengan penuh percaya diri, mendekat ke arah keluarganya yang sedang duduk berkumpul di di ruang tamu.     

"Papa... Mama... Kakak... Kalian sedang menungguku?" Kata gadis cantik ini sambil tersenyum ceria.     

"Siapa yang menunggumu?" Kata Yohan mulai usil kembali dengan adik perempuannya.     

"Dasar jahat! Jelas-jelas tadi ada yang bilang rindu kepada gadis cantik nona muda Keluarga Kim yamg paling imut dan baik hati. Hayo... Cepat mengaku siapa?" Kata Emelly yang tidak mau kalah, dengan celotehan kakak laki-lakinya yang suka usil itu.      

Dokter Glen yang mendengar obrolan antara Emelly dan yohan sudah merasakan akan ada hal burik menimpanya. Jelas-jelas ia merasa akan terkena imbas dari keusilan keduanya. Mungkin hanya pasrah dan menunggu nasib saja.     

"Iya... Itu monyet kecil yang merindukanmu. Katanya Dokter glen yang tampan ini, akan menginap malam ini disini. Ia datang khusus untuk mengajarimu ilmu kedokteran, supaya kau semangat lagi untuk kuliah. Bukankah benar seperti itu, dokter Glen?" Kata yohan sambil menebar senyum menyeringai, yang merupakan ciri khasnya ketika mulai usil dengan seseorang.     

"Kamu itu... " Kata-kata dokter tampan ini belum sampai selesai, tetapi harus berhenti di tengah jalan karena nyonya Kim menyela dengan perkataannya.     

"Iya, Glen akan menginap disini. Glen, sayang... Kamar kamu masih sama dsn belum berubah he... He..." Kata Nyonya Kim sambil tersenyum manis.     

"Matilah sudah! Aku tidak akan bisa kabur malam ini." Kata dokter tampan ini dalam hati.      

Dokter Glen tidak pernah bisa berkata tidak atau menolak untuk ke inginan dari Nyonya Kim. Bagaimanakan wanita cantik ini sudah sangat baik kepadanya. Bahkan ia tidak pernah membedakan antara dirinya dan juga Yohan. Nyonya Kim sudah menganggap dokter tampan ini seperti anggota keluarganya sendiri.     

"Ya, baiklah. Terimakasih tante Kim. Kalian semua pasti sengaja melakukan hal ini, untuk membuat ku tetap tinggal." Keluh dokter tampan ini sambil mengehela nafas pasrah.     

"Yes! Kakak tampan akan mengajariku nanti malam. Awas! Jangan galak-galak, kalau tidak aku akan menangis sekencang-kencangnya." Kata Emelly dengan hati riang gembira. Entah mengapa, sepertinya hari ini adalah ahati keberuntungannya. Bisa jalan-jalan dengan kakak Steve ke pulau pribadi kakaknya, berteriak mengeluarkan keluah kesah beban dihatinya di tepi pantai, bebas dari kemarahan kakak laki-lakinya, dan sekarang masih dapatkan bonus dengan diajari semalam dengan kakak tampan. Semoga saja malam ini dokter tampan ini tidak membuatnya jengkel seperti hari-hari sebelumnya.     

"Ya, sudah. Bagaimana kalau kita makan malam dahulu saja." Kata Nyonya Kim.     

"Sepertinya saya harus mandi dahulu Tante. Saya dari rumah sakit langsung mengantarkan dua pasien tadi kesini, tampa mampir terlebih dahulu ke rumah." Kata dokter glen meminta izin untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengan bau keringat, Karena sudah bekerja keras di rumah sakit sejak pagi sampai sore hari.     

"Pantas saja ada bau asam sejak tadi. Rupanya ada yang belum mandi." Kata yohan menyindir kecil lagi kepada sahabat.     

"Sudah telat buat komplain ye... "Kata dokter tampan ini sambil mengedipkan sebelah matanya untuk membalas ejekan yohan.     

"Sudah... Sudah... Kamu cepat mandi, dan Segera menyusul kami ke ruang makan. Kalau kamu terlambat nanti biar An an yang akan mengirimkan makanan ke kamarmu. Sepertinya kau sangat lelah." Kata Nyonya kim mempersilahkan Dokter tampan itu untuk segera meninggalkan ruang tamu itu, daripada keduanya terus bertengkar seperti tom dan Jerry.     

Dokter Glen Segera meninggalkan ruang tamu dan berjalan menuju kamar tamu yang biasa ia tempati. Ya, kamar tamu itu sudah seperti kamarnya sendiri, Karena memang di sediakan hanya untuk dokter tampan ini. Jika ada tamu lain yang menginap, maka twmu itu akan menempatkan kamar tamu yang lainnya.     

Tuan Kim, Nyonya Kim, Tiara, yohan dan Emelly berjalan ke ruang makan.  Sesampainya di ruang makan, mereka menikmati makanan seperti biasanya.      

"Bibi, tolong siapkan makan malam untuk kakak tampan. Biar aku nanti yang akan mengantarkan ke kamarnya." Kata gadis cantik ini yang terlihat begitu semangat.     

------------------------------     

Baca juga novel :     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.