CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

513. Mulai menemukan titik terang



513. Mulai menemukan titik terang

0Nyonya kim dan tuan kim serta tiara sedang duduk santai bersama.      
0

"Sayang... Jangan dengarkan perkataan Emelly, Dia hanya bercanda saja. Oh, ya. Jika kau ingin jalan-jalan keluar mama bisa menemanimu dan juga papa. Kebetulan kami sedang tidak ada janji bertemu dengan siapapun atau acara apapun hari ini. Apa kau ingin pergi ke suatu tempat?" Kata Nyonya kim menawarkan untuk mengajak menantunya itu menyegarkan pikiran, agar tidak stress.     

"Emm... Tidak ma dan pa. Aku takut nanti yohan akan mencari dan repot lagi. Aku tidak ingin membuatnya khawatir." Jawab wanita cantik ini sambil duduk bersandar di kursi, sebab untuk duduk dengan tegap tiara sedikit kesusahan.     

"Kalau begitu, apa yang ingin kau lakukan sekarang?" Tanya Nyonya kim yang sejak tadi memang ingin menghibur menantunya itu.     

Menantu cantiknya ini Seketika tersenyum lebar dan manis.      

"Ma... Pa... Boleh tidak aku menangkap ikan seperti Emelly?" Kata Tiara yang keinginannya tiba-tiba muncul begitu saja.     

"Apa?" Tuan kim dan nyonya kim seketika menepuk keningnya secara bersamaan. Sedangkan tiara cuma tersenyum cengengesan, tanpa rasa bersalah.      

"Astaga... Ini menantu wanita satu saja. Dia tidak ingin membuat suaminya khawatir atau dalam masalah. Tetapi justru membuat kami berdua yang tua ini menjadi serba salah" kata Nyonya besar dalam hatinya. Sekarang wanita cantik ini bingung mau menjawab apa dari pertanyaan menantunya itu.      

Mana mungki ia mengizinkan membantunya dengan perut besarnya itu masuk kedalam kolam ikan, seperti bola pelampung yang sedang mengambang. Kesana-kemari mengejar ikan hias untuk di tangkap. Yang ada kalau suaminya mengetahui hal tersebut, sekalipun yohan sedang di luar kota. Putranya itu pasti akan langsung pulang dengan marah-marah.     

"Sayang... Apakah kau yakin dengan permintaanmu?" Tanya tuan kim sekali lagi karena sedikit ragu-ragu.     

Wanita cantik ini seketika mengangguk dengan semangat. Matanya berbinar, tiara tahu pasti kalau papa mertuanya ini paling tidak bisa menolak keinginannya.     

"Mama, panggil Emelly dan glen. Mereka berdua harus bertanggungjawab dengan apa yang mereka ucapkan tadi. Siapa suruh mengucapkan hal bodoh di depan wanita hamil." Kata tuan kim kepada istrinya.     

"Tetapi papa?" Kata Nyonya kim sedikit ragu.      

Wanita cantik ini takut, jika putranya tahu nanti pasti akan marah.     

"Sudahlah, lakukan saja. Nanti kau juga tahu, apa yang akan aku lakukan." Jawab tuan kim yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Panggil ya panggil itu maksudnya.     

"Sayang, kau ikut papa ke kolam ikan di taman samping. Biar mamamu memanggil adik perempuanmu dan Glen." Kata tuan Kim sambil menyodorkan tangannya, bersiap untuk menggandeng tangan menantu Cantiknya itu.     

Tiara menyambut uluran tangan tuan kim dengan sedang hati dan penuh semangat. Mereka berdua melangkahkan kaki menuju taman terlebih dahulu sambil menunggu Emelly, Glen dan nyonya kim datang dan bergabung di taman nanti.     

----------     

Di saat yang sama sang presdir dan asisten pribadinya itu sudsh sampai di tempat tujuan mereka. Sebuah gudang tua milik perusahaan yang sudah lama tidaklah terpakai.      

Yohan dan asisten steve turun dari mobil. Tidak lupa kaca mata hitam selalu melekat di depan matanya yang seksi dsan cantik itu.     

"Kau, membawa mereka ke tempat ini?" Tanya sang presdir kepada asisten steve.     

"Benar presdir, tetapi tenang saja, aku sudah memperlakukannya dengan baik." Jawab asisten tampan itu menunjukkan jalan masuk menuju tempat dua orang yang mereka sekap di dalam gedung sedang berada.     

Sesampainya di tempat yang di tuju. Asisten tampan ini membuka pintu. Terlihatlah dua orang sedang duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki yang terikat tali. Seorang wanita dengan rambut pirang panjang sebahu dengan seorang laki-laki dengan wajah sedikit garang dan tubuh tinggi kekar. Laki-laki ini lebih mirip dengan seorang bodyguard milik wanita itu, dibandingkan pasangannya.     

"Mengapa  kalian semua begitu tidak sopan dengan seorang wanita cantik. Cepat buka ikatan tali nya dan juga penutup mulutnya." Kata sang presdir sambil memposisikan dirinya duduk di sebuah kursi kayu yang telah disediakan oleh asisten Steve sebelumnya.     

Para bodyguard milik sang presdir Segera melepaskan ikatan tali yang mengikat tangan dan kaki wanita cantik itu. tetapi bukan ikatan dari laki-laki yang berada di sampingnya.     

"Sekarang katakan kepadaku, apa hubunganmu dengan direktur Jiang dari perusahaan Jiang Group?" Tanya sang presdir sambil memandang kearah wanita cantik yang tubuhnya terlihat gemetaran itu.     

"Sa... Saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan direktur Jiang." Jawab wanita cantik itu dengan sedikit ketakutan.     

"Cih! Kau jangan coba-coba mempermainkan aku. Aku tahu siapa dirimu, lebih baik  kau mengatakan semuanya dengan jelas sekarang." Kata yohan sekali lagi dengan santai, tetapi dengan kata-kata penuh tekanan yang membuat orang-orang di sekitarnya tertekan dan ketakutan.     

"Sa... Saya benar-benar tidak mengenalnya. Ka... Kami hanya bertemu di bar di dekat hotel satu kali saja dan dia menyewaku untuk menemaninya minum." Kata wanita cantik ini menjelaskan perihal kedekatannya dengan direktur utama perusahaan Jiang Grup itu.     

"Oh, ya. Katakan apa hubunganmu dengan orang-orang ini." Tanya yohan sambil memperlihatkan rekaman CCTV dimana wanita cantik ini keluar dari bar itu bersama dengan Jerry jiang dan para direktur lain di waktu yang bersamaan. Diantara mereka ada direktur Jian, presdir William dan direktur Pei.     

Meskipun mereka akhirnya berpisah, tetapi menurut sang presdir hal ini tetap saja mencurigakan. Apalagi direktur pei dan Presdir William terlihat sempat membisikkan sesuatu di telinga wanita cantik ini.     

Wajah wanita cantik ini Seketika menjadi pucat. Sepertinya kali ini ia tidak bisa lari lagi atau memutar omongan untuk berbohong.     

"Tuan, lepaskan saya. Saya tidak bersalah! Saya hanya di bayar untuk tidur dengan tuan jiang saja, tidak lebih dari itu. Tuan pasti tahu siapa saya, sebelum tuan membawa saya ketempat ini. Saya hanya seorang wanita penghibur saja." Kata wanita cantik ini dengan cepat menjelaskan semuanya kepada yohan untuk menyelamatkan nyawanya sendiri. Ia tidak perduli dengan para pengusaha itu. Yang penting baginya adalah selamat untuk saat ini.     

"Oh, kau ingin aku melepaskanmu?" Kata sang presdir yang dengan sengaja mengulur waktu. Semakin lama ia mengulurnya, semakin ketakutan dan besar pula tekanan uang di dapatkan oleh dua orang yang berada di hadapannya itu.     

Wanita cantik ini dengan cepat menganggukkan kepalanya dan berusaha bersimpuh di kaki sang presdir, namun di halau oleh para bodyguard tampan itu.     

"Ough... " Keluh wanita cantik ini ketika para bodyguard itu mendorong tubuhnya menjauh dari sang presdir hingga jatuh tersungkur.     

"Kau ingin aku melepaskanmu dan temanmu? Boleh saja. Asalkan kau bisa diajak kerjasama dengan baik." Kata  sang presdir kepada wanita itu.     

"Ba.. baik. Saya akan melakukan apa saja yang tuan inginkan." Kata wanita cantik itu menyanggupi syarat dari sang presdir.     

Sang presdir kemudian berdiri dan keluar dari ruangan itu. Diluar ruangan, ia berbicara dengan asisten pribadinya.     

"Steve, kau tahu apa yang harus kau lakukan dengan wanita itu dan teman laki-lakinya? Jangan buat aku kecewa." Kata sang presdir sambil terus berjalan menyusuri gudang tua itu untuk menuju mobilnya.     

"Siap Presdir. Saya mengerti." Jawab asisten tampan ini yang sejenak memanggil salah satu Bodyguard nya untuk melaksanakan tugas dari sang presdir. Ia menjelaskan secara detail kepada bodyguard itu dan berpesan kepadanya untuk menjaga dan tidak melukai wanita cantik itu dan temannya sampai tujuan mereka tercapai.     

Setelah selesai dengan urusannya, asisten tampan ini menyusul sang presdir keluar dari gudang tua itu dan berjalan menuju mobil.     

Yohan sama sekali tidak berniat untuk ikut campur dengan urusan direktur Jerry jiang, tetapi karena mereka sudah berani menyentuh istri Kesayangannya itu. Maka sebagai suami, yohan tidak akan melepaskan Mereka begitu saja. Mereka berdua kemudian memutuskan untuk pulang langsung ke kediaman keluarga Kim dan tidak kembali ke kantor.     

*Apa yang akan dilakukan sang presdir kepada para penjahat terselubung yang ingin menyakiti istrinya, tanpa sepengetahuan laki-laki tampan ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.