CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

511. Jika Hak itu aku berikan kepadamu



511. Jika Hak itu aku berikan kepadamu

0"Saya memintanya untuk tidak memberikan nomor ibu tiara secara sembarangan kepada orang lain tanpa izin anda dan dia tidak berani melakukannya. Apakah saya harus tetap memecatnya?"Jawab asisten steve.     
0

Untung saja resepsionis wanita tadi melaporkan kepadanya soal hal ini, dan asisten tampan ini pun mengambil tindakan cepat dan tepat. Jika tidak, bahaya sudah karirnya nanti. Jikalau terjadi seseatu dengan istri Presdir lagi.     

"Terserah saja." Jawab Sang Presdir singkat.     

Asisten steve hanya tersenyum. Itu artinya ia tidak perlu memecat resepsionis yang tidak bersalah dan bekerja dengan baik.     

Mereka berdua selanjutnya meneruskan langkahnya menuju mobil pribadi sang presdir yang berada di parkiran khusus di perusahaan itu.     

Sesampainya di tempat parkir, tidak perlu menunggu lama. Keduanya langsung masuk kedalam mobil dan pergi menuju tempat yang dimana 2 orang yang di duga mencelakakan papa mertua sang presdir itu berada.     

----------     

Disaat yang sama Emelly yang duduk santai di atas ayunan di taman sambil membaca buku. Kedua telinganya tertutup dengan earphone untuk mendengarkan musik. Entah bagaimana gadis cantik ini membagi konsentrasinya, antara membaca dan mendengarkan musik.     

Disaat gadis cantik ini sedang bersantai , tiba-tiba ada sebuah tangan kekar menutup keduan matanya dari belakang. Aroma harum dari sebuah parfum tubuh yang sangat ia kenal dari dahulu sampai sekarang tidak pernah berubah.     

seorang laki-laki tampan tengah berdiri di belakang gadis cantik ini sambil menunggu tebakan yang sempurna dari seorang pembeli tentang Siapa dirinya.     

Gadis cantik ini cuma tersenyum. Kali ini ia tidak mungkin salah menebak, aroma harum itu parfum itu sudah ia hafal siapa pemiliknya.     

"Kakak Glen. Kakak belum pulang? Tumben, istri mudamu akan marah jika kamu tidak pulang ha... Ha... "Kata gadis cantik menebak, sambil menambahkan godaan kecil di dalam perkataannya.     

"Bagaimana kau bisa tahu itu aku? Mungkin saja asisten Steve yang menutup kedua matamu." Kata dokter tampan ini dengan sengaja membawa nama rival cantanya itu di dalam pembicaraan ini.      

Laki-laki tampan ini ingin tahu seberapa jauh hubungan Kitty kecil dengan asisten tampan itu, sebelum ia memutuskan untuk mengejar kembali gadis cantik ini.     

 Gadis cantik ini melepaskan earphone di kedua telinganya. "Haist... Jangan mengalihkan pembicaraan. Kakak steve tidak mungkin melakukan hal seperti ini. Oh, ya kakak belum menjawab pertanyaan ku. Istri muda kakak apa tidak akan mencari kakak nanti, kalau pujaan hatinya ini tidak masuk kerja." Kata gadis cantik ini yang mulai menggoda dan berbicara seenaknya saja.      

Bahkan gadis cantik ini bisa mengatakan hal seperti itu sambil tertawa kecil, seperti sengaja mengejek Dokter tampan yang lebih banyak menghabiskan waktunya di Rumah Sakit itu di bandingkan untuk kehidupan pribadinya.     

"Oh, sepertinya Kitty kecil dan asisten steve belum melangkahkan terlalu jauh. Sepertinya aku masih memiliki kesempatan. Semoga saja aku tidak terlambat." Kata dokter tampan ini dlam hatinya.     

Dokter tampan ini kemudian  melepaskan tangannya yang menutup mata Emelly. Kemudian berjalan memutar dan berdiri di depan gadis cantik ini sambil cemberut.     

Pletakkk...     

Dokter Tampan ini dengan sengaja menyentil kecil dahi mulus gadis cantik ini. Sikap Emelly sudah banyak berubah kepadanya. Gadis yang biasanya selalu berlari dan memeluknya ketika bertemu dimana saja itu, sekarang terlihat bersikap lebih dewasa kepada. Tidak lagi sembarangan memeluk, dan hanya berbicaranya saja yang masih suka bercanda.     

"Aw... Aw... Sakit kakak. Kenapa kakak menyentilku." Kata gadis cantik ini sambil mengelus dahinya yang sedikit terasa panas bekas sentilan dokter Tampan ini.     

"Siapa suruh kau bicara sembarangan. Istrinya muda yang mana? Mrnikah saja belum pernah!" Kata dokter tampan ini sambil  memandang ke arah gadis cantik ini sambil tersenyum manis.     

Emelly hanya cemberut sambil memanyunkan bibirnya.     

"Itu, Para pasien mu tersayang dan para dokter serta perawatan wanita di rumah sakit milikmu. Bukankah mereka akan merasa kehilangan, jika dokter tampannya ini tidak terlihat seditik saja." Jawab gadis cantik ini sambil melirik kearah lain. Boleh saja sikapnya yang kekanak-kanakan itu mulai berkurang. Tetapi sikap manja dan mudah cemburu untuk hal yang kurang jelas, tetap saja tidak bisa hilang begitu saja secara langsung.     

"Oh, apakah kau sedang cemburu kepada pekerjaan dan orang di sekitarku?" Kata dokter tampan ini mulai memancing kembali sebuah rasa yang telah terpendam di dalam hati Kitty kecil.     

Wajah gadis cantik ini Seketika memerah merona. Bagaimana bisa Kakak tampan berbicara dengan terang-terangan seperti itu kepadanya.     

"Si... Siapa yang cemburu?" Jawab gadis cantik ini dengan sedikit gugup dan malu. Bahkan karena gugupnya, buku yang ada di pangkuannya sampai terjatuh ke pangkuan dokter Tampan yang duduk berjongkok di hadapannya.     

"Kamu! Memang ada wanita lain yang akan cemburu seperti itu kepadaku?" Kata dokter tampan ini yang terlihat bergerak maju terus menerus menekan perasaan gadis cantik ini untuk mengakuinya.     

"Ke.. ke... Kenapa aku harus cemburu dengan mereka? Kakak terlalu percaya diri. Aku hanya adikmu saja. Mana ada hak aku melakukan hal itu?" Kata gadis cantik ini yang kemudian berdiri dan berjalan menjauh.     

Dokter tampan ini dengan cepan berdiri dan menarik tangan Kitty kecil dan menariknya jatuh kepelukannya.     

"Jika aku memberikan hak itu kepadamu, apakah kau akan menjaganya?" Kata Dokter tampan ini sambil menatap kedua bola mata bewarna hitam itu secara mendalam dengan lembut. Kedua tangannya terkunci erat memeluk pinggang gadis cantik ini, seolah tidak ingin melepaskannya kembali.     

Deg.. deg... Deg...     

Jantung Kitty kecil berdetak kencang. Tatapan matanya kosong dan bengong. Gadis cantik ini seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar oleh telinganya. Kenyataannya pahit pernah merasakan cinta gantung dengan dokter tampan di depannya, sungguh masih sangat sakit terasa hingga saat ini.      

Kata-kata yang keluar dari mulut dokter tampan ini mrmang sudah sangat lama ia nantikan. Tetapi ia tidak bisa menerimanya begitu saja. Apalagi gadis cantik ini sendiri tidak yakin, apakah ia bisa menggantikan posisi wanita cantik yang pernah bertahta di dalam hati kakak tampan begitu lama. Entah ia masih disana atau sudah terhapus selamanya dari dalam hati kakak tampannya itu.     

"Kakak jangan bercanda denganku soal itu. Jika kau tidak yakin dengan hatimu sendiri. Please, jangan memberikan harapan palsu kepadaku." Kata gadis cantik ini sambil berusaha melepaskan pelukan Dokter tampan ini yang mengunci erat di pinggangnya.     

"Aku tidak sedang bercanda. Bisakah kau memberikan aku satu kesempatan lagi?" Kata dokter tampan ini dengan suara lembut dan tatapan mata tajam. Keseriusan ucapan bisa dilihat dari matanya.     

"A... Aku?" Kata gadis cantik ini sedikit ragu-ragu. Ia tidak ingin percaya begitu saja, sebelum laki-laki tampan ini membuktikan ucapannya.      

"Cup"     

Kecupan lembut yang mendarat di bibir gadis cantik ini, semakin menunjukkan keseriusan dokter Tampan itu atas ucapannya.     

Kitty kecil hanya bisa memejamkan matanya sejenak untuk menikmati masa-masa indah ini. Sebab mungkin besok ia tidak akan lagi merasakannya dalam waktu yang lama. Biarlah waktu yang akan menjawab kisah cinta keduanya.     

"Dasar anak muda! Sembarangan saja, main kecup anak gadis orang." Kata tuan Kim yang melihat keduanya dari teras depan kediaman keluarga Kim bersama istrinya.      

"Papa, mama punya ide." Kata wanita cantik ini sambil melihat kerah selang air uang di gunakan untuk menyiram bunga di taman itu.     

"Ide apa sayang?" Kata tuan kim yang merasa penasaran. Biasanya ide dari Istrinya ini memang sedikit unik dan beda dari pemikiran orang pada umumnya.     

"Apakah kau melihat benda itu?" Kata wanita cantik ini sambil menunjuk ke selang air yang tergeletak di tepian pot tanaman karena baru saja digunakan untuk menyiram bunga-bunga di sekitarnya.     

Tuan kim hanya melotot terkejut melihat benda yang ditunjuk oleh Istrinya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya dengan benda itu nanti.     

"Sayang.... " Kata tuang Kim yang merasa tidak yakin dan menggeleng-gelengkan kepalanya     

*Apa yang akan dilakukan Nyonya Kim dengan selang air yang berada di taman miliknya itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.